"Maaf ,dia tidak bisa selamat. Kami sudah berusaha namun nyawanya tidak bisa tertolong,sebaiknya Anda menghubungi keluarganya" Ucap dokter
"Tidak." teriak Tasya
Anatasya atau yang sering dipanggil Tasya. Dia memiliki trauma masa lalu karena kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya
"Tasya bangun nak udah siang nanti terlambat berangkat sekolah." teriak Sari mama Tasya.
Tasya berjalan malas memasuki kamar mandi. Butuh waktu 20 menit untuk gadis itu bersiap, tanpa polesan make up dan menata rambut tapi da terlihat sangat cantik. Apalagi aura wajahnya yang sinis menambah kesan tersendiri.
Di sekolah Tasya hanya memiliki satu sahabat bernama Natasa Angelina atau Sasa. Sikapnya yang jutek dan galak membuat teman temannya ragu untuk berteman dengannya. Namun dibalik semua sikap yang dia tunjukan, hati gadis itu sangat lembut dan baik hati.
Setelah dirasa sudah selesai, Tasya menuruni tangga karena waktu sudah menunjukan pukul 7.45.
"Morning ma,pa." Tasya tersenyum kepada kedua orang tuanya.
*****
Hari ini adalah hari pertama Tasya menginjakkan kaki sebagai senior tingkat akhir di sekolah. Kelas barunya beda diujung lorong dan tempat duduk Tasya juga berada dibarisan paling belakang.
Baru saja gadis itu duduk dikursinya, bel berbunyi tanda dimulainya pelajaran. Seorang guru lelaki masuk ke kelas 12 IPS 1. Semua murid bisa menebak bahwa guru itu wali kelas mereka.
"Selamat pagi anak anak." sapa guru itu
"Pagi pak." balas semua murid serempak.
"Saya pak Heru wali kelas kalian. Saya harap kalian nyaman di kelas ini."
Dari luar kelas seorang murid lelaki masuk ke ruangan kelas dengan nafas ngos-ngosan. Semua murid melirik ke arah lelaki itu,kecuali Tasya dia hanya cuek.
"Kamu lagi. Gak kapok kamu dihukum." Ucap pak heru
"Hehehe maaf pak saya tadi dikejar kejar sama fans saya." Lelaki itu memamerkan deretan giginya.
"Ya sudah kamu duduk di belakang. Gak ada pilihan lagi cuma itu bangku yang kosong."
"Sama cewek itu pak?" tanya lelaki itu sambil menunjuk bangku tasya
"Iya. Kamu yang di belakang siapa nama kamu?" tanya pak heru
"Anatasya Adriana." balas tasya singkat
"Sudah cepat duduk." perintah pak Heru pada lelaki itu.
Lelaki itu berjalan menuju bangkunya. Duduk di sebelah tasya. Lelaki itu melirik Tasya. Sangat cantik itu yang terpikir di dalam pikirannya.
"Halo nama gue Adit Nugraha. Panggil aja Adit."
Tasya melirik sinis ke arah adit.
"Widih biasa aja kali jutek amat lirikannya. Eh iya nama lo siapa?" tanya adit
"Tasya"
"Oh jadi nama lo Anatasya Adriana panggilan lo Tasya ya?"
"Hmm"
"Lo asalnya dari kelas mana? Gue boleh tau rumah lo gak? Id line lo apa? Instagram punya?" tanya adit
Tasya geram karena Adit terus bertanya.
"Banyak tanya lo! Bisa diem gak!" ucap tasya dengan nada agak membentak.
"Kalem aja kali. Galak amat."
Tasya tidak menanggapi ucapan adit. Dia memilih memasang earphone dan mendengarkan lagu.
***
Bel pulang sekolah berbunyi lebih cepat karena hari ini kegiatan belajar belum dilaksanakan.
Tasya keluar dari kelasnya. Berjalan di koridor,banyak pasang mata yang melihat ke arah tasya. Dan saat di lapang tiba-tiba seorang siswi menabrak tubuhnya. Siswi itu membawa minuman yang tumpah di baju tasya.
"Lo bisa jalan gak sih! Maen nabrak orang! Baju gue basah bego!" Tasya berbicara dengan nada agak tinggi.
Sontak beberapa murid yang belum pulang menoleh kearah lapang karena suara Tasya.
"M-maaf kak g-gak s-sengaja" ucap gadis itu dengan ketakutan.
Murid di SMA Taruna memang sudah banyak yang mengenal sikap Tasya yang jutek dan galak. Ini kesekian kalinya Taya membentak orang di depan murid SMA Taruna.
"Makanya kalo jalan tuh liat liat! Sialan basah baju gue."
"M-maaf s-sekali lagi k-kak Tasya."
Tasya langsung pergi. Moodnya sudah hancur. Jika dia tetap disana,Tasya bisa melakukan lebih dari kata katanya tadi,mungking Tasya akan mengeluarkan kalimat makian.
Sesampainya di parkiran, dia melihat seorang lelaki duduk di atas mobilnya. Lelaki itu adalah Adit, trman sebngkunya. Tasya berdiri dihadapan Adit dengan tampang kesal.
"Turun." ucap Tasya memasang wajah juteknya.
"Yang punya mobil ini siapa? Gue pengen nebeng."
"Lo pikir gue taksi! Turun dari mobil gue!"
"Gak usah galak galak dong Tasya. Gue kan cuma pengen numpang sampe supermarket aja"
"Turun sekarang!" bentak tasya
Ternyata Adit adalah tipe orang yang sangat menjengkelkan. Lihat saja wajahnya saat ini seperti mengejek Tasya.
"Kalo lo gak mau gue nebeng,gue cium lo." ancam Adit dengan wajah jahil.
Tangan Adit hendak memegang pipi Tasya. Dengan sigap Tasya mencekalnya kemudian melilitkan tangan Adit. Gadis itu memang sedikit menguasai beladiri karena kakeknya pernah mengajarkan Tasya sedikit.
"Aduh duh tangan gue sakit. Tenaga lo gue banget sya." ucap Adit sambil meringis.
"Oke sya,gue gak akan numpang asal lo lepasin tangan gue."
Tasya melepas tangannya. Adit sedikit meringis lalu sedetik kemudian tersenyum cerah.
"Gila!" ucap tasya
"Galak banget sih." ucap Adit sambil mencolek dagu Tasya.
Tasya menonjok perut Adit lalu menginjak kakinya.
"Aduh sakit tau lo galak banget sama gue."
"Rasain!"
Tasya masuk ke dalam mobilnya kemudian mengendarainya keluar dari halaman sekolah.
Adit masih setia diam di parkiran sambil memegang perutnya yang di tonjok tasya. Tonjokan Tasya kuat walaupun tidak sekeras pukulan lelaki tapi tonjokan tasya bisa membuat orang kesakitan
"Gue suka cewek kaya gitu menantang." Gumam adit
Part awal ini pendek ya😂
Tunggu kelanjutan ceritanya oke:)
Jangan lupa vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.