Tasya kini sedang duduk di kursi penonton. Menemani adit berlatih basket. Disampingnya ada sasa dan juga nara. Sasa memang tidak menyukai nara,tapi karena tasya yang memaksa untuk bergabung bersama mereka,akhirnya sasa mau bergabung dengan tasya dan nara.
"Gue ke toilet dulu ya. Kalian tunggu disini sebentar" Ujar tasya
Tasya beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ke toilet. Sampai di toilet,tasya mencuci mukanya.
Beberapa menit setelah mencuci muka,ponsel tasya berbunyi,saat dilihat ternyata sasa yang mengirim chat.
Sasa
Lo buruan kesini deh. Liat tuh kelakuan temen lama lo.Tasya mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari sasa.
Tasya bergegas ke lapang basket karena tasya penasaran atas pesan yang sasa kirimkan kepadanya.
Deg!
Saat memasuki lapang,tasya terdiam melihat pemandangan di depannya. Nara sedang memberikan handuk dan sebotol air pada adit. Handuk dan air milik tasya yang akan diberikan pada adit,malah diberikan oleh nara kepada adit. Terlihat nara memberikannya dengan senyum lebar dan adit membalasnya.
Entahlah,tasya bingung harus apa. Hati tasya bagai teriris melihat nara dan adit.
Sampai sekarang,tak pernah ada teman wanita tasya yang dekat dengan adit,sasa sekalipun tidak pernah dekat dengan adit.
Dan sampai sekarang,tidak pernah ada yang berani mengambil barang milik tasya tanpa sepengetahuan tasya. Bahkan adit dan randy pun tak pernah berani mengambil barang tasya tanpa ijin dari tasya.
Tasya menghampiri adit dan nara. Mereka belum menyadari kehadiran tasya.
"Ehm!" Dehem tasya
Nara dan adit menoleh kearah tasya sambil tersenyum. Nara beranjak dari duduknya,mempersilahkan tasya duduk dekat adit. Mereka tersenyum pada tasya? Apa mereka tidak menyadari apa yang mereka lakukan?
Tasya menoleh ke belakang,ke arah sasa. Terlihat sasa yang sedang memberi minum pada randy.
Tasya menatap adit. Adit yang menyadari sedang di tatap langsung menyimpan botol minum.
"Minuman gue" Ujar tasya dingin
"Hah?"
"Minuman gue lo minum adit" Sinis tasya
"Eh sorry gue tadi yang ngasih minuman itu ke adit. Gue mau bilang ke lo tapi-"
"Gue gak ngomong sama lo" Sinis tasya
Nara langsung terdiam saat ucapannya terpotong oleh omongan sinis tasya.
"Balikin minum gue" Dingin tasya
Adit mengerutkan kening heran saat mendengar cara bicara tasya. Apakah tasya marah? Tapi karena apa?
"Ini udah aku minum. Nanti aku ganti ya" Ucap adit
"Balikin minum gue" Pinta tasya dengan sinis
Adit menyerahkan botol minum kepada tasya. Tasya menoleh ke arah Nara yang berdiri di depannya.
Tasya berdiri. Menatap tajam Nara. Sedangkan yang ditatap terlihat bingung.
"Lain kali kalo lo liat barang-barang gue. Jangan pernah lo sentuh ataupun lo ambil tanpa lo ijin dulu sama gue. Ini peringatan buat lo! Gue gak suka barang gue disentuh dan diambil tanpa ijin. Dan gue yakin lo tau itu!" Tegas tasya
"Sorry sya" Lirih Nara
Nara itu hanya penampilannya yang terlihat bad girl. Tetap saja jika berhadapan dengan ratu galak seperti tasya,nyali nya langsung ciut. Apalagi jika ditatap tajam oleh tasya,tatapan tajam tasya sungguh menakutkan di mata Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.