Adit membawa tasya ke taman belakang sekolah. Adit tahu,tasya pasti sangat terkejut dengan semua ini.
"Sya,udah ya. Kamu gak usah nangis lagi. Ini bukan salah kamu sya" Ucap adit lembut
"Dia bener dit. Gue egois,gue gak punya hati. Seharusnya gue gak lari saat itu. Harusnya gue nemenin Arsya sampai keluarganya dateng. Gue bego dit,gue tolol,gue-"
Adit memeluk tasya. Berusaha memberikan ketenangan pada tasya.
"Stts,udah ya. Kamu gak salah. Berhenti nyalahin diri kamu. Jangan dengerin kata kata dia. Kamu gak salah oke" Ujar adit
Hening beberapa saat. Mereka bergulat dengan pikiran masing masing. Mereka masih dalam keadaan berpelukkan. Tapi,tasya lebih dulu melepaskan pelukannya.
"Sya,apa kamu mau ngulang semuanya dari awal lagi. Lupain segalanya,kita mulai buka lembaran baru. would you be my girlfriend,again?" Tanya adit sambil menatap tasya
"Yes,i would" Jawab tasya dengan masih terisak
Senyum adit mengembang mendengar jawaban tasya. Adit sungguh tak percaya tasya akan menjawab 'iya'.
"Thanks,sya. Aku bener bener gak nyangka kamu bakal nerima aku lagi. Aku janji gak akan pernah buat kesalahan sedikit pun." Ujar adit
"Aku hanya butuh bukti kamu tentang ucapan kamu dit" Balas tasya
Mereka saling tersenyum sambil terus menatap satu sama lain. Seakan tak pernah bertemu lama.
"WOY!!SADAR!! MAKSIAT MULU LU BERDUA" Teriak rafi yang berjalan menghampiri mereka
Rafi,dafa dan rano tadinya akan langsung pulang. Tapi,saat hendak pulang mereka melihat tasya dan adit sedang bermesraan. Jadilah mereka berniat menganggu.
"Berisik lo! Ganggu aja. Lagian kalian ngapain sih masih disini bukannya pulang sono" Kesal adit
"Yaelah lo jadi orang gak tau terimakasih banget. Dah untung gue bantuin lo" Ucap rano
"Kita kali. Bukan lo aja yang bantuin" Gerutu dafa
"Iya iya elah lo" Kesal rano
Tasya menatap sinis ketiga sahabat adit. Bukannya tidak suka. Tapi tasya hanya kesal karena mereka terus berdebat masalah yang tidak penting dan juga tasya belum terlalu kenal mereka. Tasya bukan orang ramah yang sangat gampang berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya.
"Makasih karena kalian udah mau bantuin gue. Udah kan? Sekarang kalian bisa pergi dari sini" Sinis tasya
"Busett dahh dit. Cewe lo jutek amat." Ujar rafi
"Jutek gitu juga gue punya cewe. Dari pada gue gak punya cewek kan? Kayak lo semua,jomblo akut" Ucap adit santai
"Maksud ucapan kamu apa?! Dari pada kamu gak punya cewek jadi kamu kepaksa jadiin cewek jutek kayak aku pacar kamu iya?!" Sinis tasya
"Eh enggak gitu sya. Bukan itu maksud aku" Jelas adit
Tasya tidak mendengarkan adit,dia berjalan menuju kelas.
"Hahahahaa. Mampus lo! Baru balikan doi dah ngambek" Ejek rano sambil tertawa
"Berisik lu. Pergi sono!" Usir adit
"Iya ni kita pergi. Bawel lu kayak emak emak"Cibir rafi
Rano,Dafa dan Rafi menuju ke gerbang belakang.
Adit berlari ke kelas untuk menghampiri tasya. Saat sampai di kelas adit melihat tasya yang sedang bermain HP.
"Sya,udah dong jangan marah. Kamu salah paham sya." Ujar adit
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.