Tasya dan Edward sudah sampai di Jakarta sejak satu minggu yang lalu. Hari ini adalah acara reuni SMA Taruna,tasya mengajak Edward karena 'katanya' teman-temannya juga akan membawa pasangan masing-masing.
Sesampainya di cafe yang dijadikan tempat reuni,tasya dan edward berjalan masuk dengan tangan edward yang terus menggenggam tangan tasya. Keduanya selalu tersenyum saat keluar dari mobil dan membalasa beberapa sapaan dari teman SMA tasya.
Suasana di dalam cafe sangat ramai,tasya celingukan mencari teman-temannya.
"Tasya!" Teriak Nara sambil melambaikan tangannya.
Tasya tersenyum dan segera menghampiri meja yang ditempati Nara dan teman-temannya. Senyum tasya perlahan luntur saat melihat adit dan sasa duduk bersama vian dan nara.
Sedikit bercerita tentang Nara,dia telah resmi menjadi kekasih vian sejak satu bulan yang lalu.
"Kenapa?" Tanya edward saat melihat ekspresi wajah tasya yang berubah.
"Gak apa-apa" Jawab tasya.
Sampai di meja teman-temannya,nara langsung memeluk tubuh tasya dengan erat. Satu tahun mereka jarang berkomunikasi karena sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tadinya nara akan mengunjungi tasya di korea,namun tasya melarang dengan alasan bahwa dia akan ke indonesia untuk menghadiri acara reuni.
"Gue kangen banget sama lo!" Ujar nara
"Sesak nafas gue nih ra" Kata tasya
Nara melepaskan pelukannya lalu nyengir kuda dengan tangan membentuk huruf V.
"Sorry deh,gue kangen banget sama lo soalnya. Eh yaudah duduk sya dan-"
"Saya edward" Ujar edward memperkenalkan diri
"Ahh ya edward. Lo pacarnya tasya ya?" Tanya nara
"Iya,lebih tepatnya saya tunangan caca"
Nara sontak membuka mulutnya lebar mendengar ucapan edward. Tasya tak pernah bercerita bahwa mereka sudah bertunangan,tasya hanya memberitahu bahwa dia sudah memiliki kekasih.
"Demi apa sya? Gue ketinggalan berita apa nih tentang lo? Tega banget lo gak cerita sama gue" Gerutu nara
"Rencananya gue mau cerita sekarang tapi dia keburu bilang. Edward kenalin ini nara sahabat aku,itu vian pacarnya nara" Kata tasya
Edward hanya tersenyum kepada nara dan vian,ia memilih mengabaikan adit dan sasa yang berada di depannya.
"Salam kenal. Saya edward tunangan caca"
Nara menyenggol bahu tasya.
"Dia ngomongnya pake bahas formal gitu? Terus kok dia manggil lo caca?" Bisik nara
"Iya,dia kan asli london. Caca itu panggilan dia buat gue" Jawab tasya dengan berbisik pula
"Pantesan kayak bule" Celetuk Nara
Sementara adit menatap tasya dengan jenis tatapan rindu. Melihat tasya tertawa membuatnya kembali pada kenangan dulu dirinya bersama tasya. Dan sasa menatap tasya dengan tatapan sinis. Sampai saat ini dia masih membenci tasya,dari setelah tasya pergi memang sasa menjadi dekat dengan adit. Tapi yang ada dipikirin adit selalu saja tasya padahal jelas-jelas sasa yang berasa disampingnya.
"Lo gak berniat kenalin gue sama tunangan lo itu?" Ketus sasa dengan menekan kata 'tunangan'
Sontak tasya menoleh pada sasa yang berhadapan dengan edward.
"Oh sorry,gue keasikan cerita sama nara sampai lupa ada lo. Edward ini sasa dan disampingnya itu kamu pasti udah tau kan? Dia adit"
Edward menoleh pada adit dan sasa. Dilihat dari tatapan sasa,sepertinya dia sahabat yang mengkhianati tasya dulu,tasya pernah menceritakan tentang itu. Dan adit? Cerita tasya dulu di dominasi oleh lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.