Sore yang sejuk di taman dekat komplek rumah adit. Adit duduk di salah satu bangku taman sambil menghisap batang beracun lalu sesekali mengepulkan asapnya ke udara.
Pikiran adit yang kosong tiba tiba terisi oleh tasya. Kejadian pulang sekolah tadi terbayang di pikirannya.
Adit menyukai sikap tasya yang beda dari perempuan yang biasa dia temui. Biasanya perempuan yang di dekati adit selalu tersipu malu atau histeris. Sedangkan tasya? Dia malah menonjok adit.
Mata adit menangkap seorang perempuan di pinggir jalan sepertinya sedang menunggu seseorang. Perempuan itu baru saja ada di pikiran adit dan sekarang dia ada di dekat adit.
Adit bangkit dari duduknya lalu pergi menuju ke motornya. Adit melajukan motornya dan berhenti di hadapan perempuan itu. Adit membuka helm full face nya.
"Hallo tasya" Sapa adit
"Ngapain lo? Pengen gue tonjok lagi" Balas tasya dengan nada jutek
"Gue suka kalo lo tonjok" Adit nyengir memperlihatkan deretan giginya
"Gila!"
"Jangan jutek dong. Eh btw lo mau kemana? Gue siap antar"
"Lo ojek?" Tanya tasya
Adit tertawa mendengar jawaban tasya. Tasya mengerutkan keningnya.
"Gue bukan ojek. Tapi kalo buat lo gue bisa anter kemana aja"
Tasya tidak menjawab dia hanya menatap ke arah adit. Tatapan yang khas dari tasya,tatapan jutek dan galak.
Adit menatap mata tasya,tidak sengaja mata mereka bertatapan. Adit orang pertama yang berani menatap mata tasya.
Tasya yang menyadari langsung membuang muka.
"Ya tuhan apa salah tasya sampai ketemu sama cowok aneh ini" Batin tasya
"Jangan bengong. Lo mau pulang kan? Gue anter tenang aja selamat sampai tujuan. Lagian bentar lagi ujan loh" Ucap adit
Adit turun dari motornya kemudian menatap tasya. Adit melepas jaketnya kemudian memakaikannya pada tasya.
Tasya terdiam karena perlakuan adit. Adit lelaki kedua setelah ayahnya yang berani mendekat padanya.
5 detik tasya belum sadar. Dan saat tasya tersadar
Bugh
Satu pukulan mendarat di perut adit.
"Anjirr sakit sya,salah gue apa?" Tanya adit sok polos
"Kalo lo mau ngasih jaket gak perlu modus pakein ke gue!" Dengan nada seperti biasa jutek dan galak
"Ya sorry. Ya udah yuk naik gue anter pulang. Rumah lo dimana?" Tanya adit
"Di ujung jalan lurus ntar ada kompleks masuk"
Di dalam pikiran tasya,dari pada dia kehujanan lebih baik dia diantar adit. Ini TERPAKSA. Catat TERPAKSA.
Tasya naik ke motor adit. Adit melihat dari kaca spion dia senang karena tasya sudah mulai luluh.
Tasya sadar adit memperhatikannya,motor adit pun belum menyala.
"Kalo lo modus lagi gue tonjok pipi lo"
Mendengar ucapan tasya adit menarik pikirannya bahwa tasya sudah mulai luluh. Tidak tasya belum luluh sedikitpun. Dia masih tasya yang galak dan jutek.
Adit menyalakan motornya dan mengendarainya menuju rumah tasya.
Tidak terlalu jauh dari taman,10 menit saja adit sudah memasuki kompleks rumah tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.