Untuk adit

148 9 4
                                    

Tasya hanya menunduk tanpa mau melihat randy. Dia tak menyangka randy akan membentaknya seperti itu. Tasya tahu sekarang randy yang menjaganya disaat orang tua randy tidak ada. Tapi apakah harus dengan cara membentak untuk memberitahu tasya?

Yang tasya harapkan sekarang adalah kemal berada di pihaknya. Walaupun itu tidak mungkin karena kemal mempunyai sifat yang sama seperti randy jika menyangkut tasya.

"Gue gak mau bentak lo lagi kayak tadi. Gua cuma mau lo nurut sama kita sya. Kalo lo disakitin sama dia lagi,lo nangis karena dia lagi,bukan cuma lo sedih tapi kita juga sedih liat lo kayak gitu. Gue cuman mau lo ngerti" Ujar randy

Tasya masih diam sambil menunduk. Yang dikatakan randy memang benar,tapi tasya juga tidak bisa diam melihat keadaan adit yang seperti sekarang. Ditambah lagi orang tua adit tak bisa dihubungi.

"Kita cuma gak mau lo sakit hati lagi karena dia sya. Kalo lo disakitin lagi,lo juga yang ngerasain sakitnya kan? Coba untuk peduli sama diri lo sendiri sebelum lo peduli sama orang lain" Saran kemal

Tasya mendongak menatap randy dan kemal bergantian. Tatapan sendu dia berikan pada mereka.

"Untuk kali ini aja. Gue pengen ngerawat adit" Pinta tasya

Kemal dan randy membuang muka. Mereka tak habis pikir bahwa tasya akan jadi seperti ini. Apa yang dia banggakan dari seorang adit hingga dia mau menolong orang yang jelas-jelas sudah sering menyakitinya.

"Sya,sekali aja lo turutin kemauan kita. Toh ini juga buat kebaikan lo" Kata kemal

"Gue mohon.." Ujar tasya

Randy mengepalkan tangannya. Dia orang yang gampang marah jika perintahnya tak dilaksanakan. Lagipula itu juga untuk kebaikan tasya juga,mengapa tasya sangat sulit untuk melaksanakannya?

"Lo bisa diem dan turutin kita aja gak sih? Ini buat kebaikan lo,anatasya. Lo denger itu kan?" Desis randy dengan penekanan di setiap kata

Tasya kembali menunduk. Jika randy atau kemal sudah menyebutnya 'anatasya' maka mereka sedang sangat marah.

Tasya menguatkan hatinya,kemauannya untuk bertemu adit sangat besar sekarang. Tasya ingin bertemu adit dan mengetahui apa yang terjadi padanya.

Dia mendongak lalu menatap tajam randy dan kemal seolah menantang perintah mereka.

"Gue mau ketemu adit sekarang! Jelas?" Tegas tasya

Randy menggebrak meja di hadapan mereka. Jika randy mudah marah maka kemal lebih bisa menahan amarahnya,tapi ketika kemal benar-benar marah maka dia tak pernah memandang bulu.

"KURANG JELAS UCAPAN GUA DAN KEMAL ANATASYA?!" Bentak randy

Kemal berdiri,menatap tajam tasya. Dia memang marah saat tasya menentang perintah mereka,tapi dia tak akan membentak seperti apa yang dilakukan randy.

"Lo bego,tolol atau gimana sih? Lo mau nolongin orang itu? Lo sadar gak sya! Stupid!" Ujar kemal

Kemal lebih suka memaki orang jika dia marah,tidak dengan membentak karena menurut kemal itu hanya akan menghabiskan tenaga saja.

"IYA GUE BEGO! GUE TOLOL! GUE MALAH MAU NOLONGIN ORANG YANG BAHKAN GAK PERNAH PEDULI SAAT GUA SAKIT HATI KARENA DIA!" Teriak tasya

Tasya sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan ini.

"Masuk ke kamar lo sekarang!" Titah kemal tegas

"Gue gak mau!" Bantah tasya

"GUE BILANG MASUK KE KAMAR LO SEKARANG!" Bentak kemal

Tasya tercengang,tadi randy yang membentaknya sekarang kemal. Saat tadi randy membentaknya,tasya berharap bahwa kemal tak ikut membentaknya. Tapi sekarang?

My Galak Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang