Pukul 6 pagi,adit sudah bersiap untuk berangkat ke rumah tasya.
Hari ini rasanya adit tak sabar ingin membongkar semuanya.Mungkin si peneror itu cerdik,dia bisa sangat bagus dalam membuat rencana. Tapi adit,dia jauh lebih cerdik dari mereka.
Sampai di rumah tasya,adit langsung meminta laporan pada orang suruhannya. Untunglah,tak ada yang mengganggu gadisnya tadi malam.
Adit langsung masuk ke rumah tasya dan melihat tasya sedang sarapan sendirian. Tasya terlihat agak lebih segar dari kemarin,kemarin dia terlihat sangat kacau karena ketakutan.
"Morninggg babe" Sapa adit dengan senyum manisnya
"Gak usah so manis,mual gue liatnya" Balas tasya dengan sinis
Adit tersenyum menanggapi perkataan tasya. Tasya itu berbeda dari yang lain. Baru saja kemarin dia bersikap lembut dan berbicara aku-kamu,sekarang sudah berubah lagi.
Adit senang melihat tasya-nya yang galak kembali lagi. Walaupun adit tau,rasa takut dalam diri tasya masih ada, hanya tasya mampu menyembunyikannya dengan baik.
"Udah sarapannya?" Tanya adit
"Udah. Yuk berangkat sekarang, gue mau ngerjain tugas dulu di kelas" Balas tasya
Pukul 6:30 tasya dan adit sudah sampai di sekolah. Keadaan sekolah sudah agak ramai karena 30 menit lagi bel masuk berbunyi.
Adit ingin berjalan dengan tasya sampai ke kelas. Tapi tasya menolak mentah mentah. Tasya tidak ingin menjadi pusat perhatian jika dia berjalan dengan adit.
Tasya berjalan sendirian saja menjadi pusat perhatian apalagi jika dia berjalan dengan adit. Tasya sudah bosan selalu jadi pusat perhatian.
Sampai di kelas,mereka jadi pusat perhatian. Berita putusnya tasya dan adit sudah menyebar di sekolah dan sekarang mereka berdua terlihat seperti tak ada masalah. Malah terlihat seperti masih berpacaran.
"Nanti istirahat ikut aku ke gudang belakang sekolah ya. Ada yang mau aku tunjukkin ke kamu" Ucap adit
Tasya menaikkan sebelah alisnya.
"Gue gak mau,gue mau ke kantin" Balas tasya
"Sya,ini tentang orang yang neror kamu" Tegas adit
Tasya menghelas nafas lalu mengiyakan permintaan adit.
*******
Sekarang di gudang sekolah ada tasya,adit dan vian. Selang beberapa menit 3 orang lelaki yang katanya teman adit datang ke gudang.
Tasya menatap jutek mereka bertiga. Ya memang seperti inilah tasya jika menatap orang yang belum di kenalnya.
"Wiss seloo mbak,mukanya jutek amat. Kita gak gigit kok. Santai aja" Ujar rafi
"Mereka siapa?" Tanya tasya pada adit tanpa menghiraukan perkataan rafi
"Temen aku. Yang kiri rafi,yang tengah dafa dan yang kanan rano" Jawab adit
Beberapa saat suasana hening. Mereka menunggu orang suruhan adit yang membawa tersangka.
Lama menunggu membuat tasya bosan dan kesal. Karena diantara mereka tidak ada yang berbicara,mereka hanya diam seperti patung.
"Sebenernya kita nunggu apaan sih. Gue udah luangin jam istirahat gue cuman buat nunggu yang gak jelas. Lo semua malah diem dari tadi. Gak ada yang ngomong apapun. Lo juga dit malah diem mulu" Ujar tasya dengan kesal.
"Sabar sya,bentar lagi dateng kok" Ucap adit lembut
"Iya sabar aja bu bos. Selow aje selow" Balas rano
"Diem lo! Gue gak minta lo untuk ngomong" Ketus tasya
"Sabar aje ran,lo kan tau kalo pacarnya si adit galak" Balas dafa dengan terkekeh
"Lo juga diem! Gue gak nyuruh lo buat ngomong" Sinis tasya
Akhirnya setelah lama menunggu,orang suruhan adit datang. Tasya melihat ke arah dua orang yang di paksa masuk oleh orang suruhan adit.
Seketika tasya menegang,tasya sangat mengenal dua orang itu. Apalagi lelaki yang memakai jaket hitam,tasya sangat mengenalnya. Dan perempuan yang memakai seragam sama seperti tasya.
Tasya lemas melihat lelaki itu,sungguh tak bisa di terima oleh akal. Bagaimana mungkin lelaki itu bisa ada disini.
Adit merangkul tasya,adit tahu tasya pasti sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Don't cry,sya" ucap adit
Adit tahu tasya sudah sangat ingin menangis. Adit pun awalnya terkejut setelah mengetahui pelakunya. Tapi setelah adit mencari tahu tentang segalanya,barulah adit mengerti.
Adit memiliki banyak koneksi. Sehingga ia bisa tahu pelakunya hanya dalam waktu satu hari.
Adit menyuruh vian untuk memegang tasya. Karena adit tahu tasya sudah sangat lemas.
Adit menghampiri kedua orang itu. Memperlihatkan senyum sinisnya. Adit menatap perempuan yang di pegang oleh orang suruhan adit.
"Gue udah tau gimana busuknya lo dan gue sama sekali gak terkejut dengan semua ini. Karena gue tau lo bakal ngelakuin sesuatu buat ngelukain tasya. Dan gue berhasil ngebongkar kebusukan lo. Gimana rasanya saat kebusukan lo terbongkar,fara?"
Ya,perempuan itu adalah fara. Adit mengetahuinya dari rafi dan rafi memaksa fara untuk mengakui semuanya.
Tatapan adit beralih ke lelaki berjaket hitam. Lelaki ini cukup membingungkan adit. Lelaki ini cukup cerdik dalam menjalankan rencananya
"Lo itu cukup membingungkan gue. Seinget gue sih,tasya cerita ke gue kalo lo udah mati. Dan sekarang lo ada di sini." Ujar adit sinis
"Cukup lo berbasa basi. Lo seharusnya gak halangin gue buat hancurin kehidupan cewek lemah itu" Balas lelaki berjaket hitam sambil menunjuk tasya
Sedangkan tasya,hanya bisa diam menyaksikan segalanya. Air matanya sudah tak bisa ditahan lagi.
"Gue pengen banget nonjok lo. Tapi gue gak mau mengotori tangan gue hanya untuk ngehajar orang kayak lo" Ujar adit santai
Adit menatap tasya yang menangis
"Sya mungkin kamu bingung sekaligus kaget dengan semua ini tapi aku akan jelasin semuanya. Bahwa yang di depan kamu sekarang bukan arsya sahabat kamu tapi Arsan kembarannya arsya." Jelas adit
Mata tasya membulat mendengar penjelasan adit. Setahunya arsya tidak pernah mempunyai saudara kembar.
"Ya,gue arsan kembaran arsya. Dan lo gak tau kan? Karena dulu lo hanya sibuk minta perlindungan sama arsya dan lo gak pernah sekalipun mencari tahu apapun tentang arsya. Yang lo pikirin hanya tentang melindungi diri sendiri dari orang yang membully lo. Lo itu egois,munafik,gak punya hati. Bahkan saat arsya meninggal,lo malah ninggalin dia di rumah sakit. Dan tanpa rasa bersalah lo datang ke pemakaman dia tanpa meminta maaf sama dia karena lo udah ninggalin dia pas dokter udah telpon mama sama papa gue" Teriak arsan
"Gu-e panik dan frustasi,gue gak tau harus apa dan pada akhirnya gue pulang. Gue gak tau harus berbuat apa saat itu. Gue bener bener frustasi saat denger arsya meninggal" Balas tasya sambil terisak
"Bacot! Lo tuh emang egois,lo tuh munafik,gak punya hati!" Teriak arsan
"Tutup mulut lo kalo lo masih mau hidup" Desis adit
"Ngapain lo bela cewek kayak dia dia itu cewe-"
Bugh!
"Cukup! Jangan pernah lo ngomong apapun tentang tasya. Ini peringatan terkahir buat lo!" Bentak adit
Adit menghampiri tasya lalu mengenggam tangan tasya.
"Urus semuanya. Gue gak mau mereka ganggu tasya lagi" Ucap adit pada orang suruhannya.
Adit membawa tasya keluar dari gudang itu.
Halo semuanyaaa!!!!
Aku kembali lagi😎
Mon maap yaa lama gak update😗Jangan lupa vote dan comment ok😚
Enjoyy!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Galak Girlfriend (END)
Teen Fiction(WORK ACAK-ACAKAN) (PROSES REVISI) - Julukan untuknya yang membuat menantang.