Pasca insiden Changbin menendang meja dan kabur— dalam artian bocah pemilik marga Seo itu bolos entah ke mana, karena sampai jam pulang sekolah, Changbin dan juga Lucas tak menunjukan tanda akan kembali. Chaeyoung sudah tidak terlalu peduli dengan urusan mereka. Selama satu semester ini tak terhitung berapa kali mereka bolos.
Dulu Woojin pun sering ikut, tapi setelah berurusan dengan Bu Boa, salah satu guru galak di sekolah, laki-laki bergigi gingsul itu langsung berubah menjadi anak baik-baik. Sampai sekarang alasannya masih menjadi misteri. Bahkan kabarnya sekarang Woojin menjadi sensitif jika ada yang menyebut nama Bu Boa.
"Sekarang jualan tas mbaknya?" Ledekan Yeri langsung dibalas satu tendangan di bokong oleh Chaeyoung. "Sakit Chaeng astaga!"
"Bodo amat." Chaeyoung menjulurkan lidahnya sambil terus berjalan meninggalkan Yeri.
Changbin dan Lucas bolos tanpa membawa tas, itu sebabnya sekarang tas mereka berdua dibawa pulang oleh Chaeyoung. Sialan memang, untung saja Chaeyoung masih memiliki rasa kasihan.
"Ce!" Tzuyu berteriak sambil berlari menghampiri Chaeyoung. Mengingatkan gadis itu pada salah satu adegan film India yang kemarin malam ia tonton.
"Apa?"
"Pulang bareng siapa?" Tzuyu menyeka keringatnya.
"Udah pesen ojek online. Lo ga bareng Kak Mingyu?"
"Bareng, kok. Dia lagi ada urusan dulu sama anak basket makanya gue disuruh nyamperin lo."
"Heuh, giliran gitu aja sama gue, dasar tiang."
"Iri mulu lo, makanya punya pacar biar bisa dianter jemput." goda Tzuyu, Chaeyoung merengut, "Ce, itu ada Kak Eunwoo!" Tzuyu menunjuk heboh ke arah Eunwoo.
Chaeyoung berdecak malas. Gadis itu masih enggan berurusan dengan Eunwoo sepertinya.
"Senyum Kak Eunwoo manis banget gak, sih? Gila, temen-temennya gak pada diabetes apa?"
Merasa tertarik, Chaeyoung lalu ikut merperhatikan Eunwoo yang tengah berbincang bersama teman seangkatannya. Ada Eunha, Jungkook, Luda dan Mina.
Benar kata Tzuyu, di sana Eunwoo terus menampakan senyumnya, bahkan beberapa kali laki-laki itu tertawa. Eunwoo tidak sombong dan terlihat sangat hangat. Setiap ada yang berjalan melewatinya, selalu ia sapa, dari guru sampai petugas kebersihan tidak ada yang terlewat.
Tapi, kenapa laki-laki itu menunjukan sifat berbeda pada Chaeyoung, tidak ada senyuman manis, bahkan nada bicaranya pun terkesan dingin?
"Kok pas ketemu gue Kak Eunwoo gak nyapa? Jangankan nyapa, senyum juga enggak."
"Serius lo?"
"Duarius malah."
Benar juga, kenapa, ya?
🍓🍓
10.43 PMChaeyoung menghela nafas berat, entah kenapa gadis bermarga Son itu tidak bisa tidur. Changbin belum memberi kabar, padahal biasanya jika Changbin bolos, sekitar jam tujuh laki-laki itu sudah ada di rumah Chaeyoung untuk mengambil tas atau sekedar bermain game.
Tidak mau terus merasa gelisah, Chaeyoung akhirnya memutuskan untuk membuka salah satu aplikasi chatting, siapa tau ada notifikasi dari Changbin, kan?
Nihil, hanya ada beberapa pesan dari teman perempuannya.
Kembali menghela nafas, Chaeyoung mematikan ponsel pintarnya. Sekarang sudah jam sebelas dan belum ada balasan juga dari Changbin ataupun Lucas. Chaeyoung khawatir, sangat. Tapi yasudahlah, berhubung Chaeyoung itu lebih cinta pada tidur, jadi ia lebih memilih untuk bertemu pria idaman-nya didalam mimpi.
Lucas is calling...
Ggrrr! Siapa yang berani mengganggu proses tidur cantiknya?!
"Apa, sih, Cas?! Bentar lagi gue ketemu Sehun ini?!"
"Chaeng lo tolong dong bawain dompet Changbin ke sini. Urgent, nih, plis." meskipun bocah Wong itu berteriak, suaranya masih terdengar kecil di telinga Chaeyoung. Suara musik terlalu keras dibandingkan suara Lucas.
"Lo di mana?"
"Udah gue share loc, lo buruan ke sini. Changbin udah mabok banget."
Changbin? Mabuk?
🍓🍓
"Cas!""Eh, langsung bayarin aja! Gue susah gerak!"
Chaeyoung memperhatikan Changbin yang sekarang setengah sadar di dekat Lucas. wajahnya terlihat tak karuan, baru kali ini Changbin sampai seperti itu.
Jika ada yang bertanya soal Chaeyoung yang bisa masuk ke club padahal gadis itu masih dibawah umur dan tak memiliki kartu member— jawabannya adalah karena badan Chaeyoung yang kecil mungil nan menggemaskan, ia sempat mau menyusup namun sialnya ia ketahuan. Untung saja ada orang yang hendak masuk ke club itu, jadi Chaeyoung bisa membodohi si penjaga dengan kata—
"Kakak, tungguin!"
— Chaeyoung sendiri masih heran kenapa bisa si penjaga membiarkannya masuk begitu saja padahal cara Chaeyoung itu terlalu klise? Atau orang yang Chaeyoung panggil Kakak tadi itu adalah orang berpengaruh di club ini?
Terlalu banyak pertanyaan di kepala Chaeyoung sampai gadis itu bodo amat dengan tatapan dari orang-orang di sini.
Tentu saja Chaeyoung jadi pusat perhatian, bagaimana tidak— gadis itu masuk club memakai baju tidur bermotif anak singa. Biasanya para wanita disini memakai baju seminim mungkin untuk menarik perhatian. Sedangkan Chaeyoung?
Chaeyoung menajamkan pandangannya saat melihat seseorang yang agak familiar. Terlalu penasaran, gadis maniak stroberi itu sampai berani mendekat. Merasa sudah cukup dekat dengan orang yang dimaksud, Chaeyoung terlihat terkejut, sangat.
Dia— orang yang dari pagi menjadi pusat perhatian, orang yang dibanggakan, dan orang yang memiliki image baik ternyata main di sini? Dengan botol alkohol dan wanita berpakaian seksi di sebelahnya?
"Kak Eunwoo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIMNIS; [Son Chaeyoung X Cha Eunwoo] √
FanfictionSejauh apapun kamu pergi, jika Tuhan mengizinkan kita untuk bersama, maka aku percaya kamu akan kembali. ©meyuuli, 2018