s i e b e n z e h n;

1.3K 221 6
                                    

Changbin;
lo kalo ngerjain gue kira2 dong. sok jadi psikiater lo.


Chaeyoung mengernyitkan dahinya, merasa bingung dengan Changbin. Barusan laki-laki itu menelpon tidak jelas lalu sekarang menuduh Chaeyoung mengerjainya, mau Changbin itu apa sebenarnya?

"Kenapa?" Eunwoo mengusap puncak kepala Chaeyoung dengan lembut, peka dengan perubahan ekspresi pacarnya.

"Changbin gak jelas. Masa dia nuduh aku ngerjain dia!" Chaeyoung merengut. Membuat Eunwoo tidak tahan untuk tidak mengecup bibir tebal itu berkali-kali.

Dikecup di tempat terbuka tentu saja membuat Chaeyoung mematung, untung saja keadaan sedang sepi. Kalau tidak, mungkin mereka akan dicap sebagai pasangan mesum tak tau diri.

"Udah, ayo cari makan. Kamu laper, kan?"

Eunwoo membawa Chaeyoung makan di tempat biasa, café milik Kyungsoo. Selain karena Kyungsoo itu sudah dianggap sebagai Kakak, masakan di sini sangat enak.

Changbin;
lo dmn? gue mau nyamperin.

"Changbin mau nyamperin kesini katanya. Boleh gak?" tanya Chaeyoung meminta persetujuan.

"Boleh."

To. Changbin;
di café bang kyungsoo

"Nanti kalian gak bakal berantem, kan?" Chaeyoung kembali memastikan. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, kan?

"Gak akan. Kecuali kalo Changbin mau ngerebut kamu lagi. Gak bakal aku biarin."

Chaeyoung menunduk, malu-malu kucing dengan perkataan Eunwoo barusan.

Hampir dua puluh menit Chaeyoung dan Eunwoo menunggu, laki-laki Seo itu akhirnya datang juga. Tapi tunggu, kenapa—

"Gue ada dua?!"

Baru saja ia menyinggung soal kembaran pada Eunwoo, dan sekarang teori itu menjadi nyata? Ada Chaeyoung lain dengan versi lebih tinggi, tanpa tahilalat, dan lebih terlihat dewasa?

"Duduk dulu. Nanti saya jelasin." Ada perbedaan dengan suara mereka. Suara Chaeyoung cenderung lebih berat dan sering ehm—fals.

"Kak! Kok aku ada dua?!" Chaeyoung merengek, Eunwoo yang terlihat syok tentu saja tidak merespon.

"Nah, kan! Gue aja kaget pas pertama liat dia. Makanya gue ngira lo ngerjain gue." ujar Changbin membela diri.

"Panggil saya Kate, dua puluh dua tahun. Senang ketemu sama kalian."

Senang katanya? Eh, kenapa Kate tidak terlihat bingung sama sekali?

"Sebenernya ini ada apa, sih?"

"Ini biasa terjadi kok, kamu cuma syok aja. Nanti juga terbiasa. Jadi sekarang kamu tarik nafas, coba buat lebih rileks, oke? Saya juga bingung awalnya. Tapi di dunia ini gak ada yang gak mungkin, kan?"

"Berarti Kak Kate tau dari awal, dong? Tau dari siapa?"

"Dari Mamanya Changbin."


Tante Seungyeon, Tante berhutang pejelasan sama aku!

GEHEIMNIS; [Son Chaeyoung X Cha Eunwoo] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang