"Say no to racism!"
"Katakan tidak pada diskriminasi!"
"Chaeyoung tidak bersalah!"
"Chaeyoung itu spesial!"
"Kenapa kalian gak pernah ngertiin Chaeyoung, sih?!"
Jika kalian berpikir itu adalah teriakan dari pendukung Chaeyoung— maka kalian salah besar. Sayangnya, itu adalah teriakan dari Chaeyoung sendiri. Gadis itu tengah melakukan aksi solo demo di depan ruang kepala sekolah. Teriak sendiri, bawa spanduk sendiri, menangispun sendiri.
Selama ini Chaeyoung selalu merasa jika dirinya mengalami diskriminasi karena kebanyakan guru kejam padanya. Padahal kenyataan sebenarnya adalah para guru hanya sedikit gemas pada Chaeyoung yang selalu tertinggal dalam pelajaran.
Bukan karena Chaeyoung sering absen—gadis itu justru sangat rajin—melainkan karena Chaeyoung memang memiliki sedikit hambatan dalam memahami pelajaran. Materi harus dijelaskan minimal lima kali putaran baru bisa ngerti. Untung saja wali kelasnya guru sesabar Pak Siwon, coba jika wali kelasnya Pak Kyuhyun, mungkin Chaeyoung bukan hanya demo, tapi mengamuk di sekolah.
Tapi tetap saja Chaeyoung merasa diasingkan, gadis maniak stroberi itu sudah lelah dengan sindiran halus yang menjadi pemicu kuat kenapa Chaeyoung sampai berani protes pada kepala sekolah.
"Masa cuma gara-gara aku agak lemot kalian jadi jahat? Aku juga manusia yang bisa merasakan sakit hati!"
Loh? Kenapa guru atau siswa yang lewat hanya bisa menatap Chaeyoung dengan pandangan 'Alah bosen bet dia lagi dia lagi.'
Kenapa? Tentu saja karena ini demo Chaeyoung yang ke-lima kalinya. Awalnya mereka kasihan, tapi entah kenapa Chaeyoung terus saja melayangkan aksi protes, apa karena Pak Jajang Yunandar Purnomo dengan nama beken JYP alias Jinyoung—Jajang ini forever young— selaku kepala sekolah selalu memberinya kue setiap kali Chaeyoung demo? Atau—
"Tolong dinotice, dong! Capek tau!"
Cklek!
Pintu bertuliskan ruang kepala sekolah itu akhirnya terbuka, Pak Jinyoung keluar dengan senyuman khasnya.
"Eh, ada Chaeyoung, ngopi mau ngopi?"
Loh? Kok kopi? Chaeyoung, kan, maunya kue!
"Eh, eh, jangan nangis, dong. Eunwoo! Cha Eunwoo!"
—atau karena Chaeyoung ingin bertemu Eunwoo? Si ketua OSIS yang beberapa hari ini menyita perhatian sang gadis pemilik berambut coklat.
"Ada yang bisa dibantu, Pak?"
"Ini tolong urusin Chaeyoung, ya. Beliin apa kek biar dia seneng. Saya lagi banyak urusan."
Eunwoo lalu menoleh kearah Chaeyoung yang saat ini tengah memamerkan deretan giginya, "Ck, bikin repot."
Bayangan Chaeyoung tentang Eunwoo yang ramah tamah hilanglah sudah. Padahal gadis itu sudah berekspetasi jika Eunwoo akan memberikan minimal senyuman manisnya.
"Balik. Ke kelas. Sekarang."
Nyali chaeyoung mendadak menciut, ia terlalu takut untuk protes pada Eunwoo. Selama ia hidup di dunia, jarang sekali orang memberikan tatapan mematikan seperti itu.
"Dasar galak!"
[!] you'll find so many typos wkwk. (meskipun ini adalah revisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIMNIS; [Son Chaeyoung X Cha Eunwoo] √
FanficSejauh apapun kamu pergi, jika Tuhan mengizinkan kita untuk bersama, maka aku percaya kamu akan kembali. ©meyuuli, 2018