GEHEIMNIS; [Son Chaeyoung X Cha Eunwoo] √

v i e r;

Lucas menatap Chaeyoung dan Changbin secara bergantian dengan tatapan bingung. pasalnya baik Chaeyoung maupun Changbin, keduanya masih enggan mengeluarkan suara. Padahal biasanya si tunggal Seo itu banyak bicara jika sedang bersama Chaeyoung, begitupun dengan Chaeyoung.

"Kalian— berantem?" Lucas membuka suara, yang langsung disambut tatapan tajam oleh Changbin. Benar, mereka tengah bertengkar.

Kembali hening. Sebenarnya baik Changbin maupun Chaeyoung, tidak ada yang merasa nyaman dengan situasi seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, gengsi mereka sama-sama tinggi.

"Balik, Cas. Taksi kita udah ada di depan." kata Changbin tanpa menoleh kearah Chaeyoung.

"Eh?" Lucas terkejut, laki-laki keturunan Tiongkok itu benar-benar bingung dengan Changbin sekarang.

Chaeyoung menghela nafas pelan, "Hati-hati di jalan. Jangan lupa sarapan."

"Kita balik ya, Ce. Lo juga jangan lupa sarapan."

"Hmm..."

"Lo sebenernya kenapa, Bin? Lo ngerasa bersalah sama Chaeyoung?" Lucas kembali membuka pembicaraan saat mereka sudah memasuki taksi.

"Iya. Gue ngerasa bego banget kemaren."

"Kan, gue juga udah ingetin jangan minum banyak-banyak. Lo batu kalo dibilangin, kesel gue."

Changbin tersenyum miris. Tentu saja ada alasan lain kenapa ia sampai bersikap seperti itu pada Chaeyoung, namun ini bukan saatnya untuk bercerita, apalagi pada Lucas.

🍓🍓

Pagi yang cerah sebaiknya diawali oleh sarapan, seperti Chaeyoung yang sekarang sedang ikut mengantre di warung bubur milik Bang Minhyuk dan Mbak Krystal, warung bubur yang selalu ramai. Chaeyoung sendiri sudah tidak heran lagi, pasalnya rasa dari bubur itu enak, bahkan sangat. Wajar jika antreannya sepanjang ini.

"Kalo ini film spongbob, pasti gue udah jenggotan." Chaeyoung memilih untuk duduk selonjoran.

Sudah satu jam, tapi antrean tetap saja masih panjang. Mau pulang, tapi sudah terlanjur ada di sini.

"Hei."

Merasa disapa, Chaeyoung mendongak. "Kak Eunwoo?"

"Nih, ambil." Eunwoo menyerahkan satu bungkus buburnya pada Chaeyoung.

Meski sedikit bingung, Chaeyoung tetap menerima bubur dari tangan Eunwoo lalu mengeluarkan uang lima puluh ribuan.

Eunwoo membalas dengan tatapan datar, "Itu buat lo." katanya sambil menepis pelan tangan Chaeyoung yang menyodorkan uang.

"Tapi—"

"Bayarnya jangan pake duit,"

Chaeyoung menatap curiga pada Eunwoo yang tengah tersenyum tipis, "Terus pake apa?"

"Peluk?"

"Idih!" Eunwoo tertawa melihat wajah cemberut Chaeyoung. Sungguh menggemaskan.

"Bercanda. Lo temenin gue makan aja. Gampang, kan?"

Chaeyoung berpikir sebentar, "Yaudah."

Mereka berdua memilih tempat lesehan yang memang sudah disediakan untuk masyarakat sekitar.

Keheningan tercipta, baik Chaeyoung maupun Eunwoo, sama-sama fokus menikmati rasa bubur.

"Ah, kenyang." Chaeyoung tersenyum puas sambil mengusap perutnya.

"Enak?" Eunwoo melebarkan senyumnya saat Chaeyoung mengangguk semangat. "Gemesin banget, sih." Eunwoo lalu menarik kedua pipi tembam Chaeyoung gemas.

Tak mempedulikan Chaeyoung yang sudah beberapa kali memukul tangan Eunwoo. Laki-laki Cha itu sudah terlanjur dibuat gemas.

Pipi Chaeyoung mengingatkannya pada squishy, mainan yang pernah menjadi trend pada masanya.

Orang yang lewat di sekitaran situ pasti berpikir kalau Eunwoo dan Chaeyoung itu pasangan yang tengah menikmati masa pacaran, bahkan ada juga yang sengaja memfoto mereka untuk bahan upload ke sosial media dengan caption 'couple goals' dan tidak sedikit pula laki-laki yang menjadi sasaran kekasihnya karena tidak bisa seperti Eunwoo.

"Yang, kok aku kayak kenal mereka, ya?"

"Mana?"

"Itu yang lagi duduk." Mingyu menunjuk ke arah Eunwoo dan Chaeyoung.

"Loh? Itu, kan, Chaeyoung?! Pokoknya besok aku bakal introgasi!" pekik Tzuyu, mendadak semangat.

"Tapi jangan sampe banyak yang tau, kasian Chaeyoung nanti. Kamu tau 'kan fans Eunwoo itu banyak?"

"Tapi aku 'kan fans Kak Eunwoo juga." kata Tzuyu dengan polosnya. Membuat Mingyu speechless seketika.

unknown;
[send pic]
chaeyoung sama eunwoo, ditaman anggrek, jam 9.

"Sial!"