"Aku tidak bisa berharap lebih, jelas aku bukan hal yang spesial, aku adalah aku, aku yang sangat biasa"
-kjs-
✖✖✖
PANDANGAN mata Jisoo bukan tertuju pada guru yang sedang sibuk menjelaskan pelajaran pagi ini, yeoja itu malah asyik memandang lurus kearah Jinyoung, namja yang selalu saja memasang wajah datarnya.
Aneh memang, bahkan setiap ekspresi yang ia keluarkan sangat sulit untuk ditebak. Jinyoung memang selalu berhasil membuat gadis-gadis terpesona dengan kepribadiannya yang mistetius.
"Jisoo-ah" bisik Yerin mencoba untuk menyadarkan teman barunya, "Kya Kim Jisoo!"
"Wae Yerin-ah?"
"Apa yang kau lihat?"
"Ahh, bukan apa-apa. Oiya, apa kau sudah mengerjakan tugas matematika?"
"Kya, kenapa kau mengalihkan pembicaraan Jisoo-ah, jelas-jelas kita sedang membicarakan hal lain"
"Aku tidak mengalihkan pembicaraan" Jisoo berusaha mengelak.
Senyuman jahil perlahan timbul diwajah manis Yerin. Senyuman itu penuh arti, lebih tepatnya seperti sedang menggoda Jisoo.
"Katakan saja jika kau sedang memandangi Jinyoung" ungkap Yerin sedikit berbisik.
Semburan merah langsung membubuhi pipi Jisoo. Sebenarnya ia sudah berusaha menahannya, tapi ia tidak bisa. Jisoo terlihat salah tingkah karena ucapan Yerin yang tepat mengenainya. Apa boleh buat, Yerin sudah tahu dan Jisoo tidak bisa mengelak lagi. Ia memang sedang memandangi Jinyoung, memandangi namja tampan itu dengan senyuman tepat termanisnya.
Ketika Jisoo dan Yerin tengah sibuk dengan aktivitas menggoda dan tersipu malu, Yoora-seongsaengnim menginterupsi kelas.
"Baiklah anak-anak, karena setelah ini para guru akan mengikuti rapat dengan yayasan, maka kalian semua bisa istirahat. Kita akan memulai pelajaran setelah jam makan siang" ujar Yoora-seongsaengnim yang kebetulan sedang mengajar dikelas Jisoo.
Mendengar kabar gembira itu, seisi kelas bersorak sorai merayakan kosongnya jadwal pelajaran untuk empat jam kedepan.
Berbeda dengan teman-temannya, Jinyoung malah terlihat biasa saja menanggapi kabar ini. Entah apa yang ada diotaknya sampai ia merasa biasa saja, ia tidak merasa senang atau merasa kesal, ia hanya terdiam tanpa seulas kata.
"Jinyoung-ah apa kau mau ke kantin?" tanya Taehyung antusias.
"Tidak. Kau pergi saja"
"Kya, ikutlah denganku Jinyoung-ah"
"Aku masih kenyang"
"Kau tidak perlu memesan, cukup temani aku ke kantin" ucap Taehyung persuasif.
Jinyoung memutar bola matanya, sebenarnya Jinyoung malas pergi ke kantin, ia hanya ingin menghabiskan waktunya membaca novel didalam kelas. Taehyung terus saja mengusik Jinyoung, tapi Jinyoung belum juga berubah pikiran.
Beberapa saat kemudian Jinyoung melirik kearah pintu. Tanpa sengaja ia melihat beberapa murid perempuan yang berkerumun disekitar pintu masuk kelas. Beberapa dari mereka bahkan terlihat membawa bungkusan ditangan masing-masing.
Jinyoung sudah bisa menebak apa yang akan terjadi jika ia terus berada dikelas, sudah pasti gadis-gadis itu akan menyerbunya. Tapi jika ia keluar dengan Taehyung, gadis-gadis sasaeng itu akan mengikuti kemanapun ia pergi. Pilihan yang berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA [COMPLETED]
Romance[PJY-KJS] Sesulit apapun itu, aku yakin aku bisa merubahmu, karena tidak selamanya ulat akan tetap menjadi ulat, ia juga akan bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu •kjs• Cobalah sesuka hatimu, jika kau berhasil maka kau bisa mendapatkanku •pjy• Co...