23. Pertolongan

516 67 7
                                    

BEL sekolah telah berbunyi, artinya waktu pulang telah tiba namun Jisoo dan Jinyoung masih terkunci didalam ruangan atap sekolah. 

Orang yang menyadari dan berusaha mencari keberadaan keduanya tentu saja adalah Taehyung selaku sahabat Jinyoung dan Yerin selaku teman dekat Jisoo. 

“Kya Taehyung-ah, apa kau melihat Jisoo? Ia menghilang setelah jam istirahat kedua. Ini aneh karena barang-barang dan tas nya masih ada di kelas” tanya Yerin pada Taehyung yang juga bingung mencari Jinyoung.

Sama seperti Yerin, Taehyung juga kehabisan akal memikirkan keberadaan Jinyoung. Tas dan barang-barang pria itu masih tertata rapi di bangkunya. Lalu kemana perginya kedua manusia itu.

“Tidak mungkin kan jika mereka sengaja bolos bersama? Mereka bahkan tidak sedekat itu” imbuh Yerin mencoba untuk menyeleksi kemungkinan.

“Ini aneh, kemana mereka pergi?”

Tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu menginterupsi atensi Yerin dan Taehyung. Rupanya petugas keamanan sekolah tengah berkeliling untuk mengunci pintu kelas.

“Apa kalian sudah selesai? Jika sudah aku akan mengunci pintu” tegur petugas keamanan.

Yerin dan Taehyung pun berinisiatif membereskan barang-barang Jisoo dan Jinyoung dan pergi meninggalkan kelas. 

Sepanjang koridor keduanya sibuk memikirkan kemana perginya Jinyoung dan Jisoo. Mereka berjalan lurus menuju lift untuk membawa mereka turun ke lantai dasar. Ketika mereka sampai di depan lift, mereka mendapati beberapa orang teknisi yang sibuk dengan pekerjaan mereka.

“Eoh ahjusshi, apa lift nya rusak?” tanya Yerin pada seorang teknisi yang sedang memegang sebuah peta mesin.

“Ahh tidak seperti itu, kami sedang dalam perawatan mesin lift

“Apa itu berarti kami tidak bisa menggunakannya sekarang?”

Chuseonghabnida, untuk sekarang akses lift ditutup sementara sampai kami selesai mereparasi beberapa mesin”

“Ah geurrae” jawab Yerin sedikit kecewa.

“Harusnya tadi kalian segera pulang, kami menunggu sekolah sampai sepi untuk ini” ujar pria parubaya itu menasihati Yerin dan Taehyung.

Ne ahjusshi, maafkan dia, seharusnya dia tidak berbicara seperti itu pada ahjusshi. Kebetulan kami sedang mengerjakan sesuatu jadi kami terlambat pulang. Baiklah karena lift tidak bisa digunakan kami akan turun melalui tangga. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu ahjusshi, maaf sudah mengganggu” tutur Taehyung terlampau sopan.

Pria parubaya itu tersenyum sebagai respon atas sikap Taehyung. Sama seperti teknisi itu, Yerin yang ada di samping Taehyung pun turut tersenyum, entah mengapa Yerin sangat mengagumi sosok Taehyung sejak beberapa detik yang lalu.

“Kya Yerin-ah, ayo kita pergi!” suara baritone Taehyung membangunkan Yerin dari lamunan penuh imajinasi dan khayalan.

“Eoh arasseo

Keduanya pun berjalan beriringan menyusuri koridor. Mereka terus berjalan menuju ujung koridor karena disanalah akses tangga yang mereka perlukan untuk turun berada.

Ketika keduanya hampir sampai, Yerin tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri yang terlepas, akibatnya dia harus terjatuh. Sontak saja Yerin menjerit sebagai respon alami ketika menghadapi situasi yang tidak terduga.

Taehyung yang kebetulan ada disamping Yerin pun menjadi korban karena Yerin tidak sengaja meraih lengan Taehyung untuk bertumpu.

“Kya Yerin-ah!”

METAMORFOSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang