PAGI ini kondisi Jisoo jauh lebih baik. Setelah beristirahat selama tiga hari, kondisinya pulih dengan cepat. Setelah dokter memperbolehkan Jisoo pulang dari rumah sakit, Jisoo memilih untuk tinggal sementara bersama Irene.
Bukan apa-apa, tapi ia masih belum bisa berdamai dengan dirinya sendiri, terlebih ketika berada satu atap dengan dua orang yang ia sayang namun di sisi lain keduanya sama-sama membuat Jisoo kecewa.
Awalnya rencana ini sempat diprotes oleh Chanyeol. Namja itu hanya tidak ingin orang tua Jisoo khawatir karena puterinya tidak pulang ke rumah. Namun Jisoo tak hentinya meyakinkan anak tertua keluarga Park itu agar mengiyakan rencana Jisoo.
Jisoo berdalih jika ia ingin menenangkan pikirannya, dan apa boleh buat, Chanyeol tidak bisa mengelak lagi. Selain itu, Jisoo juga sudah menyiapkan alasan yang tepat kepada orang tuanya, ia berbohong jika selama beberapa waktu ke depan akan ada banyak trainning dan briefing untuk karirnya, maka dari itu ia harus tinggal bersama Irene selaku sunbae modeling nya.
Cukup masuk akal, lagi pula kedua orang tua Jisoo tidak begitu memperdulikan karir Jisoo. Yang mereka pedulikan hanyalah tanggungjawab untuk menyekolahkan dan memberi makan, mereka lupa tentang kewajiban untuk menyayangi anak bungsu mereka itu.
"Kau yakin akan tinggal bersama Irene?" tanya Chanyeol.
"Kya, berhentilah menanyakan hal itu pada Jisoo. Lagi pula aku senang dia tinggal bersamaku, aku akan menjaganya seperti adikku sendiri, jadi diamlah Park Chanyeol!" sungut Irene yang merasa diragukan.
"Kya, bukan aku meragukanmu Irene, aku hanya sedang memikirkan reaksi orang tuanya"
"Oppa, eonni, gwencanha. Eomma dan appaku juga tidak akan peduli. Jadi sudahlah, jika eonni tidak keberatan aku ingin tinggal bersama eonni. Untuk kebutuhanku, eonni bisa ambil dari gaji modelingku"
"Eiy, kau tidak perlu memikirkan hal itu. Kau meragukan eonni masalah finansial?" balas Irene.
"Bukan meragukan eonni, aku hanya merasa sedang membebani eonni"
"Eonni sama sekali tidak terbebani Jisoo-ah. Kau itu sudah seperti keluarga eonni. Lagi pula selama ini eonni selalu tinggal sendiri, tidakkah kau ingin menemani eonni?"
"Eum, gomawo eonni"
Jisoo menghambur ke pelukan Irene. Pelukan itu sangat erat bahkan seperti enggan dilepaskan.
••••
BEL masuk sudah berbunyi, satu persatu siswa yang berada diluar kelas bergantian masuk ke dalam ruangan yang akan menjadi tempat belajar mereka.
Berbeda dengan siswa lain, Jinyoung yang datang agak terlambat itu malah berjalan santai sambil memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Ia berjalan seakan sekolah ini adalah kepunyaannya, sehingga ia bisa berlaku seenak dan sesuka hatinya.
Ketika semua siswa sudah duduk manis di kursi masing-masing, termasuk Jisoo, dengan santainya Jinyoung masuk dan duduk di bangku paling belakang. Ia sama sekali tidak menghiraukan pandangan siswa lain akan dirinya.
Sebenarnya mereka semua memandangi Jinyoung seperti itu bukan karena ada yang aneh dari tampilan Jinyoung, hanya saja tidak biasanya hari ini Jinyoung duduk di bangku paling belakang. Biasanya ia akan duduk di depan bersama Taehyung, atau jika mood Taehyung sedang buruk ia akan mengajak Jinyoung duduk di bangku barisan tengah.
Hari ini juga terlihat berbeda ketika Taehyung malah duduk di bangku depan yang berhadapan langsung dengan meja guru.
"Hwang-seongsaengnim datang!!" pekik salah satu siswa yang duduk dekat pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA [COMPLETED]
Roman d'amour[PJY-KJS] Sesulit apapun itu, aku yakin aku bisa merubahmu, karena tidak selamanya ulat akan tetap menjadi ulat, ia juga akan bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu •kjs• Cobalah sesuka hatimu, jika kau berhasil maka kau bisa mendapatkanku •pjy• Co...