17. Wejangan

529 69 11
                                    

....dingin, gelap, sunyi. Tubuhnya seakan mati rasa, bahkan otot-ototnya terasa berat untuk digerakkan. Ternyata ini yang dimaksud orang dengan akhir dari penderitaan. Sekarang Jisoo merasakannya.

"Oppa, sepertinya aku akan segera menyusulmu--"

"Bertahanlah!!"

Suara lelaki itu menyeruak, entah suara siapa, yang jelas itu bukan suara kakaknya. Suara itu terdengar familiar di telinga Jisoo, tapi sayangnya ia tidak bisa mengenali suara bariton itu. Bukan, ia hanya tidak bisa mengingat suara milik siapa itu.

"Bertahanlah sebentar lagi"

Suara lelaki tadi kembali terdengar, namun kali ini lebih lembut dan terkesan seperti suara seseorang yang hilang harapan.

"Oppa--"

Setelahnya semua terasa hilang bagai tak berbekas. Tidak ada suara, tidak ada cahaya, dan tidak ada lagi ingatan. Hitam.

••••

SEORANG pemuda berpakaian serba hitam turun dari mobil dengan keadaan basah kuyup. Ia kemudian berlari ke sisi yang lain, membuka pintu mobilnya, dan mengangkat tubuh seorang perempuan yang terlihat pucat pasi.

Ia membopong gadis bernama Jisoo itu masuk ke dalam sebuah rumah sakit. Dengan sigap, beberapa perawat yang sedang berada di lobby mengarahkan pemuda itu untuk meletakkan tubuh Jisoo pada bangkar. Mereka berlarian mendorong bangkar itu menuju ruang perawatan.

Tiba di depan pintu ruangan yang bertuliskan ICU, pemuda itu hanya bisa menunggu kabar selanjutnya dari dokter.

Ia mengacak rambutnya frustasi, jika sampai nyawa Jisoo tidak terselamatkan, ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Entah datang dari mana rasa khawatir ini, yang jelas ia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Jisoo.

Selama hampir tiga puluh menit menunggu, akhirnya dokter keluar dari dalam ruangan diikuti oleh beberapa perawat.

"Bagaimana keadaannya dok?"

"Keadaannya masih lemah, kami tidak yakin kapan ia akan siuman"

"Apa yang terjadi dengannya? Eum maksudku, kenapa dia bisa pingsan?"

"Itu sinkop vasovagal"

"Apa itu? Apa itu berbahaya?"

"Sebenarnya itu tidak berbahaya, hanya saja bisa mendatangkan dampak buruk jika dibiarkan. Sinkop vasovagal ini terjadi ketika tubuh penderita bereaksi terlalu besar pada pemicu tertentu, bisa karena trauma, phobia, atau tekanan emosional yang ekstreem"

"Apa yang terjadi saat sinkop itu kambuh?"

"Denyut jantung dan tekanan darah akan menurun secara tiba-tiba, hal ini akan membuat aliran darah di otak berkurang dan menyebabkan penderita hilang kesadaran untuk sementara"

"Jadi ia akan segera sadar, begitu?"

"Kami belum bisa memastikan, kondisinya masih terlalu lemah dan ada banyak faktor yang memperburuk kondisinya. Kami sudah mengecek, asam lambung pasien lumayan tinggi, ada kemungkinan jika ia belum mengkonsumsi apapun hari ini. Selain itu imunitasnya juga menurun, kemungkinan disebabkan oleh faktor stress atau kelelahan. Dilihat dari beberapa faktor ini, sementara kami simpulkan jika pemicu sinkop vasovagal pasien adalah tekanan emosional yang ekstreem. Namun tidak menutup kemungkinan jika kondisinya memburuk karena trauma pada kejadian di masa lalu"

"Trauma?" Jinyoung mengernyitkan dahinya, "Apa sesuatu terjadi padanya sampai membuat sinkop itu muncul?"

"Kami tidak bisa memastikan itu. Saat ini kami masih mengupayakan untuk perawatan intens karena ia juga mengalami hipotermia, kira-kira berapa lama yang anda habiskan untuk menuju kemari?"

METAMORFOSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang