5. Si Bodoh

945 127 16
                                    

PINTU lift terbuka tepat dilantai basement gedung yang merupakan studio foto milik Chanyeol. Irene yang membawa satu cup kopi panas itu keluar dari dalam lift dan langsung menekan tombol pada kunci mobil Chanyeol.

Kakinya menuntun kearah suara mobil itu berbunyi, tidak sulit menemukannya, Irene sudah sangat hafal dengan area parkir yang memang dikhususkan untuk pemilik gedung ini.

Irene mengetuk kaca mobil pada bagian pintu sebelah kanan atau bagian dekat kursi penumpang. Tidak lama, kaca mobil itu turun dan menampilkan seorang lelaki tampan dengan mata tajam dan ekspresi datarnya.

"Eoh nuna?"

"Ambillah, kau pasti bosan menunggu kakakmu"

"Gomawo nuna"

Jinyoung kemudian mengambil cup kopi itu dan menyeduhnya sedikit.

"Apa nuna akan kembali kesana?" tanyanya membuat Irene memalingkan wajahnya kearah Jinyoung.

"Tentu, aku harus menemani hobae-ku. Aku ingin memastikan dia melakukan yang terbaik untuk pemotretan perdananya"

"Oh, baiklah. Katakan pada Chanyeol-hyung untuk segera menyelesaikan pekerjaannya"

"Tenang saja, ia akan melakukannya dengan cepat. Baiklah, nuna pergi dulu"

Jinyoung hanya berdehem pelan mengiringi perginya Irene dari basement. Ia sangat tahu tentang Irene, bahkan ia sudah lama mengenal wanita itu dan menganggap Irene sebagai 'nuna' nya sendiri. Tidak heran jika Jinyoung bersikap sesopan itu pada Irene. Irene memang cantik, ia baik, dan terlebih sudah menaklukkan hati Chanyeol--kakaknya, yang menyebalkan itu.

Sembari menikmati kopi yang Irene berikan, Jinyoung membalik halaman pada buku yang sedang ia baca. Buku itu adalah buku terjemahan yang bergenre fantasy-mystery-thriller. Jinyoung memang sangat menyukai genre itu, sudah banyak buku yang ia baca terkait genre fantasy, mystery, maupun thriller, bahkan terkadang ia juga membaca sainsfiction. Baginya, genre fantasy-mystery-thriller sangat menantang, karena lewat cerita-cerita yang mengacunya untuk berfikir, Jinyoung bisa menjadi orang yang cerdas dan kritis.

Untuk musik, ia cenderung menyukai  jazz, pop, atau RnB, terkadang ia juga mendengarkan musik dengan EDM yang menantang seperti musik-musik yang masuk dalam deep-house dan dance. Sebenarnya tidak ada patokan khusus untuk musik, hanya saja Jinyoung sudah lumayan terbiasa mendengarkan musik-musik semacam itu.

"Kenapa hyung lama sekali?" gumam Jinyoung karena jam tangannya sudah menunjuk angka 4 yang artinya satu jam lagi pesawat kedua orang tuanya akan segera mendarat di Incheon.

Setelah bergulat dengan pikirannya, akhirnya Jinyoung memutuskan untuk menyusul Chanyeol yang ada didalam gedung.

Ia masuk lewat akses lift yang langsung membawanya ke koridor ruangan Chanyeol.

Ketika sampai, Jinyoung sempat kebingungan mencari dimana hyung nya berada. Ia lupa tidak menanyakan dimana hyung nya melakukan pemotretan hari ini, sungguh sangat sial.

Tangannya merogoh saku celana ripped-jeans-navy yang ia kenakan, namun ia tidak menemukan apa yang ia cari. Dengan cepat, Jinyoung beranjak meraba-raba bagian saku bomber-jacket nya tapi tidak mendapat apa-apa.

"Sial"

Sepertinya Jinyoung baru saja menyadari jika ponselnya tertinggal di dashboard mobil sewaktu ia hendak membuang cup kopi tadi.

Ketika Jinyoung sedang sibuk dengan kebingungannya, datang Irene menghampirinya. Mungkin dewi fortuna memang sedang berpihak pada Jinyoung hari ini, untung saja Irene datang dan memberinya informasi berharga.

METAMORFOSA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang