SORE ini studio foto yang terletak di salah satu pusat kota Seoul ramai dikunjungi beberapa artis dari sebuah agensi besar. Sesuai jadwal, hari ini adalah giliran dari agensi itu untuk melakukan sesi photoshoot di studio terkenal, PF studio.
"Eoh? Kenapa hari ini sangat ramai?" gumam Jisoo pada dirinya sendiri.
Ini adalah kesekian kalinya Jisoo mengunjungi PF studio, namun baru kali ini ia mendapati banyak artis dan staf agensi yang berlalu lalang di sepanjang koridor. Bukan tanpa alasan Jisoo sering mengunjungi studio foto ini, Jisoo memiliki minat tinggi dibidang fotogenik maka dari itu ia mengikuti pelatihan model untuk mengembangkan minatnya.
Minatnya dimulai sejak ia menginjakkan kaki di sekolah menengah atas. Kebetulan ibu Jisoo memiliki banyak kenalan di bidang ini, hal itu semakin memudahkan jalan Jisoo untuk meraih mimpinya sebagai model profesional.
Hari ini seharusnya adalah jadwal Jisoo bertemu dengan senior yang biasa membimbing dan memberi pelatihan padanya. Meskipun mereka baru saja mengenal, tapi hubungan keduanya sangat dekat, apalagi ibu Jisoo dan ibu senior Jisoo adalah teman dekat.
"Jisoo-ah!"
Seketika Jisoo menoleh ketika suara lengkingan seorang wanita terdengar. Setelah memastikan asal suara itu, Jisoo segera berlari kecil menghampiri wanita tadi.
"Eonni, apa kau sudah lama menunggu?"
"Tidak, tenang saja. Masuklah, pasti sangat berisik diluar sini?"
Wanita itu mengarahkan Jisoo untuk masuk ke sebuah ruangan yang bertuliskan ruang rias.
Setelah pintu benar-benar tertutup sempurna, barulah wanita tadi mengajak Jisoo duduk di sofa putih dekat meja rias. Ruang rias ini adalah ruangan khusus, artinya tidak sembarang orang bisa masuk kedalam ruangan ini.
"Apa kau mau kopi?" tawar wanita tadi.
"Ahh tidak eonni, terimakasih" tolak Jisoo halus. Ia lalu memainkan jemarinya gugup, mungkin karena hari ini adalah hari pertamanya bertemu dengan fotografer sekaligus pemilik studio ini.
"Apa kau gugup?" tanya wanita itu.
Jisoo sedikit gelagapan menjawabnya, ia tidak bisa mengontrol rasa gugupnya kali ini, "Ne eonni"
Tiba-tiba saja wanitu itu mengulurkan tangannya, uluran tangan itu disambut hangat oleh Jisoo. Ia menggenggamnya erat dan tersenyum penuh arti.
"Geokcheong hajima Jisoo-ah, kau pasti bisa, percayalah pada eonni"
"Tapi eonni, pemotretan hari ini akan menentukan karirku nantinya. Aku sudah berlatih dengan eonni, tapi jika aku tidak bisa melakukan yang terbaik di depan fotografer itu maka semuanya akan sia-sia"
"Tidak ada kata sia-sia Jisoo-ah, eonni tahu kau pasti bisa. Bukankah selama ini eonni sudah menjadi sunbae mu?"
"Irene-eonni benar, gomawo eonni. Aku akan berusaha"
••••
SEPEREMPAT jam sudah Channyeol menunggu adiknya, selama itu pula Jinyoung menghabiskan waktu didalam kamar untuk bersiap-siap.
Beberapa kali tampak Channyeol mengecek jam tangannya. Ia sudah sangat jengah menunggu Jinyoung yang tak kunjung keluar dari kamar.
"Jinyoung-ah!! Kenapa kau lama sekali?!" teriaknya dari ruang tamu yang ada dilantai satu.
Tak lama setelah itu, suara derap langkah kaki terdengar dari tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua.
"Kya, kenapa kau lama sekali? Apa kau harus berdandan selama itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA [COMPLETED]
Romance[PJY-KJS] Sesulit apapun itu, aku yakin aku bisa merubahmu, karena tidak selamanya ulat akan tetap menjadi ulat, ia juga akan bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu •kjs• Cobalah sesuka hatimu, jika kau berhasil maka kau bisa mendapatkanku •pjy• Co...