[𝟐𝟒] : 𝐕𝐚𝐥𝐞𝐫𝐢𝐞 𝐯𝐬 𝐁𝐞𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠

2.6K 388 79
                                    

Ps : yang gak kuat baca darah-darahan gausah dibaca ya. XOXO.

"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!"

Secepat kilat aku langsung masuk ke dalam goa sambil berlari. Beruang itu mengejarku dari belakang. Aku panik, shock, kalut, takut.

"LISA LARIII!!!!"

Lisa yang tadinya menenggelamkan kepala di kedua kakinya mendongak. Matanya langsung melotot setelah melihat beruang tadi mengikutiku ke dalam goa.

Dia terlampau terkejut. Aku menarik tangan Lisa untuk segera kabur.

"VALERIE??!! KOK ADA DIA?" seru Lisa dengan nafas terengah-engah saat kami sudah sampai di ujung goa.

Aku mengusap wajah kasar melihat tidak ada cara untuk kabur. Mengingat di hadapan kami jalan buntu membuatku semakin gusar.

GROAAARRRRRR

"Val!!" Lisa menunjuk ke suatu arah di belakangku, aku menoleh.

"AAAAAAAAA!!!"

Beruang itu berlari ke dekat kami. Bagaimana ini?

Aku merasa ada yang memutar badanku ke belakang. Aku mendongak. Ada jalur ke atas yang tersinari cahaya bulan purnama dan bagusnya hanya bisa dilewati manusia.

"Lisa naik!" suruhku pada Lisa.

Biar saja aku yang terakhir, asal orang yang aku sayang dahulu. Lisa memanjat ke pundakku dan menggapai jalur itu menggunakan tangannya.

Aku melirik ke belakang takut beruang itu sudah sampai. Masih ada waktu, dia sibuk berkutik dengan lilitan akar-akaran yang terikat di kakinya.

GROARRRRRR

Aku menangis takut. Lisa mengulurkan tangannya. Aku langsung menggapai.

Shit!

Tidak ada pijakan! Bagaimana aku akan naik?!

Disela-sela kepanikkan, ide gila muncul di benakku. Aku melepas tangan Lisa dan berlari ke arah beruang bodoh yang sibuk terlilit akar di sana.

"VALERIE! SINI BODOH! LO MAU MATI!" teriak Lisa melihat aku malah berlari ke lawan arah.

"Arghhhhhh, ah... ah."

Aku merobek asal akar yang melilit kaki beruang. Otomatis dia dapat kembali ke tujuannya, menerkamku.

"LISA! TANGAN!"

Lisa dengan sigap mengulurkan tangannya kembali. Aku menggapainya, tapi belum mencoba untuk naik.

"Come on you fucking bear!" teriakku sambil menangis.

Dia berlari ke arahku. Aku tersenyum miring.

"SEKARANG!"

Lisa menarikku. Aku memijakkan kaki di kepala beruang itu. YES! It's working!

Aku berhasil naik. Lisa merangkak berjalan ke ujung jalur ini. Aku mengikutinya dari belakang. Kami dapat keluar dari sana.

Aku mengambil nafas lega setelah berhasil. Lisa menepuk pundakku bangga.

"Lo pintar!" puji Lisa padaku.

Cultivar | Ten NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang