[𝟒𝟒] : 𝟏𝟎𝟎𝟏 𝐖𝐚𝐲𝐬

2.5K 305 24
                                    

"Lis, kita harus lakuin sesuatu."

Lisa mengerang lembut. Tampak seperti suara baru bangun dari tidur selayangnya. "Apa?"

Aku menyelidik ke setiap inci ruangan. Mencari sesuatu yang dapat dipakai untuk melepaskan diri. Tapi nihil, setiap ruangan bersih.

"Lo bisa gigitin tali nggak Lis?" tanyaku.

"Pertanyaan macam apa itu. Memangnya lo bisa?" sindir Lisa.

"Ya mana tau gigi ular berkebalikan dengan gue."

Aku kembali melihat sekeliling. Satu benda menarik perhatianku. Itu kunci inggris. Tapi apa bisa dipakai untuk melepaskan diri?

Setidaknya kita coba dulu.

"Lis. Kita berdiri. Sama-sama. Satu..."

"Dua.."

"Ti— lo jangan berdiri dulu kampret," celotehku.

Lisa hanya tersenyum mengesalkan.

"Kita ke sana." Tunjukku menggunakan pinggul. "Kali ini bareng-bareng."

"Hitung langkahnya sama-sama ya Val."

"Hmmm."

"Kiri."

"Kanan."

"Kiri."

"Kiri."

"Kanan bego!"

"Ya kanan elo kan kiri gue!" sahutku membela diri. "Cepat. Kanan."

"Kiri."

Bruk.

Dan kami terjatuh bersama kebodohan kami. "Elo sih bego banget!"

Lisa menimpuk punggungku dengan lengannya yang terikat. "Elo ngajak berantem dua kali ya Val."

"Bercanda. Gitu aja baper lo." Aku mencoba meraih kunci inggris yang ku maksud. "Lis, kunci inggris bisa dipakai buat nyobek tali ngga?"

"Bisa."

"Oke kita berdiri dulu."

Kami berdua berdiri serentak. Aku meraih kunci inggris. Mencoba melepaskan tali menggunakannya.

Lisa tampak tersadar niat yang ku maksud. "Lo mau ngelepasin tali ini?" Lisa menunjuk tali menggunakan kepalanya.

"Terus ngapain gue nanya Lalisa manoban... lo pikir gue mau ngelepasin tali beha lo?" candaku.

"Bisa sih bisa. Tapi kalo lo mau ngelepasin tali rafia."

Aku tak berkutit, tetap dengan susah payah melanjutkan pekerjaanku yang tadi terganggu. "Ya terus?"

"Ya terus ya terus," ulang Lisa. "Ini tali tambang oon! Mana bisa!"

"Serius?"

"Kebanyakan bergaul sama Lucas lo."

Aku mendesah kecewa. "Terus gimana dong?"

Cultivar | Ten NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang