Hari ini kami dikumpulkan di aula sekolah. Aku pergi bersama dengan Lucas. Daripada sendirian, lebih baik aku menerima ajakan Lucas.
"Kira-kira bakal ada camping lagi enggak, ya?" tanya Lucas padaku.
"Plis- jangan."
Lucas bergedik. "Bukannya seru."
"Tidak ada yang seru. Gue hampir mati di hutan kalau perlu diingatkan," seruku.
Lucas terkekeh. Pak Chen berdiri ke atas panggung. Seisi aula yang tadinya berisik kini hening. Tau diri sebagai murid mempersilahkan Pak Chen untuk mengambil tempat.
"Terimakasih telah tenang," ujarnya. "Kalian pasti bertanya-tanya mengapa bapak mengumpulkan anak kelas sebelas disini."
"Iyaaa..." Aku mengikuti yang lain menjawab perkataan Pak Chen.
"Sesuai dengan tradisi dari tahun-tahun sebelumnya. Sekolah kita akan mengadakan yang namanya study tour untuk anak kelas sebelas. Kenapa hanya kelas sebelas? Karena sekolah kita mempunya program sendirinya. Dimana saat kelas dua belas ujian akhir yaitu beberapa minggu lagi, kelas sepuluh akan mengadakan bimbingan lebih lanjut sebagai murid di sekolah ini. Sementara kelas sebelas akan melakukan study tour." lanjut Pak Chen semangat.
Seisi aula kembali berisik. Bergumam dan berteriak, menimbulkan suara seperti lebah.
"Tenang dulu anak-anak. Study tour kita kali ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sesuai dari permintaan dan persetujuan beberapa donatur sekolah kita, setiap jurusan akan mempunya destinasi yang berbeda."
Setengah yang ada di aula terdengar menghela nafas. Mungkin sedih karena berpisah dengan sahabat, pacar atau bahkan mantan mereka.
"Lanjut, setiap destinasi jurusan akan dipilih oleh kalian sendiri melalu voting. Bapak akhiri pemberitauan kali ini. Jika ada yang perlu ditanyakan boleh datang ke ruangan bapak. Terimakasih," tutup Pak Chen.
Semuanya kini bergembira.
***
"Gue punya dua tiket, nih!"
Aku menatap yang mengajakku berbicara datar, tidak berniat untuk menjawab. Taeyong menghela nafas. Ia duduk di kursi hadapanku tanpa memutarnya ke belakang.
"Mending lo pergi sebelum para fans lo itu gebukin gue." Aku akhirnya bersuara.
Taeyong bergedik. "Tidak akan semudah itu, annyeong!"
Aku merasa tidak nyaman saat Taeyong menyapa para fansnya yang kebetulan berada di kelasku. Taeyong berhenti menyapa saat melihatku tidak suka. Ia kemudian melipat tangannya di atas mejaku.
"Ayolah," ajaknya.
Aku menggeleng. Tetap pada pendirianku. Untuk hari yang sama bisa dihitung ini sudah ke-empat kalinya Taeyong mengajakku menghadiri festival musik di gangnam. Aku bukannya tidak mau, hanya saja aku sudah dapat merasakan aura Lisa mendatanginya.
Darimana aku tau?
Tentu saja aku tau. Perusahaan orang tua Lisa yang mensponsori acara itu. Bagaimana dia tidak datang. Kebetulan Lisa juga sangat menyukai musik. Tidak akan. Aku tidak akan datang. Aku berencana untuk menghindarinya beberapa waktu kedepan.
"Tidak, terimakasih." Aku berdiri sambil merapikan buku yang ada di mejaku.
Aku melangkah menjauhinya. Ku mohon agar Taeyong dapat bekerja sama, karena semua yang sedang berada di kelas menatap kami seolah mereka menonton drama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cultivar | Ten NCT
Fanfic[End] Highest Ranking : #1 - Bunga #1- Chittaphonleechaiyapornkul #1- Friend #2- Chittaphon #2- Tennct #11- Fangirl Mengisahkan Valerie yang menjalani hubungan backstreet dengan Ten. Semuanya berjalan lancar sampai Lisa, sahabat Valerie sendiri meng...