[𝟐𝟖] : 𝐏𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬

2.7K 370 65
                                    

Aku mencoret-coret buku pelajaran pak Namjoom, guru biologi dengan malas. Sesekali aku melirik ke Lisa yang pindah ke depan. Di sampingku kini kosong. Lisa pindah dengan alasan ingin melihat wajah pak Namjoom guru tersexy sejagat raya saat sedang mengajar.

Terserah dia saja.

Saat kami keciduk tadi dia hanya bilang sekedar lewat tapi saat mendengar suara-suara dari rooftop dia langsung ke sana dan melihat aku dan Ten kebetulan ada di sana.

Anehnya dia tidak merasa curiga tentang kami. Sepercaya apa dia dengan Ten sampai tidak merasa ada apa-apa antara aku dan Ten.

Kalau aku jadi Lisa, mungkin aku sudah mengamuk pada Ten.

"Itu yang dibelakang bisa merhatiin saya tidak?!" seru pak Namjoon menunjukku.

"Ma-maaf pak."

"Kalian itu sebentar lagi mau ujian tengah semester bukannya memerhatikan guru--"

"Misi pak."

Bentakan pak Namjoon terpaksa berhenti karena bu Kim masuk. Pak Namjoon yang tadinya tampak garang langsung merubah ekspresi menjadi tersenyum. Mentang-mentang ibu Kim cantik pak Namjoon bisa seenaknya begitu.

"Maaf pelajaran kalian harus ibu potong sebentar."

Semuanya berbahagia.

"Jadi dikarenakan ada alasan privasi yang membuat hal ini menjadi darurat ibu harap kalian bisa mengerti." bu Kim menoleh ke pintu masuk. "Lucas. Masuk."

Sebentar, Lucas?

"Mungkin banyak dari kalian yang bertanya-tanya mengapa Lucas teman kita dipindahkan ke kelas kalian."

Semua yang tadinya hening langsung berbisik-bisik membuat spekulasi masing-masing.

"Dikarenakan alasan pribadi, Lucas terpaksa dan diharuskan pindah di kelas kalian yang jumlah muridnya lebih sedikit dibanding kelas yang lain. Silahkan Lucas ambil tempat duduk yang kosong." Bu Kim mempersilahkan Lucas untuk mengambil tempat.

Lucas yang mempunyai badan atletis memaksaku harus mendongak menatapnya yang berhenti melangkah saat sampai di mejaku. Dia menatapku seolah-olah berkata 'kita berjumpa lagi'.

"Gue duduk disini, ya," ujarnya santai.

Lisa menoleh ke belakang. "Lucas, itu tempat duduk gue, kebetulan gue lagi di depan aja!"

"Masalah lo," tukas Lucas. "Gue mau duduk disini pokoknya."

"CIEEEEEE."
"VALERIE UHUYY."
"Enggak sadar tampang tuh si Valerie."

"Kalau lo mau sama Valerie gue persilahkan." Lisa mengembangkan senyumnya seperti senyum seorang ibu melihat anaknya menikah.

Lucas akhirnya duduk dengan santai di sebelahku. Dia meletakkan tasnya di atas meja lalu melipat kedua tangannya dan tidur disana.

Apa-apaan?

"Lucas. Lo kok pindah ke sini?" tanya aku penasaran.

Lucas tanpa mengangkat kepalanya menjawab, "Tanyain cowok lo. Kesal gue, hobinya ngebacot terus."

"Jangan bilang lo selalu kelahi sama dia," seruku menebak.

Cultivar | Ten NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang