[𝟐𝟔] : 𝐑𝐞𝐭𝐮𝐫𝐧

2.6K 385 76
                                    

"Loh kok kamu udah sekolah?" seru Lisa saat aku baru melangkah masuk ke kelas.

"Terus?" jawabku cuek kemudian duduk di bangku.

"Serasa yang punya sekolahan ya pakai baju bebas gitu," sindir Lisa kemudian mengikutiku duduk.

Aku menaikkan alis acuh. Mengingat aku sekolah memakai baju kaos kebesaran milik bang Hanbin dan celana jeans pendek yang longgar ditambah hanya memakai sendal.

Karena, jika aku memakai seragam yang pas-pasan di badanku akan terasa sakit kalau tergesek dengan luka di pungunggu. Pakai celana jeans biar tidak terkena luka di paha dan tambahan sendal agar tampak lebih normal.

Bodo amat dengan pandangan aneh murid padaku.

"Jadi lo sakit apa?" tanya Lisa mengintimidasi.

Aku menjawab sambil mengecek instagram, "Cakar beruang nyaris menembus ke hati, daging paha koyak, tulang tangan patah, kepala dijahit sepuluh kali dan terakhir hatiku perih."

Lisa mengernyit. "Perih kenapa?"

"Diego dikabarkan dating dengan Candice, Oppaku sudah sold out," kataku sambil mendramatisirkan tiap katanya.

Lisa tadinya mau menjitak kepalaku tapi langsung ku tepis.

"Masih basah? Sengaja?"

Lisa menggeleng dan menarik tangannya. "Hehe. Btw lo belum tau ya berita Jaehyun pacaran sama Kanon."

Sebentar- Kanon?
Gadis yang selalu dijadikan bahan tertawaan pembully sekolah?

Apa yakin?
Dia tidak takut?

"Kanon?" ulangku yang membuat Lisa mengangguk.

"Iya. Salut sama Kanon. Kamu harus liat dia sekarang," Lisa menjentikkan jari. "Cantik banget. Mulai deh para cabe sekolah ngegibahin dibelakang tapi didepannya nempel-nempel biar dikenalin sama gengnya Jaehyun."

Kesel banget aku sama Somi and the geng, kemarin ngebully anak orang hampir bunuh diri sekarang di deketin. Gak tau diri memang, belum pernah kena bogem Lalisa manoban—"

Aku tidak lagi mendengar omelan Lisa, yang aku pikirkan sekarang- Apa benar Kanon mau mengumbar hubungannya dengan Jaehyun?

Apa dia baik-baik saja?
Apa semuanya menerima?

Notaben Jaehyun di sini setara dengan Ten. Kalau Kanon bisa aku juga bisa, kan?

Anggaplah aku pengecut. Walaupun banyak yang mengatakan aku lumayan tapi tetap saja nyaliku ciut untuk mengumbar hubunganku dengan Ten. Apalagi Ten se-geng sama Jaehyun- para vampir sekolah yang gantengnya kebangetan.

Apa baiknya aku menghentikan backstreet hubungan ku dengan Ten?

Jika begitu semuanya berjalan lancar kembali kan?

Tapi Lisa? Dia menyukai Ten.
Apa dia baik-baik saja kalau aku mengatakan yang sebenarnya?

Apa salahnya dicoba, yakan?

"Lisa."

Lisa berhenti mengomel dan menatapku heran. "Apa sih Val. Lagi emosi ini."

Aku harus mencobanya.

"Lo benar-benar suka sama Ten?"

"Yap. Eh lo belum tau yakan, kemarin Ten nemenin aku terapi duhh—"

Lagi-lagi aku kembali hanyut dalam pikiran sendiri.

Aku tidak mungkin menyakiti Lisa kan?
Tapi semua ini salah.

Cultivar | Ten NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang