Aku melirik-lirik Lisa yang tidur di sebelahku. Lisa sengaja menginap malam ini agar besok bisa pergi ke lokasi camping bersama-sama.
Aku mencoba memejam mata berkali-kali. Usahaku tidak membuahkan hasil yang manis. Aku membalikkan badan mencari posisi tidur yang lebih pas daripada menghadap punggung Lisa.
Sekalinya aku terpikir tentang pembicaraanku dan Lisa tadi. Aku takut. Aku takut Ten akan melabrak Lucas besok. Sesuai dengan yang Lisa katakan, tadi mereka juga bersama-sama pergi ke Times Square. Pastinya Ten saat itu melihat aku bersenang-senang di dalam troli bersama Lucas.
Hatiku berdenyut kali ini mengingat pernyataan Lisa setelah itu. Ten dengan seenak itu memberikan liontinku pemberian bunda pada Lisa. Entah apa maksudnya tapi tetap saja itu punyaku.
Kali ini apa aku boleh merasa sakit?
***
Kami kini sudah sampai di perkemahan. Banyak yang sudah memasang tenda. Tenda sendiri tidak boleh asal dibangun. Palang yang ditancapkan ditanah dengan bendera nama kelompok masing-masing menjadi tanda tempat tenda seharusnya dibangun.
"Untung gue pergi sama lo Val. Jadi ada kawan nyari kelompok, gitu." Lisa menepuk pundakku.
Aku mengernyit. "Apa susahnya, Jubaidah. Tinggal keliling-keliling aja."
"Suka-suka gue dong," tukas Lisa.
Lisa menarik tanganku untuk mencari kelompok kami dimana memasang tenda. Setelah sekitar lima belas menit berkeliling akhirnya kami bertemu dengan yang dicari.
"Eh, Valerie, Lisa ingat juga buat camping. Bantuin, nih!" seru Lucas melihat kedatangan kami yang sibuk memaku-maku.
Lisa dengan gembira berjalan mendekati Taeyong untuk membantunya. Ternyata tiga makhluk ini datang lebih awal daripada kami. Tumben.
Taeyong sedang memberesi perlengkapan, Lucas sedang memaku paku ditanah, sementara Ten sedang duduk santai menatap kedatangan kami sinis.
Apa dia marah?
Aku mendekatinya. Ia membuang muka. Sengaja aku duduk disebelah Ten. Kalau begini tidak ada yang curiga, kan? Orang pasti mengira kami hanya teman satu kelompok camping.
Baru saja aku mendudukkan bokong, Ten sudah berdiri sambil berdecak. Ia pindah ke dalam tenda tanpa berbicara apapun.
Jika keadaanya sudah jelas seperti ini- apalagi yang perlu dijelaskan. Sudah pasti dia marah.
Diharapkan untuk semua kelompok untuk berkumpul di pusat base camp sekarang!
Mendengar pengunguman barusan semua yang ada disekitarku berhenti dari kesibukan. Semuanya berjalan ke pusat base camp. Kami berlima juga berjalan menuju pusat base camp, sesuai pengunguman barusan.
Sesampainya kami disuruh duduk sesuai kelompok masing-masing. Datanglah Kun selaku ketua osis membuka acara dengan pidato panjang nan membosankan.
"Gimana semuanya? blablabla."
"Kalian tau kan camping gak bakal seru kalau gak pakai lomba?"Semuanya mengangguk. Ada juga yang berteriak 'Iyaa' 'betul' 'tidak' dan macam-macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cultivar | Ten NCT
Fiksi Penggemar[End] Highest Ranking : #1 - Bunga #1- Chittaphonleechaiyapornkul #1- Friend #2- Chittaphon #2- Tennct #11- Fangirl Mengisahkan Valerie yang menjalani hubungan backstreet dengan Ten. Semuanya berjalan lancar sampai Lisa, sahabat Valerie sendiri meng...