"Gu...gue..."
"Lo kenapa, Del?" tanya Syifa.
"Kalian inget kan semalam kita ngapain?" tanya Della. "Clubbing," jawab Fara polos.
"Waktu itu gue mabuk berat, kan? Sebelum lo semua bawa gue pulang, kejadian yang mustahil terjadi malah terjadi di malam itu," jawab Della. Semua saling pandang satu sama lain karena nggak ngerti apa yang Della maksud.
"Di club itu tanpa kita sadari, ada geng Kak Gilang, dan..." Della tiba-tiba menangis mengeluarkan air mata nya yang sejak tadi ia tahan.
"Dan apa? Del jangan nangis deh please," rengek Tiara. "Kak Gilang nyium bibir gue semalem," jawab Della. Sontak jawaban itu membuat mereka semua kaget dan terdiam sesaat. Entah kecewa atau apa.
"Telfon Kak Gilang, Del!" tegas Aul.
"Okay ul semuanya nggak akan beres kalau ada Kak Gilang disini. Biarin Della juga sendiri," timpal Reisha. Della terus menangis, pundaknya dihadiahi elusan sahabatnya.
"Jangan nangis lagi, Del...gue tau perasaan lo tapi lo jangan kayak gini, lo jangan pernah berubah, tetep jadi Della yang gue kenal," ucap Reisha.
Tak lama, Della diantar oleh teman temannya menuju rumah Della. Biarkan mereka yang tau tentang ini, jangan orang tuanya atau kakak nya.
"Makasih, kalian udah bantuin gue, jaga privasi itu, gue nggak mau semua nya kesebar," titah Della. Semuanya mengangguk.
"Lo nggak usah khawatir Del, kalau lo ada apa apa telfon salah satu dari kita aja atau telfon grup aja sekalian biar semuanya angkat!" sergap Kaila. Semuanya tertawa kecuali Della yang hanya tersenyum kecil.
"Duluan Del," timpal Reisha. Della mengangguk dan memasuki rumah.
"Della sayanngg udah pulang ternyata? Mama khawatir banget tau!" cercah Mita. "Della dari basecamp, mah...sama temen temen,"
"Yaudah sana kamu mandi dulu terus ganti baju, sebentar lagi kita makan malam di bawah ya," Mita mengecup kening putri nya itu lembut. Della mengangguk lalu naik ke tangga menuju kamarnya.
~^^~
"Gilang! Ayo turun, kamu belum makan dari tadi siang?!" teriak Dinar. Ya, mama Gilang. "Gilang nggak mau makan, ma!" balas Gilang. Lalu hening.
Gilang yang sedang memainkan playstation itu sangat fokus hingga nggak mau diganggu bahkan untuk makan sekalipun.
Terpaksa, Dinar membawakan makan untuk Gilang ke kamarnya. "Gilang, sekarang makan, bisa kan kamu pause game nya?" suruh Dinar.
"Iya deh, ma," Gilang menurut karena ketika ia melihat opor ayam kesukaannya seketika perut Gilang meminta jatah.
Selesai makan, Gilang men-save PS nya dan berniat menelfon Della. Ia sangat merasa bersalah, hanya untuk hal sekecil itu dia berani mencium cewek yang bukan siapa siapa nya.
Gilang terus menelfon Della yang nggak sama sekali menjawab telfonnya. "Ayolah, Della...angkat telfonnya sebentar," lirih Gilang. Jika sekarang dia kerumah Della, mau nggak mau masalah ini diketahui oleh orang tua Della yang pasti akan memandang Gilang bad boy.
"Menunggu besok aja mungkin lebih baik, besok bakal gue perbaiki semuanya di sekolah," gerutu Gilang. Lalu ia merebahkan diri di kasur memandang langit-langit kamarnya yang bertema angkasa itu.
"Hai cewek somplak, maafin gue,"
Tak lama sebuah notifikasi berbunyi di handphone nya. Ternyata itu notifikasi whatsapp dari Kaila. Gilang justru dag dig dig tak karuan. Apa teman teman Della sudah mengetahui semua kejadian semalam?
Kaila
Kak, lo apain temen gue waktu di club itu? Jelasin.Gilang
Itu nggak sengaja Kai,Kaila
Nggak sengaja kata lo? Besok, lo dateng pagi-pagi sebelum Della dateng. Gue dan temen temen mau minta penjelasan ke lo.Gilang resah, bahkan teman teman Gilang nggak tau apa yang Gilang lakukan semalam sampai racauan Della berhenti. Lalu Gilang membuka grup chat di handphone nya. Terpampang nama Sultan di nama nya. Notifikasi berhamburan.
Sigit
Woy bro, si Firman beneran lagi pdkt sama si Reisha ya?Farhan
Serius njir?Sigit
Gue serius, gue nyiduck si Firman ngobrol sama si Reisha ketawa ketawa njir.Firman
Ngomongin gue ya njingGilang
Bro, gue mau bilang sesuatu sama kalian semua but jangan kaget ok?Mauliza
Apaan tuh?Melky
Lo mau keluar dari sultan? Gak bro, tanpa lo sultan gak berguna.Fauzan
Yaelah Mel, belum juga Gilang kasih tau apa yang mau diomongin.Sigit
Kasih tau aja cepet, lelet.Gilang
Nggak mungkin gue keluar dari sultan, gue cuma..lo tau cewek yang meracau gak jelas di club mlam itu?Melky
Gue tau! Emang kenapa.Firman
Jangan bilang lo cipok tuh cewek.Mauliza
Njing.Gilang
Dia Della. Lo semua tau si cewek somplak yang gue benci itu? Gue nyium dia waktu di club, makanya dia langsung diem.Fauzan
Wtf!!Farhan
Nggak bohong kan lo?Firman
Bener kan apa gue bilang.Melky
Kok lo bisa sih?Gilang
Besok gue cerita ke lo semua, sekarang gue mau tidur, capek gue seharian ini latihan basket.Setelah itu Gilang menutup aplikasi Whatsapp nya dan tertidur. Sekali lagi dia bergumam.
Maafin gue, somplak
~^^~
Pagi itu menunjukkan pukul 6 pagi. Gilang sudah siap untuk pergi, sebelum pergi ia hanya memakan sepotong roti selai kacang di meja makannya.
"Loh kok Buru buru? Masih pagi, ada apa?" tanya Andi, Papa Gilang. Mama Gilang pun memberi kode di wajahnya seakan meminta penjelasan dari anaknya itu. Gilang hanya menjawab, "ada urusan pa, ma, Gilang berangkat ya,"
Selesai pamit, Gilang pergi ke Garasi mengambil mobil nya. Pergi ke sekolah. Di parkiran, sudah ada keenam sahabat si cewek somplak Della.
"Oke, kak. Kita minta penjelasan."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif #1
Teen FictionDella dan Gilang yang harus merasakan manis pahit nya kehidupan cinta, merasakan indahnya hubungan asmara, meskipun selalu saja ada konflik diantara mereka. Mampukah mereka bertahan?