"Kakak yang bego juga, sih!" bentak Tiara. Gilang hanya diam mendengar cacian cewek itu karena memang dia bersalah. Dia nggak tau resiko nya akan seperti ini.
"Oke emang gue salah, gue mau memperbaiki semuanya, bantu gue," mohon Gilang. Namun itu sia-sia. Semua cewek itu pergi. Kaila berbalik ke arah Gilang.
"Kak, gue nggak yakin setelah ini Della baik baik sama lo. Ck," kata Kaila sambil menyeringai. Gilang semakin kaget ketika Della melewatinya.
Della yang melewati Gilang hanya menunduk seakan nggak terjadi apa apa. Sampai disaat Gilang menarik tangan Della menjauh dan pergi ke taman belakang.
"lepasin gue!" bentak Della. Gilang nggak peduli dan tetap membawanya ke tempat itu. Della semakin takut dan risih ketika semua orang memandang dia dan Gilang.
Setelah sampai di taman belakang tiba tiba Gilang mendorong tubuh Della ke dinding. Membuat Della terhimpit oleh tubuh Gilang. Kini wajahnya sangat dekat.
"Lo yakin nggak mau maafin gue?" tanya Gilang dengan suara nya yang lembut. Saking dekatnya nafas mereka berdua seakan bertukar satu sama lain. Della dag-dig-dug hebat, suasana berubah.
"Oke gue...gue maafin lo," jawab Della. Entah kapan Della berpikir untuk memaafkan Gilang. Namun Gilang lega saat itu. Sifat dinginnya muncul kembali. Tanpa sadar...
Cup!
"Ehm," sebuah deheman menghentikan aksi mereka berdua itu. Dari kejauhan seorang laki-laki mendekati mereka berdua dan ternyata itu adalah Sigit.
"Gue ganggu lo berdua ya?" kata Sigit sambil menahan tawa. Pipi Della memerah, ia segera meninggalkan Gilang dan Sigit. Gilang membiarkan Della pergi sambil tersenyum.
Sweet, Della.
~^^~
Sejak mulai pelajaran hingga jam istirahat, Della masih memikirkan kejadian tadi pagi. Benar benar cowok itu merusak mood nya dan merusak pelajarannya. Ia masih bisa merasakan bibirnya ketika bersentuhan, namun ia tepis jauh jauh pikiran itu.
"Del, lo gausah pikirin semua itu. Makan yuk? Kita ke kantin," ajak Syifa. Semuanya setuju. Kini Della terlihat lebih baik meski masih sempat melamun.
"Del, mau makan apa?" tanya Aul. "Della denger nggak sih?" tanya Aul kembali. Kali ini dengan nada kesal. "Eh, emm..maaf gue sedikit ngelamun tadi," jawab Della. "Gue mau mie cup sama cappuccino ice aja ul,"
"Okay, kalian semua tunggu disini, gue pesenin," kata Aul. Semuanya mengangguk, entah kenapa kejadian tadi pagi selalu menghantui setiap saat dimanapun dan kapanpun.
Nggak sengaja mata Della menangkap sesuatu. Si cowok brengsek Gilang dengan teman temannya duduk tepat di meja sebelahnya. Bahkan Della dan Gilang saling menatap wajah. why should he be here?
Della nggak berani menatap nya lagi. Ia memalingkan wajah dan mengobrol dengan teman temannya tanpa mempedulikan Gilang.
Hari ini adalah hari Jum'at, hari jum'at berkumpul rutinnya seluruh organisasi dan ekstrakurikuler. Termasuk OSIS. Hari itu juga adalah hari pertama Della mengikuti kumpulan rutin. Namun ketika teringat Gilang ketua OSIS, ia ragu.
Namun kumpulan rutin kali ini wajib. Mungkin akan membicarakan tentang Pekan Olahraga Dan Seni atau bisa disingkat PORSENI.
"Lo wajib kumpulan somplak, gausah nyari alesan buat izin, nggak ada kata izin buat sekarang," tegas cowok yang tiba tiba datang dari arah belakang. Siapa lagi kalau bukan Gilang. Si cowok dingin yang sulit ditaklukkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/154363137-288-k87453.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif #1
Teen FictionDella dan Gilang yang harus merasakan manis pahit nya kehidupan cinta, merasakan indahnya hubungan asmara, meskipun selalu saja ada konflik diantara mereka. Mampukah mereka bertahan?