butuh waktu.

980 15 0
                                    

Perpustakaan sangat sepi waktu itu, karena sebagian besar sedang mengikuti mata kuliah, sementara mata kuliah Della dimulai 1 jam lagi.

Della sedang terfokus membaca novel yang di bawa nya di perpustakaan yang hening itu, meski ada beberapa orang di dalamnya.

Novel berjudul 'wuthering heights' karya Emily Bronte memang novel kesukaan Della. Maka dari itu ia selalu menghabiskan waktu luang untuk membaca novel itu.

Tiba-tiba saja seseorang menyender pada pundak cewek itu, awalnya Della kaget. Tapi, setelah mengetahui itu kekasihnya, Rian, ia lanjut membaca buku nya dengan tenang.

"Kamu cantik kalo lagi serius kayak gitu," goda Rian. Della terkekeh sedikit agar tak menimbulkan suara.

"Apaan sih, kamu nggak ada jadwal gitu?" tanya Della tanpa memalingkan wajah sedikitpun pada cowok itu.

"Nada bicara kamu kayak ngusir aku sih, nggak suka aku ada di sini? Oke," kata Rian sambil berdiri, namun segera ditahan oleh Della.

"Marah-marah mulu sih," ucap Della.

"Kamu yang marah-marah. Kamu tau? Kalo aku boleh jujur, Aku capek ya sama sifat kamu yang cuek gitu," ucap Rian penuh penekanan.

Orang-orang disana nampak memperhatikan mereka, meskipun mereka tak mengerti apa yang Rian dan Della bicarakan, tapi sepertinya mereka tau bahwa sepasang kekasih ini sedang bertengkar.

"Yaudah maaf," kata Della sambil memutar bola mata nya.

"Kamu serius nggak sih sama aku Del?" tanya Rian.

"Menurut kamu?" kata cewek itu yang langsung berbalik dan pergi meninggalkan Rian.

Rian menggelengkan kepala nya. Ia kadang lelah dengan kelakuan pacar-nya itu. Tapi, Rian bukan tipe cowok yang main ninggalin cewek gitu aja.

Rian menerima Della apa adanya, kalaupun cewek itu bosan, Rian akan melepaskannya. Karena, cinta memang tak bisa dipaksakan.

Salut.

***

"Hei," sapa Gilang pada cewek di hadapannya yang nampak sedang menyimpan buku di loker.

"What's wrong?" tanya cewek itu tanpa menoleh sedikitpun pada Gilang. Sepertinya cewek itu sedang badmood sehingga ia melempar buku nya sambil menggerutu.

"So inggris banget sih," ucap Gilang sambil terkekeh.

Cewek itu menoleh, ya, Della.

"Hak gue lah, gue lagi nggak di Indonesia juga," sahut Della.

Gilang kaget, bahkan Della mengubah percakapan antara mereka menjadi lo-gue? Benar-benar hubungan mereka sudah hancur sekarang.

"Del, apa kamu udah lupa?"

"Lupa apaan? udah deh gue lagi sibuk, nggak mau di ganggu, excuse me," kata Della sambil melenggang pergi melewati cowok itu.

"Please dengerin dulu," sahut Gilang yang menahan tangan Della, "aku bener-bener salah waktu itu,"

"Dan lo pernah ngejelasin itu semua ke gue sebelum kebohongan Claire terungkap? Nggak semudah itu, Gilang. Gue mungkin maafin lo, but the pain that you made to me beating all, sorry."

"Della, maaf.." lirih Gilang. Namun Della menepis tangan Gilang yang memegangnya, bahkan mata cewek itu nampak berkaca-kaca.

"don't touch me! don't bother my life anymore! let's just say we never know each other." kata Della. Gilang yang mendengar semua itu secara langsung benar-benar sakit.

Posesif #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang