Della masih menunggu, sudah 1 jam tapi Gilang belum datang juga. Bahkan teman-teman nya ini terus tak berhenti mengoceh.
"Del, mana cowok lo?" tanya Kimi. Della melihat jam di tangannya, ah sial.
"Ya kali ni cebong punya pacar, perasaan nya aja ditolak," ucap Raka. Otomatis Della dan Rian saling menatap sesaat lalu memalingkan wajah.
"Raka, bego lo, jangan nyindir ni dua cebong, lo tau kan sifat Rian gimana?" bisik Aretha.
"Yaudahlah, eh btw gue laper nih, ke kantin yuk?" ajak Ardhan.
"Lo yang bayar," ujar Panca.
"Halah bokek diem aja, kalau gue yang bayar utang lo gue tambah," ucap Ardhan.
"Berisik mulu lo tokek bisulan," ujar Ghina. Dibalik semua itu, Della masih gelisah. Apakah tadi malam benar-benar Gilang?
Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, menghampiri mereka. Cowok berpostur tegap, putih, bola mata coklat, dan..Sempurna!
"How are you, Della Sandra Refia?"
Sontak Della yang tadinya melamun langsung menghadap cowok itu. Teman-teman nya saja melongo, apalagi Aretha yang sedang demam cogan.
"I'm fine, Gilang Rio Samudera,"
Refleks Della berdiri dari tempat duduk nya, berhadapan dengan cowok yang sangat ia rindukan dan langsung memeluknya. Tatapan mata nya, harum parfum nya, semuanya! Della rindu semua itu dari Gilang!
Rian melihat ekspresi cewek itu, Della. Rian melihatnya seperti dengan tatapan cemburu. Ardhan yang sadar kalau Rian berubah ekspresi langsung menyadarkannya.
"Kaya bunglon deh lo, berubah-ubah" bisik Ardhan. Rian langsung terkesiap dan fokus dengan HP nya lagi.
"Dellaaaa ini beneran pacarrr looo?" jerit Aretha, "Ganteng bangettt!"
"Hati-hati Del, bisa jadi ni kadal cacingan jadi pelakor," ujar Zaky sambil tertawa.
"Hello, kadal cacingan? Jadi lo nyebut gue kadal apa cacing?" timpal Aretha. Semuanya tertawa.
"Ekhem, Kenalin dong Del! Jangan pelukan mulu, sumpek gue liat nya," ucap Kate.
"Halah bilang aja lo panas gapunya pasangan," sindir Rayshilla.
"Yaudah, ini pacar gue, Gilang. Dan Gilang, ini Aretha, Ghina, Ardhan, Zaki, Hilman, Raka, Azil, Panca, Ridho, Rian, Faiz, Kate, Rayshilla, Fidela, dan Kimitsu," jelas Della.
"Nama gue Gilang, lo semua pasti tau kan?" kata Gilang. Semuanya mengangguk.
"Tau gak nama guee?" tanya Aretha.
"Genit banget sih lo," timpal Hilman.
"Yee berisik botak, risih amat sih lo" cecar Aretha.
"Haha, gue pinjem Della nya sebentar ya?" ucap Gilang.
"Yaelah pake izin, bawa aja tuh cebong," kata Faiz. Della melotot sementara Faiz yang tertawa sambil mengacungkan 2 jari nya.
"Yaudah gue pamit ya, sampe ketemu lagi!" kata Della. Gilang tersenyum terhadap mereka dan pergi menggandeng tangan Della.
"Ya tuhan, nikmat mana yang kan kamu dustakan," kata Kimitsu.
"Yaelah, Kimi sama Aretha sama aja," Ucap Rian.
"Daripada gabut, mending ke kantin yuk, laperrrr," ajak Azil.
"Traktir euy," Timpal Ridho.
"Traktir muka lo!"
"Hahaha"
***
Della mengajak Gilang mengelilingi Oxford. Tanpa sengaja Della menabrak Claire.
"Heyy, Pacaran mulu sampe ga liat-liat jalan," ucap Claire sambil tertawa, "pacar lo?"
"Oh? Claire, ini Gilang yang suka gue ceritain," kata Della. Gilang tersenyum dan Claire membalasnya.
"Udah balik ingatannya?" ujar Claire sambil tertawa. "Yaudah gue masuk kelas dulu, mata kuliah gue bentar lagi dimulai,"
"Oke, nanti chat gue ya Claire, pulang bareng gue. Gapapa kan Lang?" kata Della. Gilang mengangguk.
"Oke Dell, see ya!"
"Lang, ke kantin aja yuk? Pasti temen-temen udah pada nungguin," ajak Della. Gilang hanya mengangguk dan mengikuti cewek itu.
Sampai di kantin, nampak satu keributan disana entah ada apa. Della kaget dan langsung menghampiri kerumunan itu.
Hilman dan Rian yang adu jontos di tempat itu, Della terbelalak juga Gilang yang berusaha menjauhkan Della.
"Stop! Okay?!" cercah Della dengan tegas. Nampak Hilman yang dibakar emosi dan Rian yang lemah.
"you all, go away from here!" tegas Della yang membuat semuanya pergi. Hanya Della, Gilang, dan teman-teman nya juga Hilman dan Rian yang terduduk lemas.
Della menatap Gilang. Gilang mengerti dan segera pergi dari tempat itu, ia memberi kesempatan pada Della untuk meluruskan semuanya.
"Lo berdua apa-apaan ribut disini? Rian, lo jangan terus mancing emosi Hilman. dan Hilman, kontrol emosi lo, jangan kayak anak kecil!" ucap Della.
"shuutt, calm Dell," ucap Aretha menenangkan.
"Gue gini karena gue ngerti perasaan lo, dan orang ini! Yang malah nyia-nyiain lo! B*ngs*t! Dia bahkan nggak punya otak!" cecar Hilman.
"Hey...oke gue ngerti kalau lo sahabat gue dan lo nggak mau gue sakit, tapi gak perlu tersulut emosi, man. Dan, tentang Rian, gue udah nggak apa-apa, terserah Rian, tapi sekarang ada Gilang," kata Della.
"Tapi lo nggak tau yang sebenernya, Della!" tiba-tiba suara Rian meninggi, Della kaget.
"A-apa?"
"Gue sebenernya cemburu kalau liat lo bareng Gilang, tapi gue nggak cinta sama lo atau suka sama lo, gue deket sama Nancy kalau lo mau tau, maaf. Gue bukan bermaksud buat nyakitin lo, Del," jelas Rian.
"Kalau niat lo bukan untuk nyakitin gue, seharusnya lo nggak usah ada di kehidupan gue!" kata Della yang langsung pergi dari tempat itu.
Ia bingung, harus memilih orang yang dicintainya sejak lama, Gilang. Atau harus memilih orang yang membuatnya nyaman dan malah menyia-nyiakannya, Rian.
Mungkin, semua orang akan bilang bahwa Della bodoh jika ia memilih Rian. Tapi, semuanya tak bisa dibohongi lagi.
Di jalan ia bertemu Gilang. Dengan sigap cowok itu menarik lengan Della ke dalam dekapannya.
"Jangan nangis, oke?" tenang Gilang.
Della mengangguk. Gilang tau semuanya, tapi ia tetap sabar. Ia tau Della akan kembali padanya, ia yakin.
Meski ke-posesif-annya masih ada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif #1
Teen FictionDella dan Gilang yang harus merasakan manis pahit nya kehidupan cinta, merasakan indahnya hubungan asmara, meskipun selalu saja ada konflik diantara mereka. Mampukah mereka bertahan?