PART XI: Curhatan Lira

1.9K 80 0
                                    

Safira menyiapkan minum untuk Lira yang tiba-tiba datang kerumah dengan wajah yang sulit diartikan. Sudah seminggu ini Lira tidak banyak cerita dengannya, seminggu juga mereka tidak pernah keluar bersama. Selesai jam kantor Lira pasti buru-buru pulang dengan alasan sudah dijemput.

"tumben mau kesini Lira." sindir Safira.

"maaf Fira, beberapa waktu ini aku sudah mengabaikan sahabat terbaik aku." ucap Lira menyesal.

"kirain kamu lupa kalau kamu punya temen,"

"duh Fira, seandainya kamu tau apa yang tengah aku alami beberapa waktu ini. Pasti kamu bakalan mengerti."

"emang kenapa? Tuhkan kamu tidak pernah cerita sama aku. Asik pergi saja kalau sudah selesai jam kantor."

"kamu masih ingatkan dengan polisi itu?" Safira mengangguk.

"aku diajak nikah sama dia." Safira yang tengah minum sampai tersedak mendengarnya.

"heh, nikah?" Lira mengangguk.

"akhir bulan ini,"

"kamu nggak bercandakan, perasaan baru kemaren kamu bilang benci banget sama polisi itu. Nah sekarang mau nikah pula sama dia." Lira menopang dagunya.

"bahkan aku udah dikenalin sama keluarganya Leo,"

"kapan?"

"kemaren, dia ajak aku kerumah dan dikenalin kesemua anggota keluarganya."

"kalian baru kenal 2 bulan inikan? Cepat banget polisi itu ngajakin kamu nikah. Dia serius nggak sih?"

"kamu aja kagetkan, apalagi aku. Tiba-tiba malam pertama kali kita jalan bareng beberapa minggu lalu, dia langsung ngajakin nikah. Kamu kira aku nggak shock dengarnya, aku sampai mau kabur malam itu karena aku kira sudah berurusan dengan laki-laki aneh itu." Safira menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

"ehm, mungkin kalian emang sudah jodoh kali Lira." Lira mengangkat bahunya.

"parahnya lagi Lira, dia nggak seperti yang aku bayangkan. Tampilannya diluar sangat jauh berbeda dari sikap aslinya, Leo galak banget sama aku, sedikit kasar tapi kadang bisa romantis sih."

"heh kamu ini, kasar tapi romantis gimana?"

"iya, tipe cowok yang cool gimana gitu. Hampir mati berdiri aku ngadapin sikap dia itu, tiba-tiba dia bisa manis banget dan dengan hitungan detik dia bisa berubah jadi monster yang menakutkan. Dia senang banget ngerjain aku, ngebully aku pokoknya suka banget buat aku kesal."

"hah, tipe cowok yang kamu suka ternyata."

"sok tau kamu,"

"okelah tuh, kalau dia memang beneran mau nikahin kamu. Kan bagus, jadinya kamu nggak harus capek-capek cari jodoh, semuanya sudah didepan mata." Lira mengangguk pelan.

"hah, kapan dia datang melamar kamu kerumah?"

"besok sore" Safira menganggukkan kepalanya.

"ehm, apa yang aku bilang ternyata benerkan. Kalian pasti akan saling jatuh cinta, mau nikah pula tuh. Hem sulit dipercaya." Lira tertawa.

"dan Fira kamu harus tau dimalam dia ngajakin aku nikah, didepan restaurant dengan kondisi didepan banyak orang. Dia....." Lira membisikkan sesuatu ke Safira dan membuat Safira teriak terkejut.

"hah?" Lira merona malu. Dia menundukkan kepalanya.

"yang benar saja. Benar-benar cerita yang menarik yah. Diajakin nikah, dapet bonus first kiss lagi ehm kan kebetulan yang menyenangkan."

"kamu ngomong apa, menyenangkan gimana? Aku yang malu setengah mati iya."

"polisi Leo, keren juga dia bisa meluluhkan hati batu milik Lira. Patut aku acungi empat jempol dia tuh."

"terus aja Fir" Safira tertawa.

"hah, yang penting kamu bahagia Lira. Aku akan doakan kamu yang terbaik saja, mudah-mudahan calon suami kamu itu memang pilihan dari yang diatas dan yang terbaik untuk kamu. Walaupun kalian belum lama saling mengenal, tapi akan lebih indah kalau kalian saling mengenal sesudah menikahkan."

"makasih Fira. Kamu memang sahabat terbaik yang pernah aku punya,"

"sama-sama" Lira memeluk Safira sejenak.

***

tbc 

My Husband Police (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang