-THIRTY-

224 13 0
                                    


Happy Reading👏

Hyoyeon tengah bersantai dihalaman rumah hyeyeon dengan ditemani secangkir teh dan beberapa cemilan kesukaannya. Ia sedang fokus membaca sebuah novel yang sedang dipegangnya. Dia memang sering berada dirumah hyeyeon karna jika dia berada dirumahnya sendiri pasti tidak akan ada siapa-siapa toh kedua orang tuanya selalu sibuk mengurus bisnis mereka.

Dia tidak mempermasalahkan hal itu karna walau bagaimanapun mereka begitu juga untuk membiayai hidupnya. Tapi, tak jarang juga dia merasa seperti tidak diperhatikan oleh kedua orangtuanya namun dengan segera ia menepis hal itu.

Ia selalu yakin apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya pasti yang terbaik untuknya juga, mungkin sekarang dia harus rela menghabiskan waktunya tanpa kedua orangtuanya tapi ia selalu berjanji bahwa usaha kedua orangtuanya tak akan menjadi sia-sia.

"Neo yeogiseo mwohago issni? (Sedang apa kau disini?)" Hyoyeon terlonjak kaget saat mendengar teriakan seseorang tepat ditelinganya.

Matanya langsung mendelik tajam kearah gadis yang sekarang sudah berada dihadapannya. Sedangkan gadis itu hanya menampilkan cengirannya saja tanpa merasa bersalah. "Bisakah kau untuk tidak berteriak didepan telingaku?!" Desisnya.

"Aku tidak berteriak, aku hanya bertanya saja" ucapnya dengan santai sembari mendudukan badannya disamping hyoyeon.

Hyoyeon mendengus kesal, lalu kembali melanjutkan membacanya tanpa memperdulikan lagi gadis yang berada disampingnya yang tak lain adalah hyeyeon sepupunya.

"Teman-temanku akan kemari" ucap hyeyeon memecahkan keheningan antara dirinya dan hyoyeon. Hyoyeon yang mendengar itu hanya terdiam, jika teman-teman yang dimaksud hyeyeon itu mereka tidak menutup kemungkinan jika jungkook juga pasti ada, bukan?

"Mereka akan bermain disini" lanjut hyeyeon.

Hyoyeon memutar malas kedua matanya. "Lalu, apa urusannya denganku?"

"Aniyo, kau harus ikut berkumpul nanti!"

Hyoyeon langsung mengalihkan tatapannya pada hyeyeon. Apa sebenarnya yang gadis itu fikirkan? Bukankah dia tahu jika dia tidak menyukai teman-temannya?

"Wae?"

"Apa kau tidak ada fikiran untuk berdamai dengan mereka?" Tanya hyeyeon.

"Tidak!"

"Wae? Kenapa kau tidak bisa memaafkan mereka?" Desak hyeyeon.

Hyoyeon langsung memandang tak suka kearah hyeyeon yang sedang menatapnya. Dia mengernyitkan dahinya, setelah mendengar pertanyaan hyeyeon barusan. Ada apa dengan gadis ini?

"Ada apa denganmu?" Tanya hyoyeon dengan datar. Dia tak suka jika hyeyeon memaksa apa yang dia tidak suka sama sekali.

"Kenapa kau seperti memaksaku untuk memaafkan mereka? Bukankah kau juga pernah berkata bahwa kau tak akan memaafkan orang yang sudah menyakitiku?" Pertanyaan hyoyeon langsung membungkam mulut hyeyeon. Apa yang hyoyeon katakan memang benar dia pernah berkata bahwa dia tidak akan memaafkan orang yang sudah menyakiti sepupunya itu. Tapi, bukankah seseorang berhak diberi kesempatan kedua?

"Ya, aku memang pernah mengatakan hal itu. Tapi, bukankah setiap orang berhak diberi kesempatan kedua? Setidaknya kau memaafkan dia, Tuhan saja pemaaf, hyo!" Ucap hyeyeon dengan penuh harap.

Hyoyeon memejamkan matanya sebentar. "Aku tidak tau apa maksudmu berbicara seperti ini, hye. Namun, apapun maksudmu aku tak perduli sama sekali! Kesempatan kedua untuk apa? Dalam hidupku tidak ada kesempatan kedua untuk seorang pengkhianat, hye! Kau tak tau bagaimana rasanya jadi aku, jadi kumohon kau jangan pernah meminta hal yang tidak akan pernah aku lakukan dalam hidupku! Jika kau ingin berteman atau memaafkan mereka silahkan saja, sedari awal aku sudah mengatakan bahwa disini aku yang mempunyai masalah bukan kau. Kau bebas berteman dengan siapapun termasuk mereka, aku tidak se-egois itu hye sampai harus melarangmu berteman dengan mereka!"

Secret Of Nerd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang