-EIGHTEEN-

273 18 0
                                        

Happy Reading👏

Hoseok berdiri didepan pintu coklat yang tertutup rapat ia sedikit ragu untuk membuka pintu tersebut karna suasana didalam pasti akan canggung. Ia merasa dirinya tidak melakukan sesuatu yang salah tapi kenapa dirinya yang menjadi sasaran mereka? Mau bagaimana pun ini harus segera diselesaikan denga
cepat supaya tidak ada lagi kesalahpahaman diantaranya dan bangtan sudah cukup seminggu ini ia dikucilkan oleh mereka, sudah cukup dirinya dijauhi oleh mereka.

Hoseok menarik nafas dalam-dalam sebelum tangannya mengetuk pintu coklat tersebut sebanyak 3 kali, terdengar langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya dan tak lama pintu terbuka lebar menampilkan sesosok namja berperawakan tinggi, putih dan memiliki dimple.

"Masuklah, mereka sudah berkumpul" Ucap namjoon yang mempersilahkan hoseok untuk masuk, Hoseok menganggukan kepalanya lalu mengikuti langkah namjoon yang berada didepannya, ia sangat tidak suka posisi seperti ini dimana dirinya yang seperti menjadi tersangka.

Mereka langsung menatap kearah namjoon dan hoseok yang baru saja bergabung, tidak ada yang berniat membuka suara sama sekali disini mereka mengatupkan bibir masing-masing. Sesekali mereka saling lirik karna suasana yang sangat canggung sekali.

"Jika kalian tidak ada yang mau memulai, masalah ini tidak akan selesai sampai kapanpun!" Ucap namjoon membuka percakapan diantara mereka, dia disini sebagai leader dari bangtan jadi mau tak mau ia juga harus turut andil dalam masalah ini.

"Tidak ada yang harus diluruskan disini, sudah jelas hoseok-hyung yang menyekap kekasihku!" Tutur jimin dengan nada yang terdengar sinis, hoseok hanya menundukan kepalanya tanpa berniat membalas ucapan jimin.

"Jangan lupakan jika dia juga yang sudah meneror kita!" Timpal taehyung membuat hoseok langsung menatap kearahnya dengan tatapan tanya.

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak meneror kalian"

Jungkook berdecih kecil. "Ck, tak usah berbohong kau hyung, kita semua sudah tau kelakuan busuk mu itu!"

"Kau tidak bisa lagi menyangkalnya oppa! Mengakulah sekarang" ucap seoyeon, hoseok semakin merasa bingung saat ini, apa yang harus ia akui? Ia merasa tidak mempunyai rahasia apapun terhadap sahabat-sahabatnya ini.

"Mwo? Apa yang harus aku akui?"

"Kenapa kau menyekapku waktu itu?" Tanya sunyeon.

Hoseok menggelengkan kepalanya. "Aku tidak pernah menyekapmu sunyeon" jawab hoseok dengan kesal. "Dan apa buktinya jika aku yang melakukannya?"

"Saat aku disekap waktu itu aku mendengar suara seseorang yang sedang mengunci pintu aku fikir mungkin dia orang yang sudah menyekapku tapi aku tidak tau siapa dia, sampai akhirnya ada suara seorang yeoja itu adalah hyoyeon karna kau menyebutnya dengan Hyo, saat aku mendengar suaramu aku seperti sangat familiar dan itu terbukti saat hyoyeon memanggil namamu! Aku semakin yakin jika ini adalah perbuatanmu karna jawabanmu sangat tidak masuk akal, sudah jelas pintu gudang gedung silver class tidak pernah dikunci karna pintu tersebut tidak mempunyai kuncinya dan kau berkata pada hyoyeon bahwa kau diperintah untuk mengunci gudang tersebut! Jadi, jika bukan kau yang melakukan ini semua lalu siapa lagi?" Jelas sunyeon panjang lebar dengan emosi disetiap ucapannya, hyeyeon dan seoyeon mengusap-usap punggung sunyeon untuk menenangkan gadis itu.

"Tunggu! Kau bilang hoseok diperintahkan mengunci gudang?" Sunyeon menganggukan kepalanya. "Hoseok bisa kau jelaskan mengapa jawaban yang kau berikan padaku dan sunyeon berbeda?" Tanya namjoon dengan nada dingin, ia menatap hoseok dengan tajam.

Hoseok seketika terdiam setelah mendengar perkataan namjoon. Apa kalian masih mengingat jawaban hoseok saat namjoon bertanya apa yang sudah ia simpan digudang, dan hoseok menjawab bahwa ia hanya menyimpan sapu? Kali ini hoseok benar-benar terpojokan karna semua bukti memang mengarah kepadanya tidak ada cela untuknya mengelak, karna disini juga tidak ada bukti bahwa ia tidak bersalah.

Secret Of Nerd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang