-NINETEEN-

260 18 6
                                    

Happy Reading👏

"Apa benar dia yang menghamilimu?"

"Da .. dari mana kau dapatkan ini?" Tanya yuri mengalihkan pembicaraan.

"Kau tidak perlu tahu dari mana aku mendapatkan foto-foto itu! Jawab pertanyaanku, apa benar dia yang sudah menghamilimu?"

Yuri sama sekali tidak menjawab saat ini, lidahnya seperti kelu karna fakta baru lagi jika hoseok ternyata mengetahui siapa yang sudah menghamilinya.

"Aku tanya sekali lagi, apa benar yang menghamilimu adalah ayahku sendiri, hah?" Teriak hoseok, "Atau masih ada laki-laki lain yang menyentuhmu selain ayahku, hah? Kenapa? Apa kau tidak bisa puas dengan satu lelaki saja?"

PLAKK!

Yuri menatap marah pada hoseok kali ini ia sudah tidak tahan dengan perkataan hoseok yang sudah melewati batas, ia diam bukan berarti lemah.

Tapi, dia diam karna dalam masalah ini dia memang salah! Dia dengan teganya sudah mengkhianati hoseok dengan menjalin hubungan dengan ayahnya sendiri, dan saat ini ia tengah mengandung anak dari ayah laki-laki yang berada dihadapannya ini. Menyesal memang! Tapi ini sudah terjadi mau bagaimanapun dia juga mencintai ayah hoseok apalagi sekarang didalam perutnya sudah ada darah dagingnya.

"Aku memang wanita yang tidak baik! Tapi, aku hanya berselingkuh dengan ayahmu saja!" Ucap yuri yang diberi penekanan disetiap katanya.

"Jika begitu, kenapa kau mau menggugurkan kandunganmu? Jika aku tidak datang tepat waktu mungkin kau sudah memakan obat ini, yuri!" Teriak hoseok, ia mengusap kasar wajahnya. Sulit dipercaya 2 orang yang ia sayang, yang ia banggakan, yang ia lindungi dengan teganya mengkhianati dirinya dalam satu waktu?

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan!" Lirih yuri

"Pergi!" Usir hoseok, yuri menggeleng lemah ia ingin berada disamping hoseok saat ini. Katakan dia egois karna menginginkan hoseok dan ayahnya sekaligus, yuri memang mencintai hoseok sangatt, tapi disisi lain ia juga mencintai ayah lelaki itu.

"Pergi! Karna Jika kau masih berada dihadapanku luka yang kurasakan akan semakin terbuka lebar. Karna aku tak akan pernah sanggup untuk membayangkan apa saja yang sudah kau lakukan dengan ayahku!"

Yuri menggigit bibir bagian dalamnya perkataan hoseok barusan semakin menambah rasa bersalahnya. Ia mengucapkan kata 'Maaf' dengan sangat pelan sekali, setelah itu ia berbalik untuk meninggalkan hoseok.

"Yuri-ssi!"

Yuri kembali menghentikan langkahnya setelah mendengar hoseok yang memanggilnya. Ia sedikit sakit saat hoseok memanggilnya seperti itu, hoseok biasanya memanggil yuri dengan sebutan 'Chagi'.

"Segera urus pernikahanmu dan ayahku setelah itu kuharap aku tidak pernah bertemu lagi denganmu!"

Yuri mengangguk lemah. "Hoby, bisa aku meminta bantuanmu untuk yang terakhir?"

"Mwo?"

"Aku mohon jangan beritahu siapapun. Dan juga, tolong sembunyikan obat itu" ucap yuri, setelah itu ia langsung berlari keluar dari gudang meninggalkan hoseok sendiri.

Hoseok menatap obat yang berada ditangannya. Ya, itu adalah obat untuk menggugurkan kandungan untung saja dia tepat waktu tadi, jika tidak mungkin saat ini yuri sudah menggugurkan calon anaknya atau mungkin calon adiknya?

"Arrgggghhhhhhh"

Setetes air mata mulai jatuh dipipinya disusul dengan air yang lain, menangis. Ya, hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini, menangis dalam kesendirian tanpa ada satu orangpun yang tau.

Secret Of Nerd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang