Note : Part ini dibuat sama shisakatya alias gue sendiri. Dan akan dipost di lapak SitiNurAtika07.
Awas aja sampai ada yang bilang salah satu dari kami plagiat.. Berarti gak baca author note!!Biasakan vote sebelum membaca 😎😎 .. Komen yang banyak yooo.. Biar kami semangatt..
-----------------------------------------------------
Tidak ada yang instan di dunia ini, termasuk mencari tambatan hati.
"Hei Bro, gimana?" tegur seorang pria saat masuk ke dalam ruangan besar milik Gallio. Dari penilaian pria itu, keadaan Gallio kini tidak sedang baik-baik saja.
Lingkaran pada kedua mata Gallio terlihat memerah. Belum lagi bulu-bulu halus di sekitar area rahangnya belum dicukur. Sehingga memperburuk tampilannya pagi ini.
"Bro, gue tanya, gimana semalam?"
"Gampang banget lo tanya begitu. Lo nggak lihat tampang gue kayak gimana?"
Pria itu terkekeh sejenak. Mengambil posisi ternyaman untuk mendengarkan curhatan dari sahabat karibnya itu.
Xaren Albar. Usianya sama dengan Gallio, namun kehidupan percintaannya cukup lebih baik jika dibandingkan dengan Gallio.
Kini Xaren adalah seorang suami, dan seorang Ayah dari satu anak. Meskipun awal mula kisahnya tidak semulus paha model papan atas, namun hingga kini Xaren berhasil mempertahankan rumah tangganya.
Apalagi banyak yang bilang, seorang pria akan semakin diuji kehidupan percintaannya ketika mereka sukses. Tetapi Xaren berhasil menepis gosip unfaedah itu.
Lalu kini dia mencoba menjadi seorang dewa cinta untuk sahabat terbaiknya Gallio.
"Sorry deh, semalam gue nggak datang. Yah lo tahu sendiri, anak gue tiba-tiba demam. Nggak mungkin kan gue tinggalin istri gue sendirian di rumah. Sedangkan gue sibuk cuci mata di acara ulang tahun lo. Yang ada gue dirajam sama istri gue." jelasnya masih tersenyum ke arah Gallio ya meliriknya malas.
Lama keduanya diam. Hingga Xaren kembali buka suara.
"Ada yang pas nggak di sana? Kan sekalian lo bisa pilih-pilih. Lumayan, lo nggak perlu lagi ikutin saran gue untuk kencan buta."
Gallio mendesis kesal. Dia merenggangkan otot-otot punggungnya yang terasa keram sebelum mendelik ke arah Xaren yang masih tersenyum seperti mengejeknya.
"Pas apaan? Lo pikir lagi di pom bensin yang ukurannya pasti pas. Cari istri nggak asal pas aja. Lagi juga apa yang diukur coba sampai lo bilang, pas apa nggak?"
Xaren tertawa keras. Pikirannya sebagai pria dewasa semakin bebas bergentayangan.
"Yah, apalagi yang kira-kira pas buat lo. Lo juga nggak suka kan yang longgar?" tanya Xaren dengan ekspresi jijik.
"Ngaco lo!!!" sembur Gallio dengan sebuah pulpen melayang ke arah Xaren.
Tawa mengejek Xaren semakin kencang. Kapan lagi baginya bisa menggoda Gallio?
Jika itu berhubungan dengan pekerjaan, kekayaan, pemikiran, Xaren akan menghindar. Karena dia tahu semua itu pasti Gallio yang menang. Akan tetapi jika berhubungan dengan kehidupan percintaan, maksudnya "orang rumah", Xaren akan dengan bangganya mengumumkan kepada Gallio jika dia adalah contoh seorang suami dan ayah yang baik.
"Terus sekarang gimana? Lo nyerah? Lo biarin para netizen lo semakin berkoar-koar? Yakin lo masih bisa pasang ekspresi nggak berpengaruh di depan mereka semua?"
"Lagi juga, Gal, gue bilangin kalau ada yang sakit itu diobati bukan ditutupi. Mau sampai kapan lo berusaha baik-baik aja di depan semua orang jika hidup tanpa pasangan bukanlah musibah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 40
RomanceCerita kolaborasi dengan @sitinuratika07 ---------------------------------------------------------- Dasar netizen jaman sekarang bisa-bisanya komentarin hidup orang lain. Coba lihat hidup mereka, apa lebih baik dari gue? Hidup gue ini sudah begitu...