Jangan bangga saat pria mengajakmu jalan ketika pendekatan. Karena ketika jadian kamu diajak kuda-kudaan.
Setelah kemarin hampir seharian Clowy menemani Gallio belanja, yang sejujurnya menurut Clowy barang-barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan oleh pria itu, hari ini pikiran Clowy mendadak teringat tentang ukuran payudaranya yang belum tumbuh sempurna jika dibandingkan dengan teman wanita Gallio yang bernama Flor.
Jujur saja dia cukup iri melihat bentuk payudara wanita itu yang memang benar-benar indah. Pikirannya terus menerus bertanya, kira-kira ada kiat khusus apa yang dilakukan oleh wanita itu? Yang jelas Clowy cukup penasaran.
Setidaknya Clowy ingin miliknya tumbuh sempurna. Karena terkadang dia sedih sendiri saat memakai kemeja wanita yang bentuk ukurannya mengikuti lekukan tubuh, sedangkan jika kemeja itu ia pakai maka bentuknya akan seperti baju gamis ibu-ibu pengajian pada umumnya.
Saat Clowy memegang erat kedua payudaranya dengan tangan, kini pikirannya memutar kalimat godaan yang kemarin ini Gallio ucapkan kepadanya.
Gallio mau memegang miliknya itu.
Yah walau Clowy tahu bosnya itu hanya bercanda, tapi terkadang juga ia penasaran apa rasanya jika milik pribadinya itu disentuh oleh tangan pria.
Batin Clowy tertawa geli. Meski kini dia sudah rapi dan siap berangkat kerja, namun ingin rasanya ia mandi kembali. Membersihkan pikirannya dari hal-hal kotor yang ditularkan oleh Gallio.
"Pak Deyan itu kayak wabah penyakit. Tapi... Untuk tahu obatnya, bukannya kita harus tertular sakit lebih dulu." ucapnya bermonolog di depan cermin dalam kamar kost miliknya.
Setelah termenung cukup lama, Clowy menggelengkan kepalanya. Jangan sampai seharian ini otaknya malah sibuk memikirkan yang tidak penting.
Harusnya pagi ini Clowy fokus merekap keberhasilan penjualannya. Karena akhirnya Kuzon setuju membeli unit di sektor 7. Untuk itu dia cukup berbangga hati atas penjualannya yang mendapatkan keberhasilan.
"Semangat terus, Clow!"
***
Tiba di kantor, perasaan Clowy mendadak tidak enak. Bulu kuduknya meremang aneh. Tangannya sampai mengusap bagian belakang lehernya karena merasa ada keanehan dalam dirinya.
Clowy celingkukan ke sana ke sini, semua karyawan terlihat biasa saja. Tidak ada yang bergosip atau memandangnya aneh. Semua seperti sebelumnya.
Clowy bahkan sampai mengecek grup WA departementnya dan tidak ada kericuhan di sana. Semuanya aman dan terkendali. Tapi kenapa dia seperti diintai oleh sesuatu.
Karena berpikir ada makhluk halus yang mengikutinya, Clowy berlari cepat menuju lift. Menekan tombol lantai tempatnya bekerja. Tatapannya mulai siaga. Takut-takut dugaannya benar. Apalagi terakhir kali gosip yang Clowy dengar tentang kantor ini, memang banyak penunggunya.
Beberapa hari yang lalu orang vendor yang kebetulan datang ke kantor ini tidak sengaja melihat makhluk-makhluk mistis itu.
Karena itulah, Clowy takut makhluk halus ada yang mengikutinya?
Saat sampai di lantai tempatnya bekerja, semua teman-teman karyawannya nampak sibuk. Clowy sekilas melirik jam di tangannya. Jarum jam baru menunjukkan pukul 7.30, tapi mengapa para temannya sudah terlihat sibuk.
"Clowy kamu baru datang?" tegur Bu Utami yang mendelik padanya.
"A... Iya Bu." sahut Clowy terbata.
Dari lirikan Bu Utami yang memberi kode padanya, Clowy berusaha keras untuk mengerti maksudnya. Dia kurang ahli menerjemahkan kode. Apa karena ia jarang sekali diberi kode oleh pria mana pun, sehingga kemampuan itu tidak pernah dimilikinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 40
RomanceCerita kolaborasi dengan @sitinuratika07 ---------------------------------------------------------- Dasar netizen jaman sekarang bisa-bisanya komentarin hidup orang lain. Coba lihat hidup mereka, apa lebih baik dari gue? Hidup gue ini sudah begitu...