Part 11 - Cemburu? No Way

12.2K 2.1K 84
                                    

Kambeeekkk... Ada yang rindu cerita ini?
Btw.. Ini part ditulis sama Tika yoo..
Semoga sukaaa.. 😘😘😘
Jangan lupa dukung kami terus..  Supaya bisa membuat kalian semua bahagiaa...  Wokeee..

***

Cemburu tidak ada dalam kamusku. Itu memalukan. Yang ada hanyalah "DILARANG BERDEKATAN DENGAN PRIA LAIN". Mengerti Sweety?






Musik berdentum-dentum memekakkan telinga di dalam Bar Paradise, sebuah bar paling terkenal di kota yang memiliki interior mewah karena diperuntukkan khusus untuk para kalangan atas.

Nama Paradise disematkan untuk bar itu pun bukan tanpa alasan. Para eksekutif, model, selebriti, dan sebagainya akan mendapatkan privasi dan keamanan ketat. Tidak sembarang orang bisa masuk ke sana karena hanya member Bar Paradise yang bisa melenggang masuk ke surga malam itu.

Untuk menjadi member juga tidak murah. Dalam masa setahun, anggota reguler bisa merogoh kocek lima jutaan, sedangkan anggota VIP dan VVIP bisa mencapai delapan hingga sepuluh juta rupiah. Oleh karena itulah, pengunjung Bar Paradise disetiap malamnya pastilah bukan dari kalangan menengah ke bawah.

"Tumben lo dateng kemari."

Seorang pria blasteran dengan kumis tipis di atas bibir menepuk pundak Gallio dari belakang. Pria itu bertubuh kekar, hasil dari gym tiap akhir pekan, kulitnya kecoklatan, begitu pula dengan rambut keritingnya. Dilihat secara keseluruhan, pria itu tampan dengan khas liar yang melekat ditubuhnya.

Gallio menoleh, mengangkat kedua alisnya setelah melihat siapa gerangan yang menepuk pundaknya, "lo lupa kalo gue VIP di sini?"

"Ya elah sensi amat. Emang kenapa sih bro? Udah lama gue gak liat lo mabuk." Kuzon Zaitama, teman bisnis Gallio yang menjadi pemilik sekaligus pengelola Bar Paradise. Pria itu berusia 35 tahun, sukses, mapan, tapi sama seperti Gallio, lajang dan bebas.

"Gue gak mabuk." Gallio menegak lagi bir yang digenggamnya. Dia memang belum mabuk, tapi jika dia minum satu atau dua botol bir lagi, Gallio dipastikan bakal modar.

"Lo kayaknya lagi stres. Mau gue cariin cewek gak? Tuh Ciara. Bodinya mantap, selera lo." Kuzon menunjuk model wanita yang terang-terangan menatap Gallio penuh minat. Ia lalu menopangkan satu lengannya dipundak Gallio. Temannya itu sedang duduk dikursi tinggi di depan bar counter. "Gimana?"

Gallio tidak mengubris ucapan Kuzon. Ia malah meminum birnya dengan rakus seolah ingin melupakan sesuatu. Sesuatu yang berhasil mengusik ketenangannya, pikirannya, dan hidupnya. Sesuatu yang mengesalkan, super duper menyebalkan!

Satu wanita. Wanita yang sama sekali bukan tipenya. Sudah kurus, aset kecil, pendek, angkuh lagi. Memikirkannya saja sudah membuat Gallio muak. Dan bisa-bisanya wanita itu membuatnya kesal setengah mati!

Under 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang