Part 22 - Yakin cuma pacaran?

15.3K 2.9K 453
                                    

Pria sejati kayak gue nggak cinta sama gadis cantik di dunia ini. Karena dalam lubuk hati yang terdalam, gue akan memilih gadis biasa yang bisa membuat dunia gue jadi cantik.

Penuh senyuman, wanita paruh baya yang merupakan Ibu kandung dari Gallio merasa puas atas kemajuan hubungan putranya. Setelah mimpi basah Gallio dulu, hingga usia anaknya itu mendekati angka 40, beberapa wanita hanya bisa mampir sebagai guling hidupnya ketika malam tiba.

Tapi ketika Naurah yakin bagaimana perasaan putranya pada gadis yang bernama Clowy itu, rasanya dia tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Apalagi memikirkan Gallio membuang-buang calon cucunya begitu saja, rasanya Naurah begitu rugi.

Kini bagaimana pun caranya dia harus memaksa Gallio menikah. Setidaknya Gallio harus memenuhi impian terakhirnya. Memiliki cucu yang menggemaskan dari putranya itu.

Untuk itulah Naurah begitu semangat mempersatukan Gallio dengan Clowy. Dan sepertinya sekarang dia hanya menunggu hasilnya saja.

"Pssttt... " panggil Naurah pada pengantar bubur yang mendatangi apartement Gallio.

"Iya, Bu."

"Beres kan? Kamu yakin kan masukin obat yang saya kasih tadi."

Sambil menggaruk kepalanya, tukang bubur itu mengangguk pelan. "Tapi saya nggak akan dipenjara kan, Bu?"

"Ya ampun, siapa juga yang akan penjara kamu. Yang penting kamu lakukan yang saya suruh tadi, uang akan saya transfer."

"O... Oke, Bu."

Tersenyum penuh arti, Naurah yakin 100% jika Gallio akan memberikannya cucu malam ini. Entah Clowy mau menerima atau tidak. Yang penting membuatan cucu berhasil.

***

Kembali dari mengambil bubur, Gallio mendesah kesal melihat Clowy yang sudah tertidur di atas ranjangnya. Tubuh kecil Clowy terlihat tenggelam di kasurnya yang king size.

Bubur ayam yang tadi dia pesan, dia letakkan di atas meja kecil dekat ranjangnya. Tangannya mulai merapikan gaya tidur Clowy. Tubuh minimalis itu, Gallio selimutkan rapat. Membungkus Clowy seperti kepompong.

Merasa nyaman dengan perlakuan Gallio, Clowy tersenyum dalam tidurnya. Dia merasa tengah bermimpi, berbaring di atas hamparan rumput yang luas dan hangat.

Sedangkan Gallio sendiri turut tersenyum melihat ekspresi di wajah Clowy. Dia memilih duduk di samping Clowy berbaring. Tangannya mengusap lembut pipi Clowy yang terasa hangat. Wajah putih Clowy benar-benar alami. Gallio sama sekali tidak merasa sedikitpun tangannya berminyak.

Jujur saja dia bangga melihat Clowy seperti ini. Tidak berlebihan dan selalu tampil apa adanya di depan Gallio. Jika Clowy tidak suka, maka gadis ini akan berteriak. Namun jika Clowy menyukai sesuatu, pikiran gadis itu mendadak terserang virus aneh. Hingga Gallio merasa banyak hal yang harus ia pelajari dari Clowy.

Membiarkan Clowy beristirahat, Gallio memilih untuk mandi sejenak. Akibat otaknya yang penuh dengan Clowy, hingga ia lupa untuk memikirkan dirinya sendiri. Mandi salah satunya.

Hampir setengah jam Clowy tertidur, merasa nyaman atas keadaan sekitarnya. Namun entah bagaimana awalnya, tiba-tiba dia mendapatkan mimpi buruk yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.

Gallio, bos di kantornya, tiba-tiba saja turut menjadi bagian dari kesuksesan penyempurnaan bentuk payudaranya. Hingga seperti janji Clowy sebelumnya, dia akan menikah setelah dadanya tumbuh sempurna, akhirnya dia menerima Gallio menjadi suaminya dengan terpaksa berdasarkan alasan jika Gallio adalah salah satu tim sukses dalam hal ini.

Mengerikan bukan?

Mengapa bisa-bisanya Gallio muncul dan menjadi pahlawan kesiangan dalam hidup Clowy. Padahal belum pernah sekalipun Clowy mendengar kata sakral yang menjadi awal dari sebuah hubungan.

Under 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang