Part 24 - Clowyku sayang

18.6K 3K 253
                                    

Aku yakin namamu bukan seperti nama salah satu produk shampoo. Tapi kenapa jika bersamamu, seluruh kesedihanku bisa terhapuskan?

Datang ke kantor bersama Clowy dengan status baru adalah hal teramat menyenangkan bagi Gallio. Selain rasa bahagia yang bisa ia rasakan di hatinya, ia juga bisa merasakan pada setiap aliran darahnya tertulis nama Clowy dengan lengkap. Membuat aliran darah di tubuhnya dalam mensupply oksigen benar-benar lancar.

Berlebihan memang. Namun yang namanya orang sedang jatuh cinta, selalu bikin basah kepala atas dan bawah.

Andai dia tahu dari dulu bila bersama clowy hidupnya akan sebaik ini, sudah sejak 10 tahun lalu dia merekrut Clowy menjadi salah satu karyawan di perusahaannya.

"Clow, coba dari 10 tahun ya kita begini. Pasti anak kita udah banyak."

Clowy menatap horor ke arah Gallio, tanpa ada angin dan hujan kenapa Gallio tiba-tiba saja membicarakan hubungan cinta mereka yang sudah berumur sehari? Apalagi hubungan ini ingin Gallio majukan ke 10 tahun yang lalu. Membuat Clowy takut saja.

Bayangkan saja, 10 tahun yang lalu, usia Clowy baru 15 tahun. Bisa-bisa semua orang membicarakan mereka, dan berkata jika seorang Ayah memacari anaknya sendiri. Kan tidak lucu.

"Kok diem, kamu nggak suka?"

"Sumpah, Pak. Horor. Saya bingung bayanginnya. Tapi ada untungnya sih Bapak bayanginnya mundur 10 tahun. Coba mundur 20 tahun lalu. Yang ada saya masih dedek polos menggemaskan pakai popok, eh, Bapak udah sering gonta ganti wanita yang sukanya empok-empok pantat Bapak. Kan serem."

Tanpa bisa ditahan, Gallio tertawa lepas. Mengacak-acak rambut Clowy gemas sampai gadis itu teriak tidak suka.

"Gemesin banget sih dedek polosnya Deyan. Bikin pengen nina boboin."

Bibir Clowy mencibir. Mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil. "Jangan kebiasaan acak-acak rambut aku. Nanti Bapak jadi nggak bisa bedain mana rambut, dan mana hati."

Gallio menghentikan mobilnya karena refleks. Mobil mewah tersebut berhenti di tengah jalan dalam basement parkiran gedung Alfath Realty.

"Kok aku baru sadar kamu dari tadi panggilnya, Bapak. Mana panggilan Mas nya?"

"Mas? Mas... alahnya kita lagi di kantor. Nggak sopan akh."

"Clowy, ayolah. Coba panggil Mas. Mas sayang... " ucap Gallio geregetan.

"Ayo, cepat ikutin. Mas Gallio."

"Ma.... "

Memang ekspresi menggemaskan ketika menunggu Clowy mengucapkannya, Gallio ditinggal pergi Clowy begitu saja. Gadis itu langsung turun dari mobil karena tidak bisa mengikuti apa yang Gallio pinta.

Sambil menunduk, Clowy menutupi wajahnya dengan tas tangan berwarna hitam miliknya. Serta menutupi pantatmya dengan tangan satunya agar tidak dicurigai.

Jujur saja Clowy takut ketahuan jika pagi ini dia datang bersama orang nomor 1 di perusahaan ini.

"Kalau begini terus, makin awet mudah deh gue," sorak Gallio bahagia.

Kaca spion tengah dalam mobilnya dipergunakan Gallio dengan baik untuk memperhatikan tampilan wajah tampannya. Memang ada satu dua kerutan di bawah matanya. Karena faktor kurang tidur, banyak pikiran, dan hal lainnya. Tapi Gallio yakin, perlahan-lahan kerutan itu akan hilang dengan sendirinya. Berkat pengaruh kebahagiaan dari yang Clowy tularkan.

***

"Yes, Ma," sapa Gallio saat panggilan dari Naurah masuk ke dalam ponselnya.

Sambil bersiul santai dengan langkah kaki yang berjalan ke ruangan kerjanya, beberapa karyawan nampak menyapa dengan sopan kedatangan bos besarnya itu.

Under 40Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang