Pokoknya jangan pernah sekalipun berpaling dari pasangan ini...
Dijamin nyesel...!!!
Naurah mengintip dari ruang makan untuk melihat tingkah anaknya yang tertawa sendiri seperti orang gila di depan televisi ruang keluarga. Gallio baru pulang pukul sembilan, dan menurut agen mata-matanya, anak itu baru saja makan malam di dekat kantor bersama Clowy.
Tapi Naurah tidak tahu apa yang membuat Gallio sampai tertawa geli seperti itu. Dia sesekali berhenti, menerawang ke atas, kemudian terbahak lagi. Apa ada hal lucu yang dia lewati bersama Clowy?
"Gallio? Kamu ketawa terus, ada apa sih?" tanya Naurah sambil berkacak pinggang. Begini rupanya ekspresi Gallio kalau sedang kasmaran.
Tak di sangka, Gallio berdiri dari sofa lalu mendekati Naurah. Dia memeluk erat tubuh Mamanya itu meski masih menyisakan tawa dibibirnya.
"Aku lagi seneng Ma. Ternyata gak semua cewek nyebelin ya." Setelah itu, Gallio melepaskan pelukannya dan berlalu menaiki tangga. Dia bersiul girang, tapi tertawa lagi sambil mencium tangannya.
"Hei kamu gak makan dulu Sayang?" Naurah terkikik ketika Gallio hampir tersandung anak tangga. Dia terlalu fokus memikirkan wajah gadis manis yang selalu membuat hatinya berbunga-bunga, Clowy.
"Gak Ma. Aku sudah makan tadi bareng Clo—eh temen maksud aku." Hampir saja keceplosan. Kalau sampai Mamanya tahu kalau dia sekarang dekat dengan Clowy, sudah pasti sang Mama akan ikut campur seperti mencomblangi mereka atau bahkan memaksa mereka untuk cepat menikah.
Untuk tahapan itu, Gallio belum yakin. Dia masih belum mengenal Clowy seutuhnya. Tadi saja dia merasa bodoh karena Clowy berhasil menjahilinya. Gadis itu bilang kalau kuku tangannya bakal ada daki hitam karena sudah menggaruk punggungnya. Tapi ternyata itu cuma akal-akalan Clowy saja. Setelah Gallio panik sambil melihat kukunya, Clowy terbahak-bahak melihat ekspresinya.
"Pak Deyan polos banget sih? Masa iya aku ada daki?! Aku kan masih pake baju Pak," ucapnya sambil menertawakan Gallio.
Oh bodohnya dia kenapa bisa tertipu. Dasar gadis nakal. Awas saja dia, Gallio pasti membalasnya dengan kejahilan dua kali lipat.
Baru kali ini Gallio tidak sabar untuk menunggu pagi. Dia ingin cepat-cepat menemui Clowy dan melihat tingkah ajaib gadis itu lagi. Rasanya sangat menyenangkan dan mendebarkan. Apa seperti ini rasanya kasmaran? Astaga, sudah lama selali Gallio tidak merasakannya lagi.
Lihat, bahkan belum sampai satu jam Gallio berpisah dengan Clowy, dia sudah kangen saja. Dia ingin melihat wajah tengil gadis itu lagi.
Apa aku harus meneleponnya? Batin Gallio. Tapi apa tidak terlalu cepat? Bagaimana kalau Clowy merasa besar kepala karena dikejar-kejar seperti ini terus? Ah masa bodohlah. Langsung terjang saja.
Gallio pun menghubungi nomor Clowy namun sialnya tidak aktif. Berbagai pikiran negatif langsung menyerang ke otaknya. Apa Clowy diserang pria hidung belang? Apa dia diculik? Oh tidak. Apalagi lingkungan kontrakannya sangat tidak memungkinkan. Dia tidak tega melihat Clowy tinggal di sana. Rasanya Gallio ingin membelikan Clowy satu unit apartemen di Sektor A yang terjamin keamanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 40
RomanceCerita kolaborasi dengan @sitinuratika07 ---------------------------------------------------------- Dasar netizen jaman sekarang bisa-bisanya komentarin hidup orang lain. Coba lihat hidup mereka, apa lebih baik dari gue? Hidup gue ini sudah begitu...