Tidak perlu quotes yang puitis, aku hanya perlu omelanmu yang kritis.
.
.
.Mereka resmi berpacaran.
Pacaran! Bukan hubungan yang Gallio inginkan sebenarnya, tapi status ini tentu lebih baik daripada HTA alias Hubungan Tanpa Arah. Bermula dari pacaran, Gallio bisa mengajak Clowy untuk menjalin ke jenjang yang lebih serius seperti pertunangan atau pernikahan. Hanya membayangkannya saja, Gallio sudah tidak sabar.
Berbeda dengan Clowy, gadis ini cukup kaget dengan perubahan sikap maupun ucapan manis dari Gallio sejak satu jam lalu. Pria itu selalu menempel padanya, memeluk tubuhnya, atau mencuri kecupan demi kecupan diwajahnya.
Clowy tidak risih, tapi sedikit tidak nyaman saja. Dia harus meredakan sesuatu yang bergejolak pada salah satu organ vitalnya setiap Gallio menyentuh kulitnya.
Seperti saat ini. Clowy sedang sibuk memanaskan kuah bubur ayam dipanci teflon, tapi Gallio terus bergelayutan di pundaknya-dengan manja. Jangan lupakan, kedua tangannya juga melingkar erat diperut Clowy.
"Pak kita baru anniv satu jam lho, tapi Bapak udah gini amat! Nempel terus kayak cicak di dinding!" Clowy menaik-turunkan satu pundaknya ke atas beberapa kali, bertujuan untuk mengusir kepala Gallio yang cukup berat.
"Kita udah pacaran Clow, masa' kamu masih manggil saya Bapak!" protes Gallio, menggusel hidungnya ke ceruk leher Clowy. Clowy pun kegelian dan tertawa pelan, menyuruh Gallio berhenti saat itu juga.
"Jadi mau dipanggil apa? Mas? Kakak? Papah Mamah?" celoteh Clowy, "ini nih efeknya Bapak jomblo sampai tua, jadinya agak alay. Saya yang single dari lahir aja masih elegan tuh."
Clowy melepaskan pelukan Gallio dengan paksa, karena dia ingin menyajikan kuah bubur ayam yang sudah mendidih. Sedangkan bubur, suwiran daging ayam, bawang goreng, dan bahan lainnya sudah Gallio taruh dimangkuk cap ayam jago.
"Ya ampun Yang. Tega kamu ngejek pacar sendiri?" Gallio menunjuk dadanya seolah mendramatisir keadaan.
Clowy tidak percaya jika pria di depannya ini adalah pria dewasa berumur 38 tahun. Well, meskipun wajah Gallio masih tampan dan badannya kencang berotot, setidaknya kerutan samar di sekitar matanya tak bisa tertutupi.
"Kenapa bisa saya punya pacar aneh kayak Bapak ya. Ck ck ck," gumam Clowy sembari ingin membawa kuah panas tapi Gallio menahannya.
"Pacar saya yang oon the best bawa buburnya aja ya. Ini saya yang bawa. Nanti tangan kamu kepanasan. Eh tapi saya siap kok buat mendinginkan kamu."
Gallio membawa satu mangkuk berukuran cukup besar yang dijadikan wadah penampung kuah ke ruang tengah. Rencananya mereka akan makan berdua sambil menikmati film Barat yang tayang di Netflix.
Clowy hampir saja memukul pundak Gallio karena geme melihat tingkahnya yang kekanak-kanakan. Apalagi dia diberi julukan baru yang amat tidak enak di dengar, "oon the best" atau idiot terbaik. Memangnya dia oon banget apa sampai dikatain begitu?
Selain kesal, sebenarnya Clowy juga merasakan debaran menyenangkan saat mendapat perlakuan manis dari Gallio. Pria itu benar-benar memperlakukannya sebagai kekasih, bukan lagi bawahan dikantor. Ah, sepertinya tidak adil jika dia masih memanggil Gallio dengan sebuatan Bapak. Mungkin sekarang saatnya dia harus belajar memanggil Gallio dengan sebutan sayang atau nama yang sesungguhnya.
Gallio.
Clowy terkikik geli saat dia memanggil Gallio dalam hati. Bahkan dia belum mengucapkannya langsung, tapi hatinya-bukan jantungnya sudah balapan di dalam. Degeun degeun.
Masih cekikikan tidak jelas, Clowy mengambil dua mangkuk bubur dengan kedua tangannya dan menyusul Gallio ke ruang tengah. Namun.....
PRANGGGGGG!!!!!
"Awhhhh!!" Clowy menjerit keras saat kaki kirinya terpeleset di keset bulu-bulu yang berada di dekat pantry.
Mangkuk bubur terlempar ke atas dan bagai gerakan slow motion terjatuh ke bawah, mengenai kepala Clowy. Untung saja mangkuk beling itu terhempas ke samping tubuhnya. Jika salah satu dari mangkuk itu mengenai kepalanya juga, sudah dipastikan Clowy akan di bawa ke IGD.
"Clowy Sayang!!"
Gallio berlari tergopoh-gopoh ke arah dapur saat mendengar jeritan Clowy yang terdengar sangat seksi seperti baru diperawani. Tapi ketika dia menemukan sang pacar sedang duduk dengan bubur putih lembek dirambut hitam panjang miliknya, Gallio pun sontak...
"Hahahahahahhahahaha." Pria itu terbahak-bahak melihat penampilan Clowy yang acak-acakan, terlihat sangat menyedihkan di lantai. Ohh sungguh kasihan.
"Wuaaaaa dasar dedemit ayan!! Bukannya bantuin malah ketawa!" Clowy menjerit lagi, tapi jeritannya kali ini datang bersamaan dengan tangisan. Dia menangis tersedu-sedu, membiarkan rambutnya lepek karena terkena bubur lembek.
Gallio hanya manusia biasa, sehingga saat si manusia biasa ini melihat moment lucu, mereka pasti akan langsung tertawa. Begitu pula dengan dirinya.
Namun karena Clowy masih menangis tersedu-sedu, Gallio akhirnya kasihan dan berhenti tertawa. Dia pun menarik lengan Clowy, membantu pacarnya berdiri. Setelah mengambil tisue dan mengusap bagian diwajah Clowy yang terkena bubur, Gallio memberikan ciuman kecil di bibir Clowy seolah ingin menenangkan gadis itu.
"Sssh... jangan menangis lagi ya. Kamu pergi mandi sana, ini saya yang bersihkan," ucap Gallio lembut seraya mengambil sisa-sisa bubur di rambut Clowy dengan tisue.
Clowy mengangguk lesu, dia menghapus air matanya dengan tisue pemberian Gallio. "Tapi pantat saya sakit. Tadi kepelesetnya keras banget."
Ya ampun, Gallio bahagia melihat tingkah Clowy yang manja-manja ini. Dia terlihat sangat menggemaskan. Apalagi bibirnya yang berwarna pink alami itu tampak sangat mengundang.
"Nanti saya panggil mbok tukang pijit. Atau kamu mau saya saja yang pijit?" goda Gallio.
"Sudah deh Mas jangan bercanda!" Clowy cemberut, memandangi sisa-sisa bubur yang berserakan di lantai. Sungguh sia-sia usahanya memanaskan kuah bubur tadi. Kenapa nasib sial ini harus datang diwaktu yang tidak tepat sih?
Gallio terdiam setelah mendengar panggilan baru yang terucap dari bibir pacarnya. Mas? Ya Tuhan, sejak kapan dia begitu terharu saat dipanggil dengan sebutan jaman old itu?
"Mas?" ulang Gallio, wajahnya berseri-seri.
"Iya Mas Gallio. Apa Mas mau saya panggil Bapak lagi?"
Gallio sontak menggeleng, "jangan! Lebih baik Mas." Ia pun mencubit pipi Clowy, "kamu mandi sana. Ini biar Mas yang urus."
Ahayyyy!!!! Gallio ingin bersorak saking senangnya. Kalau Xaren sampai mendengar panggilan ini, dia pasti tertawa terpingkal-pingkal. Secara, Xaren dan istrinya sudah memakai panggilan sedikit langka yaitu Pupu Mumu.
"Baiklah. Tapi-kita batal dong makan bubur ayam. Jadi makan apa?" Clowy memunggut sedikit sisa bubur di rambutnya dan membuangnya ke wastafel.
"Apa saja boleh asal makannya sama kamu." Gallio ingin menggoda Clowy dengan ciuman bibir, tapi Clowy kabur dengan cepat menuju kamar mandi. Dia malu-malu kucing.
Gallio dan Clowy memulai hubungan baru mereka malam ini. Tapi keduanya tidak menyadari jika rencana Nyonya Besar tentang obat perangsang yang menjadi pelopor pembuatan cucu itu sudah GAGAL TOTAL. Sepertinya Naurah harus bersabar lebih lama lagi.
***
Gagal yee berarti.. Usaha kanjeng momi gatot.. Alias gagal total..
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 40
RomanceCerita kolaborasi dengan @sitinuratika07 ---------------------------------------------------------- Dasar netizen jaman sekarang bisa-bisanya komentarin hidup orang lain. Coba lihat hidup mereka, apa lebih baik dari gue? Hidup gue ini sudah begitu...