BAB 13 || SYAHIRAH

438 19 0
                                    

Hari pertama masuk kuliah setelah masa orientasi membuat jantung Syahirah lebih berdegup kencang. Rasanya seperti saat pertama kali dirinya masuk ke dunia sekolah. Baik masuk SD, SMP, maupun SMA. Syahirah juga akan bertemu dengan orang-orang baru dan akan memulai dunia baru di kampus.


Syahirah keluar dari dalam kamarnya, menuju ruang makan setelah dirinya sudah rapi dan siap. Di sana sudah ada Reno, namun tidak ada ibunya di ruang makan. Semenjak dipecat dua bulan yang lalu, kakaknya selalu ada dirumah dan membantu ibuya memasak bila ada pesanan katering.

Sudah dua bulan juga, sejak satu hari setelah dipecat, Reno selalu pergi mencari kerjaan. Tapi, belum kunjung mendapat pekerjaan juga. Syahirah menghela napas. Setiap kali melihat kakaknya, Syahirah merasa tidak enak hati. Seharusnya dia membantu kakaknya bekerja saat lulus sekolah. Tapi, malah kuliah.

"Dek, ngapain bengong di situ? Sini duduk." Reno menyadarkan Syahirah dari lamunannya. Syahirah tersenyum sambil berjalan kearah meja makan dan duduk dibangkunya.

"Apa aku kuliah sambil kerja aja kak?" ujar Syahirah. Reno tidak suka apabila adiknya sudah mulai membahas hal itu.

"Mama pergi ke rumah mba Yuli tadi, subuh. Dan katanya, mama mau menginap. Soalnya mama sekalian mau bantu mba Yuli tujuh bulanan," kata Reno mengabaikan perkataan Syahirah.

Baik Syahirah maupun Reno tidak ada yang berbicara lagi. Syahirah mulai mengambil nasi dan lauk-pauk yang sudah disediakan oleh mamanya di atas meja. Syahirah mulai menikmati makanannya dalam keheningan. Reno tidak ikut makan, ia sudah tidak berselera untuk makan.

"Kak Reno enggak makan?" Syahirah menatap kakaknya yang diam saja.

"Udah tadi duluan," bohong Reno. Tidak mungkin dia mengatakan kalau dia tidak berselera makan karena Syahirah yang membahas tentang kuliah sambil kerja.

Reno tidak marah. Ia juga tidak masalah jika itu yang Syahirah inginkan. Tapi, Reno jadi merasa tidak bertanggung jawab sebagai kakak. Dia akan merasa bersalah ke almarhum ayahnya. Karena ayahnya ingin Syahirah bisa kuliah sampai di wisuda. Jika Syahirah kuliah sambil kerja, nanti kuliahnya akan terganggu. Reno tidak ingin kalau sampai itu terjadi apabila adiknya tidak sampai diwisuda nanti.

***

Aldo berdiri di depan pintu kelasnya yang sudah tertutup. Aldo dapat melihat ada dosen sedang berdiri di depan kelas melalui jendela pintu. Dosen tersebut sedang berbicara. Mungkin sedang mengenalkan dirinya.

Di hari pertama masuk kuliah. Aldo sudah telat dan memberi kesan buruk. Untunglah Aldo baru telat sekitar dua menit. Aldo menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Setelah dirinya merasa siap, Aldo mengetuk pintu dan membuka sedikit pintunya. Aldo menyembulkan kepala dan wajahnya melalui pintu yang terbuka sedikit.

Beberapa mahasiswa menatap kearah pintu, lebih tepatnya melihat kearah Aldo. Karena para mahasiswanya menoleh ke pintu, dosen yang tadinya sedang berbicara pun berhenti dan ikut menoleh kearah pintu. Aldo memberikan senyum manisnya ke arah dosen dan ke arah mahasiswa baru lainnya.

"Selamat pagi, pak," ucap Aldo memberi salam sambil membuka pintunya menjadi setengah sehingga menampilkan seluruh badannya.

"Pagi."

"Boleh saya masuk?"

"Ya, boleh karena kamu mahasiswa baru. Tapi, kalau besok kamu telat lagi, saya tidak akan mengizinkan kamu masuk dan ikut pelajaran saya," kata dosen dengan tegas.

Syahirah (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang