BAB 16 || SYAHIRAH

407 22 0
                                    

Reno menghela napas gusar. Sudah hampir dua bulan ia mencari pekerjaan, namun satu pun perusahaan atau restoran belum ada yang menerimanya. Sekalipun ada panggilan dari tempat dia melamar kerja, hanya sekedar interview saja. Setelah di interview, tidak ada kabar lagi. Reno merasa diberi harapan palsu.


Untung saja ada temannya yang menyarankan bekerja sebagai ojek online. Alhamdulillah, Reno sudah tidak lagi menganggur. Meskipun hanya sebagai tukang ojek online, Reno sudah sangat bersyukur. Setidaknya ia memiliki kesibukan, tidak selalu berada di rumah.

Dulu, Reno merasa mencari kerja itu lumayan gampang, tidak begitu susah seperti zaman sekarang. Di zaman sekarang, rata-rata perusahaan mencari lulusan yang sarjana atau minimal diploma tiga. Sedangkan Reno hanya lulusan SMA. Ya, walaupun ia memiliki pengalaman kerja, tapi bukan diperusahaan melainkan di retoran.

"Mas Aldo?" tanya Reno sopan dan ramah.

"Iya, saya."

Reno memberikan helm ke penumpangnya. Saat memberikan helm, dia melihat almameter berwarna kuning cerah yang sedang dibawa oleh penumpangnya.

"Kenapa, mas?" tanya Aldo yang sudah selesai memakai helm.

"Almameter mas, sama kayak punya adek saya."

Aldo naik ke boncengan. "Adek mas kuliah di kampus UI, juga? Wah, siapa namanya mas? Cewek atau cowok, nih?" tanya Aldo yang terdengar antusias. Aldo memang orangnya seperti itu, ramah dan sok akrab. Katanya, supaya bisa lebih dekat. Kalau sudah dekat, kan bisa jadi teman nantinya.

Reno mulai mejalankan motornya dan membawanya ke jalan raya. Reno terkekeh. "Kenapa emangnya mas? Kalo adek saya cowok, emang mas mau saya jodohin?" Reno menggoda Aldo. Mengajaknya berbaur. Untung saja penumpangnya yang sedang ia antar ini ramah dan senang berbaur, juga.

"Yee ... si mas Reno. Saya masih normal kali." Aldo tertawa. "Kali aja saya kenal sama adiknya mas Reno, gitu," jelas Aldo.

"Adik saya cewek, mas. Namanya Syahirah. Adek saya enggak tau kalau saya ngojek. Kenal nggak sama adek saya, mas?"

"Syahirah?" Aldo berusaha menyembunyikan rasa keterkejutannya. "Kayaknya saya kenal. Tapi, kenapa adek mas enggak tau kalau abangnya ngojek?"

"Bukannya enggak tau, sih. Dia taunya saya ngojek begini cuma sebagai selingan doang. Bukan jadi pekerjaan tetap saya," jelas Reno. Aldo mengangguk.

Waktu perjalan terasa begitu cepat dan dekat karena sembari mengobrol. Mereka berdua sudah sampai di tempat tujuan. Reno memberhentikan motornya di depan gerbang masuk kampus. Aldo pun turun dari atas motor sambil melepaskan helmnya. Setelah itu, ia mengembalikan helm yang ia pakai ke Reno. Reno menerima helmnya.

Aldo mengambil uang yang ada di saku celana jeans-nya. Dia memberikan selembar uang berwarna hijau. "Mas mau nitip salam, nggak?"

Reno menerima uang tersebut dan menyimpannya di tas kecil miliknya. "Nitip salam ke siapa?"

Aldo menyeringai kecil. "Ke adiknya mas Reno lah," jawabnya.

"Bilang aja mas Aldo mau modus ke adek saya," kata Reno sambil tertawa kecil. Aldo tertawa dan sedikit salah tingkah.

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Saya sudah dapat orderan baru." Aldo mengangguk. Reno melajukan motornya dan membawanya ke jalan raya.

Syahirah (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang