Dari kejauhan, Aldo melihat seorang perempuan berkebaya biru dengan kerudung yang senada dengan kebayanya sedang asik mengobrol dengan sepupunya. Sangat dekat dan akrab. Aldo berasumsi perempuan itu adalah Syahirah.
Kebaya dan kerudung yang dikenakan Syahirah sangat cocok untuknya. Warna biru membuatnya terlihat lebih anggun. Aldo tidak menyangka kalau Syahirah sekarang berhijab. Dia hampir tidak mengenali perempuan itu. Padahal, tadi dirinya sempat melihat perempuan itu masuk ke dalam aula bersama seorang laki-laki yang lebih tua darinya dan seorang perempuan yang sebaya dengan ibunya--dapat dipastikan kalau perempuan paruh baya itu adalah ibunya Syahirah.
Aldo duduk bersama kedua orang tuanya Alea dan bersama wali murid lainnya. Karena Aldo bukan lagi siswa di sekolah SMA Negeri Panca Bakti lagi. Tidak lama kemudian, acara wisuda dimulai. Semua orang yang ada di dalam aula, duduk dibangku masing-masing dan acara pun dilaksanakan dengan khidmat.
Setelah acara pembukaan, selanjutnya Kepala Sekolah menyampaikan kata sambutan dan juga pesan untuk anak kelas dua belas yang hari ini di wisuda. Selanjutnya, penampilan dari para adik kelas. Perwakilan kelas sebelas dan kelas sepuluh menyanyi lagu perpisahan dan ditutup dengan ucapan selamat, "Happy graduation".
Acara selanjutnya, para siswa kelas dua belas dipanggil namanya satu per satu naik ke atas panggung untuk dikalungkan semacam medali oleh kepala sekolah sebagai tanda kelulusan. Acara yang dilaksanakan hampir lima jam dan dengan khidmat, akhirnya selesai. Aldo segera pergi menghampiri Alea, ditangannya ia membawa bunga yang terbuat dari kain fanel berwarna hijau, warna kesukaan Alea.
"Alea," panggil Aldo. Alea yang sedang berkumpul bersama teman-temannya pun menoleh. Teman-temannya juga ikut menoleh, termasuk Syahirah. Tiba-tiba Aldo merasa gugup. Dia memberikan sebuket bunga kain fanel itu ke Alea.
"Buat gue?" tanya Alea memastikan.
Aldo mengangguk sambil tersenyum. "Iya. Happy graduation," kata Aldo. Lalu dia melihat ke arah Syahirah sebentar.
"Cowok lo?" bisik Nisya, tapi masih bisa di dengar oleh Aldo.
"Bukan. Gue sepupunya Alea. Gue, Aldo Fernanda. Gue dulu pernah sekolah di SMA ini juga," jelas Aldo.
"Ah, Aldo!" Viko berseru sambil menepukan tangannya sendiri. "Apa kabar?"
"Alhamdulillah, baik," jawab Aldo sambil tersenyum agak kikuk.
"Oh, ini Aldo yang waktu itu lo ceritain, Vik? Yang suka sama Syahirah?" celetuk Nisya. Aldo terkejut mendengarnya. Syahirah terdiam, memilih tidak berkata apa-apa.
***
Dari arah samping, Azki melihat seorang laki-laki yang menurutnya asing sedang bergabung berbincang-bincang dengan Syahirah dan teman-temannya yang duduk dibangku yang berseberangan dengan bangkunya. Meskipun sedikit jauh, Azki bisa melihat laki-laki itu sesekali mencuri-curi pandang ke Syahirah. Dino yang berada di samping Azki pun menepuk bahunya. "Ada apa?" tanyanya.
Azki menoleh. "Ente kenal sama cowok itu? Kayaknya ane baru pertama kali lihat dia," katanya. Azki pun kembali menatap laki-laki berperawakan tinggi dan memiliki potongan badan seperti atlet.
Dino mengikuti arah pandang Azki. "Oohh ... itu Aldo. Sepupunya Alea. Dia pernah sekolah di sini, tapi cuma beberapa bulan aja, dia pindah sekolah," jelasnya. Lalu Dino menatap Azki. "Kenapa? Lo cemburu? Tenang, lo juga enggak kalah ganteng, kok. Tinggi badan lo juga proposional."
![](https://img.wattpad.com/cover/113329516-288-k235760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syahirah (COMPLETE) ✔
Roman pour AdolescentsJodoh itu rahasia Allah. Tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi jodoh Syahirah nanti. Untuk pertama kalinya Syahirah jatuh hati pada si pemilik suara yang merdu saat bersalawat dan mengaji. Si pemilik suara merdu itu bernama Muhammad Nur Azki. ...