BAB 22 || SYAHIRAH

343 20 1
                                    

Bara dan Santi meminta Aldo langsung pulang ke rumah jika sudah tidak ada kegiatan lagi di kampusnya. Sebetulnya Aldo ingin pergi ke kafe dekat bersama teman-teman setongkrongannya. Karena orang tuanya yang memintanya segera pulang, Aldo pun langsung pulang ke rumah. Tidak berani membantah.

Kemudian, saat Aldo berada di parkiran. Dia mendapatkan pesan dari ayahnya. Aldo membelalakan matanya. Tidak percaya dengan isi pesan yang dikirim ayahnya.

Ayah

Ayah nyuruh kamu pulang cepet, karena ayah mau minta kamu buat anterin ayah ke rumah Syahirah.

Apakah ayahnya tidak salah? Ini baru hari ke-tiga setelah Aldo memberitahu niat baiknya untuk melamar perempuan itu. Aldo mengira ayah dan mamanya butuh waktu yang cukup lama untuk memikirkan tentang itu. Justru sebaliknya. Tidak butuh waktu lama bagi ayah dan mamanya untuk memikirkan semua itu. Mereka langsung ingin menemui Syahirah.

Aldo segera mencari nama Reno. Sudah lama sekali dia tidak berkontak dengan cowok itu. Terakhir berkontak dengan Reno saat Aldo mengajaknya untuk bertemu. Aldo mengirimi Reno pesan.

Mas Reno dan keluarga hari ini ada dirumah atau pergi?

Tidak membutuhkan waktu lama. Karena kebetulan Reno sedang online, cowok itu langsung membaca pesan dari Aldo dan mengetikkan balasan.

Reno

Ada di rumah. Lg gk ke mana-mana. Knp? Cuma Syahirah yg  ada masih di kampus.

Saya mau berkunjung ke rumah mas Reno.
Saya datang bersama orang tua saya.

Aldo memasukkan handphone-nya ke dalam tas. Lalu, dia membawa motornya keluar dari parkiran kampus setelah memakai helm-nya. Aldo pun pergi meninggalkan lingkungan kampus yang masih ramai oleh mahasiswa lainnya.

***

Reno segera bangkit dari ranjangnya saat membaca balasan pesan dari Aldo. Cowok yang menaksir adiknya dan pernah mengungkapkan niat baiknya, ingin datang ke rumahnya. Bersama orang tuanya. Tidak tahu mengapa, Reno menjadi merasa khawatir. Reno kira setelah kejadian yang terakhir kalinya dikafe, Aldo tidak akan pernah menghubunginya lagi. Dan berubah pikiran.

Tapi, nyatanya Aldo mengiriminya pesan dan bilang, kalau dia akan berkunjung ke rumah. Tentu saja Reno jadi cemas, takut, dan perasaannya campur aduk. Terlebih lagi datang ke rumahnya mengajak orang tua. Pikiran Reno yang semula normal, kini abnormal. Membayangkan Aldo datang ke rumah sambil membawa kedua orang tuanya dan sebuah cincin untuk melamar adiknya.

"Apa gue suruh mama untuk ngunci pintu sama tutup jendela? Tapi nggak mungkin. Kan gue bilang ada dirumah tadi." gumam Reno sambil berjalan mondar-mandir bagaikan seterikaan. Dia menggigit bibir bawahnya. "Syahirah? Gue kasih tau enggak, ya?"

Reno menepuk keningnya agar berpikiran normal. Tidak sekacau ini. Mengapa dia jadi sangat khawatir seperti ini? Toh, yang akan dilamar adiknya. Yang ditaksir Aldo adalah adiknya. Lalu, mengapa dia yang repot-repot mengkhawatirkan hal ini? Berjalan mondar-mandir seperti seterikaan. Syahirah sendiri biasa saja. Itu karena Syahirah belum dia ceritakan mengenai Aldo yang berniat melamarnya.

Reno mengganti pakaiannya agar lebih rapih. Setelah itu, dia keluar dari dalam kamarnya untuk menemui mamanya. Memberitahu ke mamanya kalau akan ada tamu yang berkunjung ke rumahnya. Reno pergi menuju perkarangan rumahnya karena mamanya sedang berada di sana.

Syahirah (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang