24/07/2018
MAUDYA CELLA
•
•
•
•
"Mah, Pah kami pulang dulu." Pamit Gilang pada Papa dan Mama sambil menggendong Renna dalam pelukannya.
Aku dapat melihat wajah Mama yang bersahabat namun tidak dengan Papa. Wajah Papa sangat tidak bersahabat, aku rasa Papa masih kesal karna masalah perselingkuhan Gilang. Yah aku tahu Gilang memang melakukan hal yang salah, jadi wajah kalau Gilang mendapatkan semuanya.
"Hati hati, jangan menyetir dengan kecepatan diatas rata rata. Ingat omongan Mama Lang. Jangan kamu lakukan hal bodoh lagi, jangan mengulang sesuatu yang sama kalau kamu sudah tahu apa yang akibatnya bagi kamu dan orang orang yang berada disekitar kamu." Ucap Mama.
Kami kemarin memutuskan untuk menginap di rumah Papa dan Mama. Lalu saat sarapan tadi Mama sempat membahas kembali masalah yang kami bahas kemarin siang saat anak anak sibuk di ruang keluarga setelah selesai sarapan.
"Ia Mah. Gilang tahu. Gilang akan ingat apa yang Mama ucapakan, Mama tidak perlu khawatir." Ucap Gilang dan Mama hanya menganggukan kepala sambil tersenyum.
"Pah kami pulang." Pamitku pada Papa mertuaku dan beliau membawaku kedalam pelukannya.
"Jika anak kurang ajar itu melakukan hal buruk lagi sama kamu, kamu harus beri tahu papa. Papa serius dengan ucapan Papa. Papa yang akan mengurus semua surat perpisahan kalian kalau Papa mendengar hal aneh lagi soal anak itu." Ucap Papa dengan nada pelan, yang mungkin hanya bisa kudengar.
"Aku tahu Pah, jika itu terjadi aku akan langsung memberitahu Papa percayalah."Ucapku saat pelukan Papa sudaj lepas.
Setelah percakapan singkat tersebut kami langsung masuk mobil menuju perjalan menuju ke rumah. Renna dan Rendy duduk di belakang dengan mata yang tertutup. Mereka sangat mengantuk, karna semalam mereka hanya mengajak Gilang bermain. Mungkin karna perasaan rindu mereka pada Gilang dan saat anak anak melihat sosok yang dirindukan jadilah seperti ini, menghabiskan waktu tidur untuk bercanda.
"Dya?"
"Hem." Jawabku saat sudah menatapnya yang melihat ke jalanan didepannya.
"Bagaimana kalau kita liburan diahkir bulan ini?" Tanyanya.
"Ada apa? Tumben sekali. Emang kamu mau ngajak kami kemana?" Tanyaku padanya.
"Terserah kalian bertiga. Aku hanya akan ikut kemana kalian akan pergi. Aku rasa kita harus liburan keluarga, sudah lama kita tidak jalan keluar kota bersama sama." Jawab Gilang sambil sekilas melihat ke arahku sebelum ahkirnya fokus pada jalanan didepan.
"Baiklah, aku akan tanya anak anak nanti mereka mau kemana." Ucapku.
Aku melihat senyumnya terbit sangat cerah di bibirnya dan membuat aku ikut tersenyum.
"Ada apa? Kenapa kamu senyum Lang. Gak ada yang lucu loh?" Tanyaku.
"Memang tidak ada yang lucu Dya. Apa aku enggak boleh senyum?"
"Yah terserah kamu deh Lang."
"Lang kita mampir ke supermarket dulu yah. Aku mau belanja bahan masakan. Semua bahan masakan di kulkas sudah habis, kaya sayur, ikan, daging." Ucapku yang tiba tiba mengingat kalau bahan makanan sudah habis dikulkas.
"Baiklah sayang. Apapun yang kamu mau." Jawabnya dengan lembut.
Kini kami sudah sampai di supermarket. Gilang mendorong troli yang sudah ada Rendy dan Renna di dalam troli tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/152658454-288-k75898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (END)
ChickLitAku melangkah cukup lama dengan masa lalu yang kelam, aku sudah lelah berjalan di kegelapan dan kini apa aku harus kembali pada masa itu lagi? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa pria yang aku cintai membuat aku terluka? Pria yang datang dengan senyum s...