13 || Ibu Peri dan Cinderella

107K 5.7K 127
                                    

11/07/2018

Nanti malam akan aku usahan update lagi yah, untuk sementara part ibu peri dan cinderella dulu yah 😂


MAUDYA CELLA

"Kamu dari mana? Anak-anak kamu dari tadi mencarimu dan untung saja suamimu tetap bersama mereka."

Aku tidak kembali kerumah setelah bertemu Anita diCafe A, aku kembali kerumah Ayah karna anak-anakku ada disini dan juga Gilang. Setelah mengantar Gilang dan anak-anak aku izin pergi sebentar tanpa memberitahu mereka kemana aku pergi.

"Maaf, Dya tadi ada urusan diluar. Sekarang mereka ada dimana?" Tanyaku sambil ikut berjalan disamping Ayah.

"Ada dikamar kamu." Ucap Ayah sambil menatap pintu kayu putih. Pintu yang sudah lama tidak aku tempati.

"Kalau begitu Dya masuk dulu Yah." Ucapku dan baru saja beberapa langkah Ayah memanggilku kembali.

"Dya?"

"Hem_ada apa Yah? Apa Ayah memerlukan sesuatu?" Tanyaku dan Ayah menganggukan kepalanya.

"Ada apa Yah? Apa ada masalah? Apa_"

"Tidak"

"Lalu ada apa Yah?" Tanyaku lagi saat Ayah menjawab pertanyaanku dengan kata 'Tidak'.

Ayah berjalan kearahku dan yang membuatku kaget Ayah menggenggam tanganku dengan sangat erat, bahkan sangat erat. Aku tahu ada sesuatu yang terjadi, Ayah tidak pernah memegang tanganku tiba tiba apalagi dengan genggaman yang sangat erat.

"Ada apa Yah? Apa ada masalah?" Tanyaku lagi dan Ayah menggelengkan kepalanya sebelum menatapku dan memberikan senyuman lembutnya padaku.

"Lalu ada apa?"

"Ayah hanya bersyukur."

"Untuk apa Yah?" Ayah melepaskan genggaman tangannya dari kedua tanganku tanpa menepiskan senyuman lembutnya padaku.

"Ayah bersyukur untuk semuanya. Ayah bersyukur Bunda kamu melahirkan kamu, Ayah bersyukur karna kamu masih memanggil Ayah dengan sebutan Ayah, Ayah bersyukur kamu masih tersenyum dan mendapatkan keluarga kamu sendiri. Ayah selalu berdoa pada Tuhan agar kamu selalu mendapatkan pasangan yang baik, anak yang baik dan kini semuanya telah terwujud. Ayah bersyukur akan semuanya."

Aku menganggukan kepalaku sambil tersenyum. Aku membawa Ayah kedalam pelukanku, pelukan yang jarang aku berikan untuk Ayah.

"Ayah tenang saja, semuanya sangat baik. Hidup Dya juga sangat baik. Semuanya berjalan dengan baik, bahkan rasanya Dya tidak bisa meminta apapun lagi pada Tuhan. Dy_" Dya merasakan suaranya bergetar, kebohonganlah yang dia ucapkan kali ini. "Dya sangat merasakan kalau Tuhan menciptakan semuanya dengan sangat indah."

Aku dapat merasakan kalau Ayah mengelus rambutku dengan pelan, sangat pelan sampai ahkirnya air mataku jatuh dipipiku.

"Ayah beharap apapun yang terjadi kamu tidak akan diam, kamu harus bicara dengan Ayah. Hem_"

Aku menggukan kepalaku dengan menahan suara tangisan yang kutahan agar Ayah tidak mendnegarnya.

"Ayah akan selalu bersama kamu Dya. Kamu adalah harta yang paling berharga yang Ayah dapat dari Bunda kamu, Ayah tidak akan pernah membiarkan kamu terluka sedikitpun. Percayalah. Walaupun Ayah akan kehilangan semuanya, bahkan hidup Ayah. Ayah tidak akan pernah menyesal, Ayah akan dengan percaya diri bertemu dengan Bundamu nanti. Ayah akan menyombongkan pada Bundamu kalau Ayah adalah Ayah yang baik untuk kamu."

TIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang