7 || Time

126K 6.7K 224
                                    

30/06/2018

MAUDYA CELLA

Esok harinya

"Bapak memang ada kerjaan diluar negeri Bu, tapi tidak sampai seminggu. Kata Beliau, beliau ingin menambah jadwal liburnya bersama Keluarganya. Apa Ibu tidak tahu?"

Aku menggigit bibirku pelan, sebelum ahkirnya mengeluarkan suaraku kembali.

"Ah saya tahu hanya ingin bertanya saja, Abis Bapak tidak memberitahu saya mau kemana. Kalau begitu terimakasih yah dan kalau bisa jangan beritahu Bapak." Ucapku pada seketaris pribadi Gilang.

"Baik Bu, kalau begitu saya matikan telponnya. Selamat pagi Bu dan selamat beraktivitas." Ucapnya dengan sopan.

"Begitu juga kamu. Terimakasih." Ucapku sebelum mematikan telponku.

'Beberapa hari, lalu kenapa dia bilang seminggu? Apa dia membohongiku lagi? Apa dia ingin liburan bersama_"

"Mama, Papa mau berangkat tuh." Ucap Rendy dibalik pintu kamarku yang sengaja ku kunci.

Aku meletakan ponselku diatas kasur dab berjalan kearah pintu. Memutar kunci agar pintu dapat dibuka.

"Ini masih padi Dy. Jangan teriak teriak Mama pusing dengarnya." Ucapku pelan sambil membawanya kedalam gendonganku sebelum menutup pintu kamarku kembali.

"Maaf Ma. Habisnya mama tidak turun turun kebawah." Ucap Rendy.

Aku tersenyum dan melangkahkan kakiku menuju lantai dasar.

"Aku pergi." Pamitnya padaku dan hanya kuanggukan.

"Hati hati dirumah, jangan terlalu capek. Kalau ada apa apa cepat kabarin aku." Ucapnya lagi dan kuanggukan lagi.

Dia tersenyum dan mendekatkan tubuhnya padaku. Dia memelukku dengan Rendy diantara kami.

"Aku akan cepat pulang, jadi bersikaplah baik-baik disini. Jangan nakal, apalagi lirik cowok lain." Ucapnya setelah melepaskan pelukannya dari ku.

"Bukan aku yang lirik cowok lain, tapi kamu."

Ucapanku berhasil membuatnya merubah ekapresinya menjadi terkejut. Aku dapat melihatnya dengan sangat jelas, sebelum ahkirnya dia mengacak rambut dan menarik bibirnya berlawanan arah.

"Aku pastikan, aku tidak akan melirik perempuan lain."

Ucapannya hanyaku jawab dengan senyuman dan tawa pelan.

'Ucapan palsu selalu saja keluar dari mulutnya. Kini hanya tinggal waktu yang bisa menjawab semuanya.'

Aku menggagukan kepalaku seakan percaya apa yang dikatakannya padaku, hanya dengan cara ini aku masih bisa bertahan.

"Aku pergi."

Kini dia pergi dari hadapanku. Kukira ada waktu satu minggu untuk menenangkan pikiranku, ternyata fakta lain membuatku akan berfikir yang tidak-tidak selama seminggu.

~ ~

Hari ini sudah hari keempat kepergiannya keluar negeri dan saat ini aku tengah berada diruangnku. Atau lebih tepatnya kantor Ayahku. Tadi pagi aku menggantikan posisi Ayahku dirapat dadakan para pemegang saham.

Aku memaninkan ponselku dan jika kalian bertanya apa yang kulakukan, maka aku menjawab. Aku sedang menjadi istri yang cemburu karna melihat instagram selingkuhan suamiku. Untuk saat ini, hanya ini yang bisa ku lakukan untuk melihat peegerakannya.

TIME (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang