24/08/2018
AUTHOR
•
•
•
•
Maudya mengepalkan tangannya dengan erat dengan kedua mata yang ditutup erat sambil menghembuskan nafas dengan tenang seakan mencari ketenangan. Maudya bukan perempuan yang akan melabrak perempuan tersebut, Maudya bukan perempuan yang menggunakan emosi dari pada pikiran.
Soal perempuan sudah biasa Maudya hadapi, bahkan lebih parah dari perempuan yang masih memeluk suaminya tersebut.
Maudya membuka matanya dengan lebar, melepaskan cengkramannya, mengembangkan senyumannya, dan berjalan kearah mereka dengan santai atau mungkin mencoba untuk santai.
Dilain sisi Gilang dengan mata yang membulat dan kedua tangan yang mengambang diudara, dengan kata lain Gilang tidak membalas pelukan perempuan tersebut.
"Nana." Ucap Gilang setelah beberapa detik terdiam karna pelukan yang tiba tiba dia dapatkan dari perempuan yang bernama Nana.
Perempuan yang bernama Nana melepaskan pelukannya dari Gilang dan membuat Gilang bisa dengan jelas melihat perempuan tersebut.
"Kamu benar benar Nana?" Tanya Gilang tidak percaya dengan pandangan yang sangat bingung. Perempuan yang tidak ada kabar sejak dia memilih hidup di Jerman membuat mereka sama sekali tidak berhubungan.
"Yap aku. Masa kamu lupa sih?" Ucapnya dengan menyilangkan kedua tangannya.
Baru saja Gilang ingin membuka suaranya, suara perempuan cantik, lembut namun ada nada lain yang tersirat membuat Gilang kembali menutup mulutnya.
"Sayang kamu dari mana saja? Aku dari tadi mencari kamu loh." Ucap Maudya sambil menampakan senyum lembutnya yang menyapa dua orang yang diam, sedangkan dua orang tersebut menatap kearah Maudya yang masih berjalan menuju Gilang.
"Lang?" Panggil Maudya saat sudah berdiri tepat didepan Gilang dan membuat jarak yang sangat lebar antara Gilang dan Nana atau lebih tepatnya Maudya berdiri diantara mereka berdua.
"Hem_"
Respon Gilang berhasil membuat Maudya termancing emosi.
'Apa pria ini tidak ingin mengenalkan siapa perempuan yang ada dibelakangku?' Tanya Maudya dalam hatinya dengan emosi yang jelas sangat nampak dari matanya.
"Dia siapa Lang?" Tanya Nana dan Maudya memilih tetap menatap Gilang ingin melibat reaksi sang suami.
"Dia_"
"Apa dia sepupumu atau saudara_"
Maudya ingin sekali teriak bahwa ia adalah istri dari pria yang seenak jidat kamu peluk tanpa permisi.
Maudya menunnggu sanggah dari pria yang berdiri dihadapannya. Pria yang menatapnya dengan tatapan yang berhasil memikat hati Maudya. Pria yang berhasil membuat Maudya merasakan rasa yang belum pernah Maudya rasakan.
"Dia bukan saudara ataupun sepupuku. Dia_"
Maudya tidak bisa berhenti menatap Gilang dan menajamkan pendengarannya.
'Bilang kalau aku istri kamu.' Ucap Maudya dalam hati dengan tatapan yang mengharapkan.
"Dia Maudya." Ucap Gilang.
Maudya mengerutkan keningnya dengan mulut yang terbuka sedikit.
'Hanya itu?'
Maudya memutar tubuhnya pelan dan menatap perempuan yang berhasil membuat moodnya menjadi sangat buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (END)
ChickLitAku melangkah cukup lama dengan masa lalu yang kelam, aku sudah lelah berjalan di kegelapan dan kini apa aku harus kembali pada masa itu lagi? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa pria yang aku cintai membuat aku terluka? Pria yang datang dengan senyum s...