Prolog

19.1K 602 15
                                    

"Anya. Nanti kalo udah ketemu sama BTS, tolong titipin salam gue ya. Bungkus aja tujuh-tujuhnya kalo perlu. Kalo misalnya lo diajak ngomong sama mereka, sampaiin maaf gue karna gak bisa dateng ke Konser mereka. Lo lah harapan gue. Lo baik kan Anya? Iya kan anya?!" Cerocos Glovy.

Anya hanya memutar bola matanya malas. Sedangkan keempat temannya yang lain sibuk kepadanya dirinya yang memang akan berangkat ke Korea, malam itu.

"Gue pamit dulu" ucap Anya, lalu bergegas menarik kopernya dan masuk ke dalam bandara tanpa melihat ke belakang terlebih dahulu.

"TEMEN LAKNATTT!!" teriak keempat temannya bersamaan, Anya hanya terkikik geli. Bukan hal aneh jika Anya berlaku dingin, lalu tiba tiba bersikap hangat.

Entahlah, Anya seperti punya 2 kepribadian yang bisa berubah dalam sekejap kedipan mata.

****

Anya menunggu sendirian di ruang tunggu bandara. Hanya berbekal tiket pesawat, paspor, kartu tanda pengenal, ponsel, charger, koper berisi baju, serta uang saku yang lumayan di tangannya.

Sendiri. Tanpa ditemani oleh Orang tuanya ataupun saudara atau kerabatnya.

"Annyeong" Sapa seorang laki-laki yang tiba tiba duduk di sampingnya.

Anya hanya tersenyum tanpa membalas sapaan tersebut dengan sepatah kata.

"Mau ke Seoul juga?" Tanya laki-laki itu.

Goblok, ini aja ruang tunggu kesana, masa iya gue ke Paris. Batin Anya kesal.

Tapi lain balasan Anya dengan gerutunya , "ya" katanya datar.

"Oh, pasti mau nonton konser BTS" ucap laki-laki itu.

Kali ini Anya membalasnya dengan lebih lembut dari sebelumnya.
"Tau dari mana? Kamu Mind reader kah?" tanya Anya dengan hati-hati, takut menyinggung.

"Gak. Tenang aja aku bukan pembaca pikiran. Jangan tegang. Mudah aja tau, first, aku liat gantungan koper kamu BT21. Dan case ponsel kamu, BTS. Dan juga, aku tau banget kalo BTS bakal adain konser" jawab laki-laki itu.

"Oh" balas Anya singkat.

"Btw, kita belum kenalan, kenalin aku Key. Kamu?" Tanya cowok bernama Key itu.

"Anya" jawab Anya singkat, setelah itu sunyi. Tidak ada suara obrolan yang lain.

Anya tiba-tiba diserang lapar, dengan cepat dia membuka tasnya untuk mencari makanan ringan.

"Astaga. Lupa bawa snack!" Gerutunya sambil menepuk Jidat.

Key, cowok yang sedaritadi mengajak Anya untuk berkomunikasi, dengan sigap memberikan 2 bungkus makanan ringan pada Anya.

Anya mengernyitkan dahinya, membuat Key tersenyum.

"Ambil, satu buat dimakan disini, satu buat dimakan di pesawat. Perjalanannya jauh, pasti kamu butuh cemilan" jawab Key dengan sangat lembut, bisa dibilang ekstra lembut.

Anya terdiam, sebenarnya dia agak risih jika ada laki-laki yang baru ia kenal, lalu bersikap sangat lembut kepadanya, meninggalkan kesan aneh kalo kata Anya.

****

"Dear passengers, welcome to Batik Air flight to Seoul Flights to Batik Air will take us with in 9 hour and 45 minutes, with a cruising altitude of 38.000 feet above sea level. We need to inform you that flight is without cigarette smoke, before take off we invite you to hold the chair back, close and lock the small tables that are still open in front of you, tighten the seat belt, and open the window cover. On behalf of Batik Air captain and all the crew on duty congratulated this flight, and thank you for your choice to fly with us"

Anya memejamkan matanya sembari membayangkan seperti apa Seoul yang akan didatanginya ini. Tangannya gemetaran sambil memegang selembar tiket konser yang telah dibelinya.

"Semoga aja, aku bisa ketemu Jin oppa" batinnya yang memang sangat menyukai Jin BTS.

****


Annyeong Yorobun❤️
Aku kambek dengan cerita baru, kali ini bukan bergenre Teenfic atau horror, but Fanfiction. Buat para Army disarankan baca ini, karna akan ada hayalan besar yang mungkin bisa membantu kalian berimajinasi juga.
Sebenernya author belum pernah ke Seoul
Tapi direncanakan bentar lagi bakal liburan ke Seoul *yeay*.
Jangan lupa Vote and Comment ya..
Gumawo💜

Seoul, I'm in Love ✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang