Anya mengajak Jin bertemu di cafe dekat rumah Anya.
Jin bilang dia sedang di jalan, jadi Anya hanya perlu menunggu sebentar lagi.
Anya mengaduk minuman di hadapannya. Teh tarik kesukaannya. Sesekali Anya menarik nafas dalam.
Dan akhirnya yang ia tunggu-tunggu datang juga. Kim Seokjin."Annyeong" sapa Jin sambil menarik kursi di hadapan Anya.
"Ne, Annyeong" balas Anya sambil tersenyum tipis.
"Ada hal yang mau kamu omongin? Kayaknya penting banget" Tanya Jin saat matanya melihat Anya menatapnya serius.
Anya menarik nafas dalam untuk kesekian kalinya, mempersiapkan dirinya untuk mengucapkan kalimat ini. "Kita berhenti sampai disini ya?"
Jin menatap Anya penuh tanya. "Maksud kamu apa, Anya?"
"Aku mau hubungan kita berakhir" ucap Anya mantap, yakin tanpa keraguan.
"Kamu bercandakan?" Tanya Jin serius.
"Udah ya" Anya beranjak dari duduknya hendak meninggalkan Jin.
"ANYA!" Jin menarik kuat lengan Anya agar Anya tidak pergi.
Anya meringis kesakitan dan tertarik ke arah Jin. Melihat itu, Jin merasa bersalah dan mengecek lengan Anya. Memerah, pasti sakit.
"Anya. Kamu gak apa-apakan. Maaf aku gak sengaja" Jin menatap Anya dengan tatapan bersalah.
Anya tau, dia bahkan sangat tau bahwa Jin refleks melakukan itu, itu bukanlah kesengajaan. Jin hanya tak mau kehilangannya. Jadi Anya memilih diam, dan menarik lengannya dari pegangan Jin dan berlari memasuki mobilnya meninggalkan Jin yang merasa sangat sangat kacau.
******
Alasannya, bukan karna Anya tidak mencintai Jin lagi. Anya memikirkan semuanya dengan matang. Dia memang tidak pantas untuk seorang Kim Seokjin.Jin itu sempurna, sedangkan Anya biasa saja, serba pas-pasan. Anya juga ingin memperbaiki hubungannya dengan para sahabatnya.
Anya tau betul dirinya masih mencintai Jin, namun Anya berusaha untuk berhenti. Anya bukannya mau egois, Anya hanya ingin menyadarkan dirinya sekali lagi. Dia berada jauh di bawah Jin.
Anya memegangi dadanya yang terus berdebar tak karuan, bukan karna dia sedang jatuh cinta melainkan karna dia sedang patah hati. Patah hati yang disebabkan oleh dirinya sendiri.
Sedangkan Jin kembali ke dorm berharap dirinya akan terlihat baik-baik saja, dia tidak mau satupun dari member BTS yang lain mengetahui bahwa hubungannya dan Anya sudah berakhir. Tetapi ada satu yang tidak bisa Jin buang, raut wajahnya yang terlihat kecewa.
"Ada apa hyung? Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Suga yang peka terhadap keadaan Jin.
"Semua baik-baik saja" Jin tersenyum tipis dan berjalan menuju kamarnya.
Di dinding kamarnya ada frame foto dirinya bersama Anya, tidak hanya satu frame. Jin menatap foto-foto itu. Tidak ada niatnya sedikit pun untuk menyingkirkan benda-benda itu. Bagi Jin, Anya adalah kebahagiaannya tersendiri. Sampai kapanpun, Jin akan selalu menganggap seperti itu. Itulah janji Jin pada dirinya sendiri. Meskipun jika nantinya memang bukan Anya istri Jin, Jin akan tetap menyimpan Anya dalam kenangannya yang paling indah.
******
Apalagi yang Anya lakukan pada saat seperti ini jika bukan minum?
Ya, Anya sedang di bar sendirian, tidak, bukan berarti hanya dia yang ada di bar. Maksudnya, Anya pergi ke bar sendiri tanpa ditemani oleh sahabatnya."Hai" sapa seorang laki-laki berpostur tegap, wajahnya agak menggabur dalam penglihatan Anya, mungkin efek dari alkohol. Tapi Anya seperti mengenal suara itu. Suara berat khas Jack.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul, I'm in Love ✔️ [COMPLETED]
Fanfiction{KIM SEOKJIN} "Aku mengharapkan seseorang dan kamu pun datang" "Bukan mereka, tapi kamu" "Seharusnya aku gak pernah mencintai kamu. Kamu memang terlalu sempurna buat jadi milik aku"