Pagi ini Anya hanya berdua dengan Rain berlarian di jalanan kota yang sangat asing bagi mereka berdua.
Celine dan Glovy mager, sedangkan Olla sedang sibuk menonton acara tv basket kesukaannya."Anya, kadang aku mikir gini ya, kalo ngeliat kamu sama Jin oppa, kayak kalian memang ditakdirin buat bersama. Tapi pas Celine ngomong tentang cowok yang namanya Key, aku jadi makin yakin kalo kamu ditakdirin sama Jin oppa " kata Rain sambil berjalan beriringan dengan Anya.
Anya menoleh dan tersenyum kecil.
"Aku bingung sih Rain. Aku ketemu sama Key di bandara Soekarno Hatta, terus kami di pertemukan lagi di konser BTS. sejak hari dimana dia ninggalin aku sendirian di Namsan Park, aku pikir aku gak akan ketemu dia lagi, nyatanya enggak. Kami dipertemukan lagi di sekolah yang sama"Rain mengangguk mengerti,
"Terus, kamu pernah bilangkan kalau Key yang waktu itu nolongin kamu pas kamu kehilangan tiket konser?""Iya"
"Dan sekarang kamu benci Key?"
"Gak tahu"
"Secara gak langsung, Key adalah orang yang mempersatukan kamu sama Jin oppa. Menurutku, jangan benci Key. Mungkin waktu itu dia punya alasan tersendiri ninggalin kamu di Namsan Park."
Anya diam, mencerna semua yang Rain katakan. Ada benarnya juga, Jika saja dia tidak bertemu Key waktu itu, apakah sekarang dia bisa dekat dengan Jin?
******
"Anya ada?" Tanya Jin yang baru saja tiba dan disambut baik dengan Glovy,Celine,dan Olla.
"Tadi sih dia sama Rain keluar, katanya mau cari bahan buat masak sekalian jalan-jalan pagi" kata Glovy menggunakan bahasa inggris dicampur korea, membuat Jin mengangguk meskipun ada beberapa kata yang dia tidak tau artinya.
"Boleh aku menunggunya disini?" Tanya Jin.
"Tentu" jawab Olla,Celine,Glovy serentak.
Mereka bertiga berbincang mengenai ketertarikan mereka pada BTS. Jin mendengar dengan senang karna ternyata mereka sangat menyukai BTS.
Tak lama, pintu kamar hotel terbuka, menunjukkan Anya dan Rain yang baru saja sampai.
Saat itu Anya benar-benar tidak tau jika Jin ada didalam."Aduh" gumam Anya sambil menutupi tubuhnya dengan jaket yang tadi sempat di lepasnya.
Anya mengenakan celana olahraga panjang, tapi dia hanya mengenakan tanktop berwarna hitam yang dipadukannya oleh jaket berwarna abu-abu. Padahal Anya baru saja melepas jaketnya di depan kamar hotel sebelum dia masuk, ternyata di dalam ada Jin.
Jin terkekeh melihat Anya, sedangkan Anya mengendikkan bahunya berpura-pura tidak mengerti maksud tawa Jin.
"Kau ini" Jin berangkat dari duduknya dan langsung mengacak rambut Anya.
"Hey!" Anya mencubit tangan Jin karna telah berani merusak rambutnya.
Jin mengembungkan pipinya membuatnya terlihat sangat lucu.
"Jangan gitu, tambah lucu" kata Anya ingin mengacak rambut Jin.
Tapi,
"Gak sampe ya?" Tanya Jin meledek.
"Kamu nunduk dong, lagian tinggi banget sih" keluh Anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seoul, I'm in Love ✔️ [COMPLETED]
Fanfic{KIM SEOKJIN} "Aku mengharapkan seseorang dan kamu pun datang" "Bukan mereka, tapi kamu" "Seharusnya aku gak pernah mencintai kamu. Kamu memang terlalu sempurna buat jadi milik aku"