Lisa PoV
Kemarin adalah hari terpanjang yang kulalui di Singapore. Tubuhku terasa sangat lelah dan mataku masih enggan untuk terbuka. Namun suara bel kamar dan gedoran pintu membuatku terpaksa bangun dari tidurku yang lelap.
"Siapa menggangguku?" ucapku emosi pada diriku sendiri. Kuregangkan tanganku terlebih dahulu sebelum aku beranjak dari kasurku. Dengan berat hati, kulangkahkan kakiku untuk membuka pintu, sesekali aku menguap pertanda aku masih mengantuk. Lagi-lagi aku dibuat terkejut dengan sosok didepan pintu kamarku ini.
"Selamat pagi Lisaku." ucapnya dengan senyuman. "Semalam aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, dan saat matahari terbit, aku merasa harus segera menemuimu."
"Bukankah ini masih terlalu pagi kak?" tanyaku padanya. "Ini sudah jam 8 pagi manis, bahkan rejekimu sudah dipatok ayam." balasnya dengan tertawa dan akupun ikut tertawa mendengar jawabannya.
"Masuklah kekamarku kak, aku akan mandi dan mempersiapkan diri. Kakak bisa menungguku sembari menonton televisi. Bagaimana?" kataku padanya. Dia menatapku dekat dan menjawab "Setuju, aku akan menunggumu lisa."
Dia masuk kekamarku dan langsung duduk di sofa sembari menghidupkan televisi. Aku beranjak ke kamar mandi membersihkan diri. Aku menggunakan pakaian dan make up di kamar mandi. "Ribetnya" batinku dalam hati. Ketika sosok diriku sudah terasa sempurna aku keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat dia sudah didepan pintu.
"Kenapa kakak senang sekali diam depan pintu dan mengejutkanku?" ucapku dengan cemberut.
"Karena aku tidak sabar melihat wajahmu Lisa" balasnya sambil membelai rambutku. "Ayo kita sarapan bersama dan berkeliling Singapore kembali." dia menggandeng tanganku keluar kamar.
............................................................................
Hari ini kami berjalan bersama dimulai dengan Singapore Zoo. Kami memberi makan satwa disekitaran kami. Tak lupa kami berfoto bersama di sepanjang perjalanan. Setelah puas disana, kami berangkat menuju Marine Life Park Singapore. Tempat ini seperti Sea World yang ada di Jakarta. Berkeliling setengah hari membuat kami kelaparan, kami memutuskan untuk makan di McD Singapura. Sebagai menu penutup, kami memesan ice cone strawberry.
Kami memutuskan kembali ke hotel. Aku berjalan bersamanya sembari memakan es krimku. Dia menggandeng tanganku sepanjang perjalanan. Sesampainya didepan hotel, tiba-tiba ada anak kecil yang menabrakku sehingga es krimku tumpah ke bajunya.
"Astaga, maaf kak, baju kakak jadi kotor banget, kita kekamarku ya, sepertinya aku ada baju besar untuk ganti sementara." ucapku sembari membersihkan sisa-sisa es krim yang menempel dibajunya.
"Tidak usah, aku pulang saja Lisa, aku tidak mau merepotkanmu. Ini sudah sore, sebaiknya kamu istirahat saja." jawabnya tenang. "Tidak kak, jangan melawan, ayo kakak harus ganti baju." balasku sembari menarik tangannya untuk berjalan bersama menuju kamarku.
............................................................................
Waktu hampir menunjukkan pukul 6 sore, sebentar lagi matahari akan terbenam. Dia masih dikamar mandi untuk membersihkan dirinya. Kutatap langit dibalik jendela kamarku, aku terkagum dengan indahnya dunia ciptaan Tuhan.
"Lisa, kamu sedang memikirkan apa?" ucapnya sembari mengibas rambutnya yang basah. Dia keluar hanya menggunakan boxer dan aku bisa melihat lekukan tubuhnya yang indah. Dadanya bidang dan tubuhnya proporsional. Melihatnya membuatku gelisah dan berpikiran liar.
"Kenapa kakak tidak memakai baju yang kuberikan dan kenapa kakak hanya menggunakan boxer?" jawabku lantang. "Bajunya sesak, aku tidak sanggup memakainya. Celanaku juga terkena es krim jadi kulepas sekalian. Aku sudah mencucinya, dan kukeringkan dengan hairdryer tapi belum kering, jadi kugantung sementara sampai kering sempurna." balasnya lembut.
"Baiklah kak, yuk kita nonton televisi di sofa." Aku duduk di sofa sambil menghidupkan televisi. Dia mendekat kearahku dan mengambil posisi duduk disebelahku. Keadaan kami sangatlah kikuk. Setengah jam pertama sampai matahari terbenam, tidak ada pembicaraan diantara kita. Aku berinisiatif memecah suasana dengan memulai percakapan.
"Besok aku akan balik ke Bali kak. Kapan kakak akan kembali ke negara asal, ehm maksudku Indonesia?" tanyaku padanya. "Hari ini sesungguhnya ulangtahunku. Tanggal 29 Februari, tanggal yang sangat langka. Aku senang merayakan ulangtahunku bersamamu." ucapnya santai.
"Serius kak? Hari ini ulangtahun kakak? Kenapa kakak tidak bilang dari kemarin-kemarin. Seharusnya aku bisa menyiapkan hadiah untukmu." jawabku dengan wajah cemberut. Aku kesal kenapa dia tidak memberitahuku sejak awal.
"Kamu adalah hadiah terindah yang Tuhan berikan untukku Lisa." ucapnya sembari memegang kedua pipiku dan mendekatkan wajahnya padaku. "Terimakasih sudah membuatku merasakan arti cinta Lisa." Dia mencium keningku, lalu membelai rambut panjangku yang terurai.
"Selamat ulangtahun kak, ini hadiah untukmu." Aku memberanikan diri mengecup bibirnya. Aroma bibirnya sangat wangi. Dia menarik diriku dengan cepat dan mencium bibirku. Bibir kami beradu dengan ganasnya. Aku bisa merasakan lidahnya mulai bermain didalam mulutku. Perlahan dia membaringkan diriku di sofa, dan membelai lembut wajahku. Kurasakan hembusan nafas dan debaran jantungnya.
"Lisa, bolehkah aku memilikimu?" ucapnya lembut. Tangan kanannya tak henti membelai wajahku dan tangan kirinya menggenggam tangan kananku sambil sesekali mengecupnya.
Jawabanku padanya hanya sebuah anggukan. Sesungguhnya hatiku penuh ketakutan, menurut pikiranku hal ini salah tetapi hatiku tak sanggup menolak sentuhannya. Saat ini aku hanya menginginkannya, menjadikan diri kita bersatu dalam nikmatnya bercinta.
Bagian selanjutnya akan lebih mendebarkan,
Menjauhlah plagiat dari karyaku, ada undang-undang yang melindungi hak cipta ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me
Romance(21+) Sanggupkah Lisa dan Christ bersatu kembali setelah kesalahan fatal yang terjadi 6 tahun lalu? "Forgive me Lisa, aku akan memilikimu kembali, dengan cara apapun itu"